Protes Berlanjut, Iran Sebut Adanya Preman dan Musuh Asing

Reporter

magang_merdeka

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 22 Oktober 2022 18:00 WIB

Sejumlah massa dari Jaga Pancasila Zamrud Katulistiwa (Galaruwa) bersama elemen lainnya saat melakukan aksi demo di depan Kedubes Iran, Jakarta, Selasa 18 Oktober 2022. Aksi ini sebagai bentuk solidaritas untuk kaum perempuan Iran dalam memperjuangkan hak mereka untuk menentukan terkait busana mereka. Memakai jilbab atau bukan adalah pilihan masing-masing. Ini terkait dengan protes pada puluhan kota di Iran sesudah polisi moralitas membuat Mahsa Amini meninggal sesudah ditahan karena rambutnya terlihat di stasiun kereta api Teheran. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Protes atas aturan ketat cara berpakaian perempuan masih terus berkecamuk di Iran. Pada demo Jumat, 21 Oktober 2022, para demonstran menyerang bank. Seorang ulama senior menyerukan tindakan keras terhadap demonstran di seluruh negeri.

Republik Islam telah dicengkeram oleh demonstrasi selama lima minggu setelah kasus kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun bulan lalu.

Pada Jumat, polisi menangkap sedikitnya 57 orang, yang digambarkan sebagai "perusuh", setelah pengunjuk rasa melemparkan batu dan menyerang bank-bank di kota Zahedan, kata kepala polisi provinsi Ahmad Taheri seperti dikutip oleh kantor berita resmi IRNA.

Baca juga Keluarga Mahsa Amini Tolak Laporan Tim Forensik

Televisi pemerintah mengatakan, 300 pengunjuk rasa berbaris di kota itu setelah salat Jumat. Terlihat juga jendela di bank dan toko pecah.

Advertising
Advertising

Melalui video yang beredar, terdengar raungan ribuan pengunjuk rasa yang mengutuk Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan misili Basij.

Zahedan adalah ibu kota provinsi tenggara Sistan-Baluchistan yang bergolak dan merupakan rumah bagi minoritas Baluch Iran. Amnesty International mengatakan pasukan keamanan menewaskan sedikitnya 66 orang dalam tindakan keras setelah salat Jumat di Zahedan pada 30 September.

Ulama Sunni Zahedan mengatakan pada Jumat bahwa pejabat senior Iran harus bertanggung jawab atas pembunuhan 30 September.

"Untuk kejahatan apa mereka dibunuh? Para pejabat, manajer negara, Pemimpin Tertinggi Republik Islam Khamenei, yang memimpin semua angkatan bersenjata semuanya bertanggung jawab di hadapan Tuhan," kata Molavi Abdolhamid, seorang ulama Sunni terkemuka.

Media pemerintah mengatakan pada saat itu bahwa "orang-orang bersenjata tak dikenal" melepaskan tembakan ke sebuah kantor polisi, mendorong pasukan keamanan untuk membalas tembakan.

Sistan-Baluchistan, di perbatasan dengan Pakistan dan Afghanistan, adalah sarang aktivitas militan Muslim Sunni melawan pemerintah yang didominasi Syiah.

Di Teheran, ulama Ahmad Khatami mengatakan, "Pengadilan harus menangani para perusuh yang mengkhianati bangsa dan menuangkan air ke kincir air musuh, sedemikian rupa sehingga orang lain tidak lagi suka melakukan kerusuhan."

"Mereka telah memberi tahu anak-anak yang tertipu jika mereka tinggal di jalanan selama seminggu rezim akan jatuh. Bermimpilah!," kata Khatami dalam khotbah salat Jumat, menurut media pemerintah.

Iran salahkan preman dan musuh asing

Iran menyalahkan "preman" yang terkait dengan "musuh asing" atas kerusuhan itu.

Protes ini telah berubah menjadi salah satu protes paling berani bagi penguasa ulama Iran sejak revolusi 1979. Para pengunjuk rasa telah menyerukan kejatuhan Republik Islam, meskipun protes tampaknya tidak akan menggulingkan sistem.

Video yang diposting di media sosial dan dikatakan berasal dari barat laut Tabriz menunjukkan pengunjuk rasa meneriakkan "Memalukan!" pada polisi anti huru-hara yang menembakkan gas air mata untuk membubarkan mereka pada Jumat.

Baca juga Korban Tewas Demo Iran Jadi 244 Orang, 12.500 Lainnya Ditahan

Tabriz, kota terpadat keenam di Iran, adalah rumah bagi banyak etnis minoritas Azeri.

Video online lainnya dimaksudkan untuk menunjukkan protes di pusat kota Isfahan dan di lingkungan tinggi Ekbatan Teheran.

Kantor berita aktivis HRANA mengatakan 244 pengunjuk rasa telah tewas dalam kerusuhan itu, termasuk 32 anak di bawah umur.

Dikatakan 28 anggota pasukan keamanan tewas dan lebih dari 12.570 orang telah ditangkap pada Jumat dalam protes di 114 kota dan sekitar 82 universitas.

Sementara itu, CNN melaporkan bahwa Gedung Putih sedang dalam pembicaraan dengan miliarder Elon Musk tentang mendirikan layanan internet satelit SpaceX Starlink di Iran.

Layanan broadband berbasis satelit dapat membantu warga Iran menghindari pembatasan pemerintah dalam mengakses internet dan platform media sosial tertentu. Aktivis Iran mengatakan video protes telah ditunda karena pembatasan.

Secara terpisah, Jerman mengeluarkan peringatan untuk perjalanan ke Iran pada Jumat karena risiko penangkapan sewenang-wenang serta hukuman penjara, terutama bagi warga negara ganda.

Pada Rabu, sebuah kantor berita Iran mengatakan pasukan keamanan telah menangkap 14 orang asing, termasuk warga negara Amerika Serikat, Inggris dan Prancis, karena keterlibatan mereka dalam protes.

REUTERS | NESA AQILA

Berita terkait

Partai Negoro Lakukan Aksi Simpati atas Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

7 jam lalu

Partai Negoro Lakukan Aksi Simpati atas Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Partai Negoro pada Senin malam, 20 Mei 2024, menggelar aksi simpati di depan kantor Kedutaan Besar di Jakarta atas wafatnya Presiden Iran

Baca Selengkapnya

Kematian Presiden Iran: Harga Minyak Relatif Tenang, Emas Melonjak

10 jam lalu

Kematian Presiden Iran: Harga Minyak Relatif Tenang, Emas Melonjak

Ketidakpastian politik terjadi di negara penghasil utama minyak dunia dengan meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dan saikitnya Raja Saudi

Baca Selengkapnya

Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi akan Digelar Selasa di Tabriz

11 jam lalu

Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi akan Digelar Selasa di Tabriz

Presiden Iran Ebrahim Raisi dan beberapa pejabat Iran lainnya tewas dalam kecelakaan helikopter Ahad malam.

Baca Selengkapnya

Hossein Amir-Abdollahian, Sang Negosiator Tangguh yang Anti-Israel dari Iran

11 jam lalu

Hossein Amir-Abdollahian, Sang Negosiator Tangguh yang Anti-Israel dari Iran

Saat Israel menyerang Gaza, Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian adalah orang yang tidak pernah berhenti untuk mendesak pihak Internasional bertindak.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

11 jam lalu

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Presiden Iran Ebrahim Raisi Mangkat, Pemimpin Tertinggi Iran Umumkan Lima Hari Berkabung Nasional

12 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi Mangkat, Pemimpin Tertinggi Iran Umumkan Lima Hari Berkabung Nasional

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengumumkan lima hari berkabung nasional untuk Presiden Ebrahim Raisi setelah kematiannya dalam kecelak

Baca Selengkapnya

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

12 jam lalu

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

Israel dilaporkan membantah terlibat dalam kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang tewas akibat kecelakaan helikopter pada Minggu

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Kenang Sosok Menlu Iran: Beliau Rekan Kerja yang Baik

13 jam lalu

Menlu Retno Kenang Sosok Menlu Iran: Beliau Rekan Kerja yang Baik

Menlu Retno menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menlu Iran Hossein Amirabdollahian dalam helikopter yang jatuh.

Baca Selengkapnya

Sosok Hossein Amirabdollahian Menteri Luar Negeri Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Bersama Presiden Iran

13 jam lalu

Sosok Hossein Amirabdollahian Menteri Luar Negeri Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Bersama Presiden Iran

Hossein Amirabdollahian kuliah S1 dan S2 di jurusan hubungan internasional. Pada Agustus 2021, dia dipercaya menduduki jabatan menteri luar negeri

Baca Selengkapnya

Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

13 jam lalu

Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

Spesifikasi Bell 212, helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi saat kecelakaan helikopter hingga tewas pada Minggu 19 Mei 2024

Baca Selengkapnya