Diduga Menolak Menyanyikan Lagu Penghormatan untuk Ayatullah Ali Khamenei, Siswi Iran Dibunuh

Reporter

Terjemahan

Editor

Sapto Yunus

Rabu, 19 Oktober 2022 10:18 WIB

Asra Panahi. ilmessaggero.it

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang siswi Iran bernama Asra Panahi, 16 tahun, dilaporkan tewas setelah dipukuli oleh petugas keamanan di kelasnya karena menolak menyanyikan lagu pro-rezim ketika sekolahnya digerebek pekan lalu. Insiden itu memicu protes lebih lanjut di seluruh negeri.

Baca: PBB Menyebut 23 Anak Tewas Selama Unjuk Rasa di Iran

Dalam penggerebekan ke SMA Perempuan Shahed di Ardabil pada 13 Oktober lalu itu, pasukan keamanan Iran diduga memukuli secara brutal siapa pun yang menolak menyanyikan lagu penghormatan untuk pemimpin tertinggi Ayatullah Ali Khamenei.

Banyak siswi dilarikan ke rumah sakit akibat insiden tersebut, termasuk Asra Panahi yang akhirnya meninggal karena luka-lukanya.

Sejumlah video yang menjadi viral memperlihatkan para siswi di seluruh Iran membuka hijab yang diwajibkan secara hukum di depan umum dan menyerukan slogan-slogan anti-rezim. Hal itu mendorong pasukan keamanan untuk “mendisiplinkan” sekolah dan universitas. Tak jarang tindakan pasukan keamanan itu berakibat fatal.

Advertising
Advertising

Video-video tersebut juga memperlihatkan pasukan keamanan menembakkan gas air mata ke sekolah-sekolah dan menggiring para pelajar yang ditahan ke mobil-mobil yang sudah menunggu.

Serikat Guru Iran menyebutkan penyerbuan-penyerbuan tersebut brutal dan tidak manusiawi. Dalam sebuah pernyataan pada Ahad, 16 Oktober 2022, mereka menyerukan pengunduran diri Menteri Pendidikan Yousef Nouri.

Aksi protes tersebut dipicu oleh kematian Mahsa Amini, 22 tahun, yang tewas pada Agustus lalu menyusul penahanannya oleh polisi moral dengan tuduhan tidak mengenakan hijab secara sepantasnya.

Para pejabat Iran membantah bahwa tindakan pasukan keamanan menyebabkan kematian Asra Panahi.

Seorang pria yang mengaku sebagai paman Panahi mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa keponakannya tidak mati karena pemukulan, melainkan karena kondisi jantungnya.

Kematian Panahi dilaporkan telah memicu gelombang protes baru. Seorang pelajar yang tak ingin disebut namanya mengatakan, “Saya tidak diizinkan pergi ke sekolah karena orang tua saya mengkhawatirkan keselamatan saya. Tetapi apakah itu mengubah situasi? Rezim terus membunuh dan menahan gadis-gadis pelajar.” Demikian dilaporkan The Times of Israel yang mengutip The Guardian, Selasa, 18 Oktober 2022.

“Apa bagusnya saya jika hanya duduk marah di rumah? Saya dan teman-teman pelajar di seluruh Iran telah memutuskan ikut dalam protes di jalan-jalan pekan ini. Saya akan melakukannya meskipun saya kini harus menyembunyikannya dari orang tua,” kata Naznin, 16 tahun.

Seorang pengunjuk rasa lainnya, Negris, mengatakan, “Saya tidak memiliki satu pun kerabat di Ardabil, tetapi dengan serangan-serangan brutal ini kepada saudari-saudari kami, yang baru berusia 16 tahun, mereka telah membangkitkan seluruh bangsa.”

Nergis mengatakan kematian Nika Shahkarami (17) dan Sarina Esmailzadeh (16), dua gadis pelajar yang dibunuh pasukan keamanan pada pekan-pekan sebelumnya, menambah bahan bakar terhadap aksi-aksi protes seluruh negeri yang sudah kuat.

Baca: Perempuan Iran Menuntut Perubahan Politik

THE TIMES OF ISRAEL

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

2 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

5 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

5 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

7 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

7 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

8 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

9 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

9 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya