Drone Buatan Iran Menghantam Infrastruktur Penting di Kyiv

Reporter

Terjemahan

Editor

Sapto Yunus

Kamis, 13 Oktober 2022 16:17 WIB

Petugas medis berjalan di dekat mobil yang terbakar setelah serangan militer Rusia, di pusat Kyiv, Ukraina 10 Oktober 2022. Rudal Rusia menghantam taman dan lokasi wisata di ibukota Kyiv dan ledakan dilaporkan di Lviv, Ternopil dan Zhytomyr di Ukraina barat, Dnipro dan Kremenchuk di tengah, Zaporizhzhia di selatan dan Kharkiv di timur. REUTERS/Gleb Garanich

TEMPO.CO, Kyiv - Wilayah ibu kota Ukraina, Kyiv, dihantam oleh “drone kamikaze” buatan Iran pada Kamis, 13 Oktober 2022. Pejabat Ukraina mengataan petugas penyelamat bergegas ke tempat kejadian ketika penduduk terbangun karena sirene serangan udara berbunyi untuk keempat kalinya secara berturut-turut menyusul serangan Rusia ke negara itu pada awal pekan ini.

Baca: Rusia Pakai Drone Kamikaze Iran Pertama Kalinya untuk Serang Ukraina

Ukraina telah melaporkan serentetan serangan Rusia dengan pesawat tak berawak Shahed-136 buatan Iran dalam beberapa pekan terakhir. Iran membantah memasok drone ke Rusia, sementara Kremlin belum berkomentar mengenai serangan itu.

Menurut Gubernur Kyiv, Oleksiy Kuleba, serangan terjadi wilayah sekitar Ibu Kota. Belum dilaporkan adanya korban atau kerusakan akibat serangan tersebut.

Wakil kepala kantor kepresidenan Kyrylo Tymoshenko mengatakan infrastruktur penting di daerah itu diserang, tetapi ia tidak merinci infrastruktur apa saja yang diserang. "Serangan lain oleh 'drone kamikaze' pada fasilitas infrastruktur penting," kata Tymoshenko di aplikasi perpesanan Telegram seperti dikutip Reuters.

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada tengah malam, serangan di kota bagian selatan Ukraina, Mykolaiv, menghancurkan sebuah gedung apartemen berlantai lima. Gubernur Mykolaiv, Vitali Kim, mengatakan seorang remaja pria berusia 11 tahun diselamatkan dari bawah puing-puing bangunan. Ia terjebak selama enam jam di sana dan dievakuasi pada Kamis pagi.

Kim mengahatan bangunan itu dihantam rudal S-300 yang biasa digunakan untuk menembak pesawat militer, tetapi Rusia menggunakannya untuk serangan darat.

Serangan pagi hari di garis depan bagian selatan Ukraina telah menjadi kejadian sehari-hari ketika pasukan Ukraina melakukan serangan balasan untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia. Serangan di Kyiv jarang terjadi sebelum diserang setidaknya empat kali selama serangan besar-besaran pada Senin, 10 Oktober 2022, yang menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai lebih dari 100 orang di seluruh Ukraina.

Baca: NATO Gertak Balik Rusia soal Penggunaan Senjata Nuklir

REUTERS | AL JAZEERA

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

1 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

2 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

2 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

3 hari lalu

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

Selain teknologi drone, mahasiswa STIK Polri juga mempelajari forensik untuk mencari barang bukti penyebab terjadinya pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

4 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

4 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

5 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya