Australia Membatalkan Pengakuan Yerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel

Reporter

Terjemahan

Editor

Sapto Yunus

Selasa, 18 Oktober 2022 05:30 WIB

Warga muslim melaksanakan salat Jumat di komplek Masjid Al-Aqsa, di Yerusalem, 15 April 2022. Sebelumnya, polisi Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa dan melukai setidaknya 67 warga Palestina dalam kekerasan yang terjadi sebelum fajar pada 15 April 2022. REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Pengakuan Australia atas Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel diam-diam telah dilucuti oleh Partai Buruh. Hal itu terjadi empat tahun setelah mantan Perdana Menteri Scott Morrison membuat langkah kontroversial. Demikian dilaporkan Al Jazeera pada Senin, 17 Oktober 2022.

Baca: Sebagian Wilayah di Australia Terendam Banjir

Pada akhir 2018, Australia menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota resmi Israel, setelah pemerintah Donald Trump memutusakan merelokasi kedutaan Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem Barat.

Pemerintah Morrison secara terbuka mempertimbangkan langkah serupa pada saat itu, tetapi justru memilih jalan tengah dengan hanya mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel.

Pemerintah Perdana Menteri Anthony Albanese menghapus referensi Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel dari situs web pemerintah setelah bersumpah untuk membalikkan dukungan kontroversial pemerintah Morrison. Partai Buruh berjanji untuk membatalkan keputusan itu jika memenangi pemilu pada Mei lalu.

Advertising
Advertising

Dalam beberapa hari terakhir, halaman Israel pada situs web Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia diam-diam diperbarui untuk menghapus referensi bahwa Australia mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel.

Kalimat yang dihapus berbunyi, “Konsisten dengan kebijakan lama ini, pada Desember 2018, Australia mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel, menjadi pusat Knesset dan banyak lembaga pemerintah Israel. Australia berharap memindahkan kedutaannya ke Yerusalem Barat ketika diperlukan untuk mendukung dan setelah penentuan status akhir solusi dua negara.”

Perempuan Juru bicara Kementerian Luar Negeri Australia, Penny Wong, mengatakan pemerintah Australia terus mempertimbangkan status akhir Yerusalem sebagai masalah yang harus diselesaikan sebagai bagian dari negosiasi perdamaian. “Australia tetap menjadi teman lama dan pendukung kuat Israel,” Wong menambahkan.

Juru bicara Morrison mengatakan keputusan Partai Buruh perihal ibu kota Israel itu mengecewakan.

Banyak negara percaya bahwa ibu kota Israel di Yerusalem Barat dan ibu kota Palestina di Yerusalem Timur akan menjadi hasil logis dari solusi dua negara, tetapi prospek kesepakatan semacam itu belakangan telah memudar.

Pendukung Palestina memuji keputusan Partai Buruh Australia untuk menepati janji pra-pemilihan. Kedutaan Israel di Canberra sejauh ini belum memberikan komentar.

"Keputusan yang masuk akal dari pemerintah baru Australia untuk membalikkan keputusan sembrono yang mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel," tulis Chris Doyle, Direktur Dewan Pemahaman Arab-Inggris, organisasi nirlaba yang bekerja untuk kebijakan Timur Tengah Inggris.

Baca: Seorang Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel di Tepi Barat

AL JAZEERA | ABC NEWS

Berita terkait

ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

4 jam lalu

ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

Pengadilan tinggi PBB (ICJ) menggelar sidang atas permintaan Afrika Selatan agar Israel dipaksa menghentikan serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

5 jam lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis, Berikut Proses Terciptanya

5 jam lalu

Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis, Berikut Proses Terciptanya

Aurora adalah tampilan cahaya alami yang berkilauan di langit. Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

6 jam lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

7 jam lalu

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

Perdana Menteri Qatar mengatakan negaranya akan terus melakukan mediasi antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

15 jam lalu

HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

HRW melaporkan Israel telah membunuh atau melukai sedikitnya 31 pekerja kemanusiaan di Gaza sejak Oktober dalam setidaknya delapan serangan.

Baca Selengkapnya

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

15 jam lalu

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

16 jam lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

16 jam lalu

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

Netanyahu bersumpah untuk melenyapkan Hamas, namun tujuh bulan berperang, sumpah itu belum juga terwujud.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

17 jam lalu

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya akan terus memerangi Israel selama serangan di Gaza berlanjut.

Baca Selengkapnya