Danone Akan Hengkang dari Rusia, Aset Rp15 Triliun Terancam Hangus

Reporter

Tempo.co

Jumat, 14 Oktober 2022 19:19 WIB

Produk Danone ditampilkan sebelum presentasi hasil tahunan 2019 grup makanan Prancis di Paris, Prancis, 26 Februari 2020. REUTERS/Christian Hartmann

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen makanan dan minuman asal Prancis, Danone, berencana mengalihkan kendali bisnis produk olahan susu-nya atau Essential Dairy and Plant-based (EDP) dan keluar dari Rusia.

Bergabung dengan daftar panjang perusahaan global yang keluar dari Rusia selama perang di Ukraina, Danone akan membongkar bisnis yang mewakili sekitar 90 persen dari operasinya di Rusia, meski tetap akan mempertahankan unit nutrisi bayi.

Seperti dilansir Reuters Jumat 14 Oktober 2022, langkah ini dapat menyebabkan perusahaan kehilangan aset lebih dari €1 miliar atau sekitar Rp15,06 triliun.

Danone mengatakan, unitnya di Rusia, Prostokvashino menyumbang 5 persen dari penjualan bersih dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Unit ini juga merupakan bisnis produk olahan susu terbesar di Rusia, dengan 12 lokasi produksi dan 8.000 karyawan.

Baca juga: Merek Barat Mulai Adidas sampai Mercedes Coba Dipatenkan Pengusaha Rusia

Advertising
Advertising

Meski demikian, menurutnya langkah ini merupakan pilihan terbaik."Ini adalah pilihan terbaik untuk memastikan kelangsungan bisnis lokal jangka panjang", kata Danone dalam sebuah pernyataan.

Banyak perusahaan makanan dan barang konsumen Barat, termasuk Nestle dan Procter & Gamble, terus menyediakan makanan dan obat-obatan penting ke Rusia. Kendati demikian, mereka juga menghadapi tekanan dari konsumen dan aktivis untuk memutuskan semua hubungan dengan Moskow.

Saham Danone naik lebih dari 1 persen pada awal perdagangan, dengan para analis menyambut baik berita tersebut dan mengatakan hal itu dapat memicu perombakan operasi yang lebih luas.

Pada Maret, perusahaan mengatakan akan terus memproduksi produk susu dan nutrisi bayi yang penting di Rusia. Namun, telah memutuskan hubungan lain dengan negara itu karena perangnya di Ukraina.

Pada saat itu, Danone mengatakan mengakhiri semua investasi di Rusia dan tidak akan mengambil uang tunai, dividen, atau keuntungan dari bisnisnya di sana. Hal ini berkaitan dengan langkah invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari lalu.

Danone tidak mengungkapkan kepada siapa mereka akan mengalihkan unit yang disebut Essential Dairy and Plant-based (EDP). Lebih lanjut dikatakan, transaksi itu terhalang persetujuan peraturan dan jika selesai akan mengakibatkan dekonsolidasi bisnis EDP dari akunnya.

Rencana keluarnya Danone dari Rusia merupakan pengumuman kedua minggu ini dari perusahaan raksasa Barat. Sebelumnya, Nissan juga menjual asetnya secara simbolis kepada negara, mengantongi kerugian sekitar US$687 juta.

Baca juga: 15 Tahun Beroperasi, Starbucks Hengkang dari Rusia

REUTERS

Berita terkait

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

23 jam lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

1 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

1 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

2 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

3 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

3 hari lalu

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

3 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024

4 hari lalu

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, terus mencatatkan pertumbuhan positif dengan membukukan aset yang dikelola (Asset Under Management) oleh Wealth Management BRI naik 21 persen year-on-year (yoy) per Kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya