Amerika Mengecam Iran karena Berbohong Soal Drone di Ukraina

Reporter

Terjemahan

Editor

Sapto Yunus

Selasa, 18 Oktober 2022 11:52 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat mengecam Iran karena berbohong soal menyediakan senjata untuk Rusia dalam invasi ke Ukraina setelah Kyiv menjadi target pesawat nirawak bikinan Iran pada Senin, 17 Oktober 2022.

“Ada bukti ekstensif tentang penggunaan (drone buatan Iran) oleh Rusia yang menargetkan baik militer maupun warga sipil (di Ukraina),” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional (NSC) kepada Al Arabiya.

Baca: Pejabat Ukraina Mengutuk Iran atas Serangan Drone Kamikaze

Pejabat NSC itu merujuk pada laporan-laporan tentang pesawat-pesawat nirawak buatan Iran yang menyerang pusat kota Kyiv. “Namun, Iran terus berbohong tentang hal ini dan membantah telah menyediakan senjata kepada Rusia untuk digunakan di Ukraina,” ujar dia.

Washington telah memberikan peringatan dan mendeklasifikasi potongan-potongan informasi intelijen sejak awal perang Rusia atas Ukraina bahwa Moskow meminta bantuan Iran untuk drone dan senjata. Menurut pejabat NSC itu, para operator Rusia terus menerima pelatihan di Iran mengenai penggunaan sistem persenjataan tersebut.

Advertising
Advertising

Ia juga merujuk pada berita-berita terbaru Al Arabiya yang menyebutkan Iran sedang mempertimbangkan untuk menjual senjata-senjata yang lebih menghancurkan untuk menyokong invasi Rusia, yang belakangan dibantah oleh Iran.

Sebagai dorongan lebih lanjut bagi upaya Amerika untuk menghukum Iran karena dukungan senjata ini, negara-negara Eropa mengatakan Teheran melanggar perjanjian nuklir 2015, yang dibuat untuk mencegah rezim Iran mengekspor dan membeli sistem militer canggih. Menurut laporan Reuters, ini termasuk pesawat nirawak.

Amerika akan terus “bersemangat” memberlakukan semua sanksi atas perdagangan senjata Rusia dan Iran serta membuatnya lebih keras bagi Iran yang menjual senjata ke Rusia.

“Kami juga bekerja sama dengan para sekutu dan mitra, termasuk di PBB, untuk menanggapi penyebaran senjata yang berbahaya kepada Rusia,” kata pejabat NSC itu. “Dan kami akan terus meningkatkan bantuan keamanan yang belum pernah terjadi kepada Ukraina, termasuk pertahanan udara dan bekerja sama dengan para sekutu untuk transfer sistem pertahanan udara mereka kepada Ukraina.”

Pekan lalu, Amerika Serikat mengumumkan penarikan ke-23 senjata dan peralatan untuk Ukraina sejak Agustus 2021. Paket senjata terakhir yang diperkirakan senilai US$ 725 juta menjadikan total bantuan militer Amerika ke Ukraina lebih dari US$ 18,3 miliar sejak Januari 2021.

Senin, 17 Oktober 2022, Iran menyatakan pihaknya tidak memberi Rusia drone untuk digunakan di Ukraina. Pernyataan itu disampaikan beberapa saat setelah Rusia menyerang ibu kota Ukraina, Kyiv, dengan ‘drone kamikaze” buatan Iran.

Berita yang diterbitkan tentang Iran menyediakan drone untuk Rusia memiliki ambisi politik dan itu diedarkan oleh sumber-sumber Barat. Kami belum memberikan persenjataan ke pihak mana pun dari negara-negara yang berperang,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani dalam konferensi pers mingguan seperti dikutip Reuters.

Baca: Iran Mengklaim Tak Memberi Rusia Drone untuk Digunakan di Ukraina

AL ARABIYA | REUTERS

Berita terkait

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

3 jam lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

5 jam lalu

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dalam penutupan perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

6 jam lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

1 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

2 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

3 hari lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

3 hari lalu

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

Iran sekali lagi memperingatkan Israel agar tidak mengancam eksistensinya atau mereka akan mengubah doktrin nuklir yang telah diumumkannya.

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

4 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

5 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

5 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya