3 Faktor yang Bikin PM Inggris Liz Truss Mundur

Reporter

Daniel Ahmad

Jumat, 21 Oktober 2022 15:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - PM Inggris Inggris Liz Truss mundur pada Kamis, 20 Oktober 2022 atau hanya enam minggu setelah dia menjabat. Dosen Hubungan Internasional dari Universitas Padjadjaran, Bandung, Teuku Rezasyah melihat ada 3 faktor yang membuat Truss keluar cepat dari kantor Downing Street Nomor 10.

Pertama, beban psikologis sebagai Perdana Menteri Inggris sangat luar biasa (berat). "Masalah dalam negeri Inggris seperti krisis ekonomi dan moneter, serta keamanan energi, tak kunjung terselesaikan," katanya kepada Tempo pada Kamis malam, 20 Oktober 2022.

Kedua, pada saat yang sama, Inggris tak berdaya menghadapi tekanan Amerika Serikat untuk bersikap keras pada Rusia. Sementara Rusia terus mengancam menghentikan pasokan gas disertai ancaman nuklir berskala kecil.

Advertising
Advertising

Ketiga, Truss dianggap belum berhasil menjalankan koalisi moral dengan Raja Charles III, dalam menjawab semua tantangan berat yang dihadapi Inggeris.

Baca juga: Kementerian Luar Negeri Rusia Menyambut PM Inggris Liz Truss Mundur

Pergantian kekuasaan di Inggris yang memaksa mundurnya Truss, berpeluang membuat Inggris dipimpin oleh 3 Perdana Menteri dalam kurun waktu tidak lebih dari satu tahun. Saat mengumumkan pengunduran diri di luar kantor perdana menteri di Downing Street, Truss mengatakan dia telah memberi tahu Raja Charles III tentang keputusannya ini.

"Saya mengakui bagaimana pun, mengingat situasi (yang terjadi saat ini), saya tidak dapat menyampaikan mandat di mana saya dipilih oleh Partai Konservatif," kata Truss.

Kursi perdana menteri Inggris digoyang kencang akibat ketidakpastian pemungutan suara parlemen pada Rabu malam, 19 Oktober 2022, yang berubah menjadi kekacauan. Anggota Partai Konservatif saling berteriak dan memaki satu sama lain, beberapa mengklaim mereka secara fisik dianiaya.

Anggota parlemen senior dari Partai Konservatif Simon Hoare telah memperingatkan jabatan Truss sebagai Perdana Menteri Inggris berada di dalam bahaya. Anggota Partai Konservatif diyakini sudah pesimis dengan kepemimpinan Truss imbas dari gejolak ekonomi yang disebabkan salah langkah kebijakan anggaran mininya.

Truss berkuasa setelah Boris Johnson pada Juli 2022, mengundurkan diri sebagai perdana menteri dan pemimpin Partai Konservatif akibat skandal yang dibuatnya sendiri. Truss naik menjadi kepala Pemerintahan Inggris bukan melalui pemilihan umum. Itu berarti dia tidak memiliki mandat dari seluruh masyarakat Inggris sebagai pemimpin terpilih mereka, juga bukan pilihan rekan-rekannya di Parlemen untuk menggantikan Johnson.

Ketidakpopuleran Truss tidak murni akibat kesalahannya sendiri. Dia beroperasi di dalam sebuah partai yang gagal bersatu di bawah visi bersatu untuk negara pasca-Brexit.

Menurut Vox, Partai Konservatif memenangkan suara mayoritas pada pemilihan 2019 dengan membawa pemilih baru ke dalam partai. Tetapi partai itu, tidak punya visi yang jelas sebagai pemersatu untuk menyelesaikan Brexit. Partai tersebut memiliki masalah serius dengan faksionalisasi internal.

Di tengah kekacauan di Partai Konservatif dan krisis politik Truss, Partai Buruh berada di jalur tepat untuk memenangkan kepemimpinan dalam pemilihan umum berikutnya. Pemilu itu masih akan digelar dalam beberapa tahun mendatang, namun trennya mungkin saja berubah.

Truss awalnya menolak untuk mundur. Dia menegaskan lagi sikapnya saat berdebat untuk pertama kali di House of Commons dengan oposisi Partai Buruh, sejak pergantian Menteri Keuangan Inggris pekan lalu.

Sebelum Truss mundur, Menteri Dalam Negeri Suella Braverman mengundurkan diri dari jabatannya pada Rabu, 19 Oktober 2022, waktu setempat. Dalam surat yang menyatakan kemundurannya, Braverman menulis mengenai erosi otoritas Perdana Menteri Liz Truss yang baru beberapa pekan menjabat.

Pergolakan politik Inggris yang terjadi hari ini tidak terlepas dari kekacauan ekonomi akibat kebijakan Truss. Di bawah kepemimpinan Truss, pemerintahan Inggris berusaha menjungkir-balikkan program fiskal dengan meluncurkan 45 miliar GBP atau sekitar Rp 786 triliun untuk pemotongan pajak atau anggaran mini.

Kebijakan itu dianggap tidak sesuai anggaran, tetapi dipercaya pihak Truss sangat dibutuhkan demi menghentikan ekonomi Inggris dari stagnasi.

DANIEL AHMAD | REUTERS | SKY NEWS | VOX

Baca juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 24 Januari, Ini Daerah yang Berubah Level

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Profil Alan Walker yang Banjir Pesan Setelah Bagikan Nomor Telepon Menjelang Konser di Jakarta

1 hari lalu

Profil Alan Walker yang Banjir Pesan Setelah Bagikan Nomor Telepon Menjelang Konser di Jakarta

DJ ternama, Alan Walker menghebohkan publik lantaran membagikan nomor telepon Indonesia menjelang konser di Jakarta. Lantas, siapakah Alan Walker?

Baca Selengkapnya

Kontroversi Robert Fico, PM Slovakia yang Ditembak Orang Tak Dikenal

2 hari lalu

Kontroversi Robert Fico, PM Slovakia yang Ditembak Orang Tak Dikenal

Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, ditembak beberapa kali oleh orang tak dikenal pada Rabu siang

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

2 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

3 hari lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

BREAKING NEWS: PM Slovakia Ditembak Orang Tak Dikenal, Kondisinya Kritis

3 hari lalu

BREAKING NEWS: PM Slovakia Ditembak Orang Tak Dikenal, Kondisinya Kritis

Perdana Menteri Slovakia ditembak oleh orang tak dikenal hari ini. Kondisinnya kritis.

Baca Selengkapnya

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

3 hari lalu

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

Raja Charles III dikabarkan mengalami kehilangan indera perasa sebagai efek samping dari pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

3 hari lalu

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

Silverstone adalah salah satu sirkuit paling ikonik di dunia balap Formula 1.

Baca Selengkapnya

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

3 hari lalu

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

Perdana Menteri Qatar mengatakan negaranya akan terus melakukan mediasi antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

4 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

4 hari lalu

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker

Baca Selengkapnya