Uni Emirat Arab Dukung Keputusan Saudi di OPEC+

Reporter

Daniel Ahmad

Selasa, 18 Oktober 2022 19:30 WIB

Markas OPEC di Wina, Austria.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Emirat Arab (UEA) pada Senin, 17 Oktober 2022, menyatakan siap mendukung Arab Saudi sepenuhnya untuk menciptakan stabilitas dan keamanan energi. Arab Saudi bersitegang dengan Amerika Serikat usai keputusannya memangkas produksi minyak.

Kementerian Luar Negeri UEA juga mendukungan atas pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengenai keputusan OPEC+ terbaru dan menolak pernyataan yang mendorong untuk mempolitisasinya.

Sebelumnya pada pekan lalu OPEC+ mengumumkan target produksi terbarunya. Upaya para pejabat Amerika Serikat selama berminggu-minggu melobi pihak terkait agar tidak memangkas produksi di tengah melonjaknya harga minyak, gagal. Keputusan OPEC+ itu membuat Amerika Serikat kecewa berat.

Advertising
Advertising

Amerika Serikat menuduh Arab Saudi tunduk pada Moskow setelah menolak pembatasan Barat atas harga minyak Rusia buntut invasinya ke Ukraina. Pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi, mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya, menekankan pemotongan produksi minyak itu semata pertimbangan ekonomi.

Senada dengan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, Menteri Energi Uni Emirat Arab Suhail al-Mazrouei percaya OPEC+ membuat pilihan teknis yang benar untuk memangkas produksi. Mazrouei menyebut keputusan bulat itu tidak ada hubungannya dengan politik.

Mazrouei mengatakan keputusan itu bertujuan untuk menstabilkan harga. Dia menambahkan, kurangnya stabilitas bisa menyebabkan investor menjauh.

Saat ditanya apakah Uni Emirat Arab berencana meminta baseline yang lebih tinggi ketika membangun kapasitas, Mazrouei menyebut ada mekanisme bagi negara mana pun untuk meningkatkan permintaan itu.

Komentar Israel

Alon Pinkas Diplomat asal Israel menyerang Arab Saudi karena keputusannya memangkas produksi minyak. Keputusan Arab Saudi ini dianggap sama dengan menghina Amerika dan menjadikan Arab Saudi sekutu yang tidak bisa diandalkan.

Pinkas, yang merupakan mantan Konsul di New York, menjelaskan dalam sebuah artikel di surat kabar Israel Haaretz bahwa butuh 20 tahun diskusi tentang masalah aliansi dengan Arab Saudi. Ia akhirnya menyimpulkan kalau Arab Saudi adalah sekutu yang dapat dipercaya.

Baca juga: Pesawat Bomber Rusia Su-34 Jatuh di Yeysk: Profil dan Daftar Tragedinya

Pinkas menegaskan bahwa sekutu yang menentang kebijakan luar negeri Amerika akan menyeret negara ini dalam konfrontasi langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan perang Ukraina.

"Yang menentang tuntutan eksplisit Amerika untuk meningkatkan produksi minyak, secara terbuka sama dengan menghina Amerika, bukan sekutu yang dapat diandalkan," tuturnya dilansir dari Middle Eyes Monitor, Selasa, 18 Oktober 2022.

Dia mencatat Arab Saudi jelas bukan sekutu Amerika Serikat. Menurut Pinkas akan ada pihak-pihak di Washington yang memperingatkan adanya respon berlebihan dan pembalasan oleh Amerika Serikat.

Pinkas juga mengungkapkan bahwa beberapa menganggap Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman sebagai politikus cerdas yang menghitung investasi politik dan mengarahkan negaranya di luar tata surya Amerika. Namun semua argumen aliansi Amerika - Arab Saudi ini, akan segera berakhir.

REUTERS | MIDDLE EYES MONITOR

Baca juga: Diplomat Israel Kecam Arab Saudi Hina AS: Sekutu yang Tak Bisa Diandalkan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

15 jam lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

1 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

Nikita Willy dan Indra Priawan Bertualang di Dubai, Nikmati Wisata Budaya hingga Uji Nyali

1 hari lalu

Nikita Willy dan Indra Priawan Bertualang di Dubai, Nikmati Wisata Budaya hingga Uji Nyali

Nikita Willy dan Indra Priawan menjelajahi kekayaan budaya Emirati hingga menjajal Edge Walk dalam kampanye baru pariwisata Dubai.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

1 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

1 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

2 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

2 hari lalu

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

Bentuk bangunan Etihad Museum di Dubai ini unik, mirip dengan gulungan kertas yang akan mengingatkan pada Treaty of the UAE

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

2 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya