Penembakan Massal di Penitipan Anak, Thailand Perketat Kepemilikan Senjata Api

Reporter

Tempo.co

Rabu, 12 Oktober 2022 17:45 WIB

Biksu Buddha, personel militer, dan sukarelawan mengerjakan persiapan pembakaran jenazah untuk upacara kremasi para korban penembakan massal di kota Uthai Sawan, di provinsi Nong Bua Lam Phu, Thailand, 10 Oktober 2022. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Jakarta - Thailand akan memperketat undang-undang kepemilikan senjata dan obat-obatan terlarang menyusul pembantaian 36 orang -- termasuk 24 anak-anak -- dalam penembakan massal terburuk di kerajaan itu.

Menteri Dalam Negeri Anupong Paojinda mengatakan pada Rabu 12 Oktober 2022 bahwa pemerintah memperketat kualifikasi bagi pemilik senjata baru, serta meningkatkan pemeriksaan terhadap pemegang senjata api lama.

"Kualifikasi baru kami akan mencakup laporan kesehatan mental, kami akan memeriksa apakah memerlukan bukti dari dokter," katanya dalam konferensi pers, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Pemohon senjata sudah diharuskan menjalani pemeriksaan latar belakang dan harus menunjukkan alasan kepemilikan yang sah -- seperti berburu atau membela diri. “Misalnya, jika pejabat ingin memiliki senjata, pengawas mereka harus mengesahkan bahwa orang tersebut tidak memiliki catatan penyalahgunaan alkohol atau temperamen buruk,” ujar Anupong.

Para pemimpin desa atau pejabat lokal juga akan berperan dalam memberikan lisensi senjata yang lebih ketat, katanya. Saat ini pemilik senjata tidak perlu mengajukan kembali lisensi selama masa pakai senjata api.

Advertising
Advertising

Tetapi sekarang pemegang senjata yang disetujui harus menjalani peninjauan setiap tiga hingga lima tahun, kata Anupong. “Karena seiring waktu berubah, orang berubah,” jelasnya.

Baca juga: Cerita Anak 3 Tahun Berhasil Selamat dari Penembakan di Thailand

Negara itu terguncang setelah seorang mantan perwira polisi memaksa masuk ke kamar bayi kecil di timur laut Na Klang minggu lalu, membunuh 24 anak dan guru mereka sebelum membunuh istrinya, anak mereka dan dirinya sendiri.

Serangan itu dilakukan dengan pisau dan senjata yang diperoleh secara legal. Meski Thailand memiliki sejumlah besar senjata api yang beredar -- satu dari tujuh orang memiliki senjata api -- penembakan massal jarang terjadi.

Parlemen juga akan membahas hukuman pembebasan bagi pemegang senjata ilegal, kata Anupong. Ia menambahkan bahwa individu akan dapat menyerahkan senjata api tidak sah kepada pihak berwenang tanpa menghadapi penuntutan. Namun, ia tidak mengatakan kapan mereka harus melakukannya.

Mereka yang masih memiliki senjata ilegal akan menghadapi hukuman berat, katanya.

Anupong menambahkan bahwa kementeriannya akan bekerja dengan polisi dan departemen kesehatan untuk meningkatkan penyaringan dan kesadaran narkoba, serta mendorong pecandu ke rehabilitasi. “Jika semua orang di kota tahu bahwa narkoba ada tetapi pemerintah setempat tidak, mereka akan dipindahkan,” katanya.

Penyerang tempat penitipan anak-anak di Thailand, sersan polisi Panya Khamrab, dipecat dari jabatannya awal tahun ini atas tuduhan narkoba. Penduduk setempat mengatakan pria berusia 34 tahun itu adalah pecandu metamfetamin. Namun, tes awal menemukan pelaku tidak memiliki narkoba dalam tubuhnya pada saat penyerangan.

Baca juga: Pembunuhan Massal di Thailand: Senjata, Narkoba, dan Kemarahan Terpendam

AL ARABIYA

Berita terkait

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

1 hari lalu

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

Menurut polisi Thailand, motifnya bermula dari konflik pribadi turis Inggris itu dengan pemilik restoran

Baca Selengkapnya

PRT Thailand Kaya Mendadak, Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikannya

5 hari lalu

PRT Thailand Kaya Mendadak, Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikannya

Seorang PRT di Thailand mendapat warisan puluhan miliar rupiah dari majikannya yang merupakan warga negara Prancis.

Baca Selengkapnya

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

6 hari lalu

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

Sebelum penutupan Pulau Pling, Teluk Maya di Thailand sempat ditutup selama enam bulan pada tahun 2018

Baca Selengkapnya

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

9 hari lalu

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

Kucing oren bernama Nurang itu sering ditemukan wara-wiri di Bandara Suvarnabhumi Thailand. Dia jadi populer sejak videonya viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

10 hari lalu

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

Setahun ini, pengembangan Bandara Suvarnabhumi fokus peningkatan layanan penumpang dan mengurangi waktu tunggu di pos imigrasi dan pemeriksaan bagasi.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

11 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

12 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

13 hari lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

14 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

15 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya