Jenazah WNI di Texas Novita Kurnia Putri Dipulangkan Pekan Ini

Senin, 17 Oktober 2022 11:02 WIB

Novita Kurnia Putri, WNI korban penembakan salah sasaraan di Texas, AS (Facebook)

TEMPO.CO, Jakarta - Jenazah Novita Kurnia Putri akan segera dipulangkan ke Indonesia. WNI di Texas yang tinggal di San Antonio, Amerika Serikat ini dikenal dengan nama Novita Brazil. Ia menjadi korban salah sasaran dalam insiden penembakan pada Selasa dini hari, 4 Oktober 2022.

Baca: Imbas Kematian Novita Kurnia Putri, Kemlu Pantau Kasus Penembakan di AS

"Minggu ini Insha Allah akan dipulangkan," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha kepada Tempo, Senin, 17 Oktober 2022.

Saat ditanya mengenai tanggal pemulangan jenazah Novita, Judha belum bisa memastikannya. Konjen RI Houston Andre Omer Siregar belum segera membalas pesan Tempo ketika ditanya mengenai isu yang sama.

Dalam jumpa pers Kementerian Luar Negeri di Jakarta pada Kamis lalu, Judha mengatakan, dokumen kematian Novita terbit pada 14 Oktober 2022. Setelah itu perlu sekitar satu minggu untuk proses pemulangan jenazah ke Indonesia.

Dokumen kematian biasanya memerlukan waktu 1 hingga 2 bulan sampai bisa terbit. Konjen RI telah mendorong agar proses ini dipercepat sehingga jenazah Novita Kurnia Putri bisa segera dipulangkan ke tanah air.

Advertising
Advertising

Menurut keterangan tertulis KJRI Houston yang diterima Tempo, Selasa, 11 Oktober 2022, jenazah Novita akan dimakamkan di Semarang, Jawa Tengah. Rencana itu sesuai dengan keinginan keluarga.

Seperti diwartakan NBC News, Sheriff Bexar County Javier Salazar menyatakan, ketika peristiwa penembakan berlangsung, Novita sedang berada di dalam rumah yang sebagian disewakan menjadi AirBnB.

Setelah diberondong ratusan peluru, Novita sempat dilarikan ke rumah sakit tetapi nyawanya tak tertolong. Sedangkan, suaminya, Robert A. Brazil, selamat karena sedang berada di lantai dua rumah mereka.

Kemlu RI Pantau Penembakan di AS

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) akan terus memantau perkembangan kasus penembakan yang terjadi di Amerika Serikat, menyusul kematian Novita Kurnia Putri.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha mengatakan, pemerintah melalui perwakilan di AS akan meninjaunya dari dekat. Kemlu juga akan melakukan pendekatan dengan komunitas WNI.

Sejauh ini tidak akan ada upaya diplomatik atau hukum yang akan dilakukan Kemlu dengan Pemerintah AS. "(Regulasi pembatasan penggunaan senjata) adalah kewenangan Amerika Serikat," kata Judha saat jumpa pers di Jakarta, Kamis, 13 Oktober 2022.

Kementerian Luar Negeri RI mengimbau WNI di Amerika Serikat tetap waspada dan menggunakan body sistem. Dianjurkan WNI tidak berpergian sendiri dan menghubungi perwakilan RI di Amerika Serikat jika ada keadaan genting.

Baca: Pemulangan Jenazah Novita Kurnia Putri Tunggu Dokumen Kematian

DANIEL AHMAD

Berita terkait

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

19 jam lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

20 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

2 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

2 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya