Kesepakatan dengan Rusia Dibatalkan, Filipina Dapatkan Helikopter Militer AS

Reporter

magang_merdeka

Jumat, 21 Oktober 2022 18:00 WIB

Helikopter Mi-171SH Storm didukung oleh mesin untuk penerbangan ketinggian tinggi. Ini juga dilengkapi sistem rotor baru dengan profil bilah rotor utama komposit yang ditingkatkan dan rotor ekor berbentuk X, sistem penerbangan dan navigasi terintegrasi, dan rangkaian senjata dan sistem pertahanan yang ditingkatkan. Airrecognition.com

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengatakan negaranya akan membeli helikopter militer dari Amerika Serikat (AS). Langkah ini dilakukan setelah Manila membatalkan kesepakatan untuk membeli 16 helikopter angkut berat dari Rusia pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Baca juga: Filipina Batal Beli Helikopter Rusia dan Pilih Chinook AS, Sudah DP 38 Juta Dolar

Manila membatalkan kesepakatan senilai US$215 juta atau setara dengan Rp3 triliun karena kekhawatiran atas sanksi dari invasi Moskow ke Ukraina.

Manila juga akan berusaha agar Moskow mengembalikan setidaknya sebagian dari deposit jutaan dolar untuk batch helikopter Mi-17 Rusia yang sekarang dibatalkan.

“Kami telah mendapatkan pasokan alternatif untuk helikopter angkat berat dari Amerika Serikat,” kata Marcos Jr, yang terpilih sebagai presiden pada Mei lalu, dalam sebuah forum bisnis.

Advertising
Advertising

"Sayangnya, kami melakukan pembayaran uang muka kepada pabrikan Rusia yang kami harapkan untuk dinegosiasikan dan mendapatkan setidaknya persentase dari itu kembali," katanya.

Pada Rabu, 19 Oktober 2022, Duta Besar Rusia untuk Filipina Marat Pavlov, mengatakan kepada media lokal bahwa pemerintahnya belum secara resmi diberitahu tentang pembatalan kontrak dan menganggap kesepakatan helikopter itu sah.

Produksi terus memenuhi pesanan pengiriman Mi-17, kata duta besar, menambahkan bahwa satu telah siap untuk pengiriman sejak Juni.

Pemerintah pendahulu Marcos Jr, Rodrigo Duterte, menandatangani kesepakatan dengan Moskow pada November 2021. Namun, Duterte mundur dari perjanjian itu beberapa bulan setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari dan munculnya sanksi terhadap Rusia.

Marcos tidak merinci helikopter AS mana yang dipilih sebagai alternatif Mi-17. Kendati demikian, helikopter itu akan diproduksi di Polandia.

Duta Besar Filipina di Washington, Jose Romualdez, mengatakan kepada wartawan pada Agustus bahwa Manila sedang mencari Chinook untuk menggantikan Mi-17.

Boeing CH-47 Chinook bisa menjadi kemungkinan pengganti Mi-17, yang dibutuhkan Filipina untuk misi tempur, pencarian dan penyelamatan, dan evakuasi medis, katanya.

<!--more-->

Kesepakatan dengan AS juga akan mencakup layanan pemeliharaan dan suku cadang, kata pejabat pertahanan kepada organisasi media lokal GMA News.

Romualdez secara terpisah mengatakan kepada wartawan bahwa keputusan untuk membatalkan kesepakatan Mi-17 dipicu oleh perang Ukraina.

Manila tidak ingin melanggar undang-undang AS tahun 2017 yang memberikan sanksi kepada siapa pun yang berbisnis dengan sektor intelijen atau pertahanan Rusia.

Kantor Berita Filipina melaporkan pada Jumat, 21 Oktober 2022 bahwa uang muka yang dibayarkan ke Rusia sekitar $32 juta atau setara dengan Rp500 triliun, dan "komite peninjau pemutusan kontrak" telah dibentuk untuk mencoba dan mengamankan pengembalian uang dari Moskow.

Filipina adalah sekutu lama AS dan memulai program modernisasi militer sederhana pada tahun 2012.

Di bawah kesepakatan helikopter Rusia yang dibatalkan--ditandatangani pada November 2021-- batch pertama helikopter multiguna Mi-17 dijadwalkan untuk dikirim oleh Sovtechnoexport Rusia dalam waktu sekitar dua tahun.

Selain dari 16 helikopter, satu helikopter Rusia tadinya akan diberikan gratis ke Filipina, kata pejabat pertahanan.

Baca juga: Filipina Batal Beli Helikopter dari Rusia, Takut Kena Sanksi AS

ALJAZEERA (NESA AQILA)

Berita terkait

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

10 jam lalu

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

Buron kartel narkoba Meksiko itu akan dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

16 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

22 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

22 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

2 Laga Terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Ingin Dimenangi Anak Asuh Shin Tae-yong

22 jam lalu

2 Laga Terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Ingin Dimenangi Anak Asuh Shin Tae-yong

Shin Tae-yong targetkan dua kemenangan dalam dua laga penutup Kualifikasi Piala Dunia 2026. Lawan mana saja?

Baca Selengkapnya

Target Shin Tae-yong Sapu Bersih Sisa Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini 5 Fakta World Cup 2026

1 hari lalu

Target Shin Tae-yong Sapu Bersih Sisa Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini 5 Fakta World Cup 2026

Shin Tae-yong targetkan dua kemenangan dalam dua laga penutup Kualifikasi Piala Dunia 2026. Berikut fakta-fakta World Cup 2026.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

2 hari lalu

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.

Baca Selengkapnya