Terdampak Perang Ukraina, Retno Marsudi Sebut G20 Tahun Ini Paling Sulit

Reporter

Daniel Ahmad

Selasa, 11 Oktober 2022 16:00 WIB

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno L. P. Marsudi, berpidato di hadapan Majelis Umum PBB untuk membahas kekerasan Israel terhadap Palestina di markas PBB di New York, Amerika Serikat, 20 Mei 2021.[United Nations Web TV]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan presidensi G20 yang diemban oleh Indonesia pada tahun ini adalah yang paling sulit. Penyebabnya adalah ketegangan geopolitik yang diakibatkan invasi Rusia ke Ukraina.

Retno mengatakan tantangan global sangat berat saat Indonesia mendapat kepercayaan sebagai pemegang presidensi G20, yakni pandemi Covid-19 dan keterpurukan ekonomi. Namun perang di Ukraina yang meletus pada Februari 2022 memberikan permasalahan baru.

"Perang Ukraina menambah kompleksitas permasalahan dunia, berdampak pada interaksi antar negara termasuk di antara negara-negara anggota G20 dan disitulah kita melihat bahwa dunia semakin terpecah belah," kata Retno di Seminar PPRA 64 Lemhannas RI pada Selasa, 11 Oktober 2022.

Advertising
Advertising

Baca juga: Volodymyr Zelensky Klaim Rebut Wilayah yang Dicaplok Rusia

Menlu Rusia Sergei Lavrov bersama Menlu Retno Marsudi di FMM G20 Bali, Jumat, 8 Juli 2022. (Tempo/Daniel Ahmad)

KTT G20 dengan format tatap muka akan diadakan di Bali, Indonesia, pada 15 dan 16 November 2022. Fokus presidensi Indonesia tahun ini adalah pemulihan ekonomi global paska-pandemi. Namun pertemuan kepala negara-negara anggota G20 kali ini dibayangi oleh krisis global di sektor pangan dan energi, yang dipicu oleh perang Ukraina.

Dalam sejumlah pertemuan tingkat menteri, beberapa negara Barat yang dipimpin Amerika Serikat mengecam dengan keras invasi Rusia ke Ukraina serta dampaknya terhadap krisis pangan dan energi. Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam sebuah kesempatan pernah mengusulkan Indonesia agar jangan mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke Bali buntut dari agresi negaranya ke Ukraina.

Sebagai gantinya, Biden pernah mengusulkan kepada Indonesia agar mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Sebagai tuan rumah, Indonesia tetap mengundang Presiden Putin karena preseden keanggotan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam pidatonya di Lemhannas mengatakan Indonesia masih yakin dapat meraih kerja sama konkret antara negara-negara G20 sebagai hasil presidensinya. Mengenai perbedaan yang ada, Indonesia masih terus menegosiasikannya.

"Dalam kondisi normal saja negosiasi G20 tidak pernah mudah, dan bisa dibayangkan dalam situasi seperti ini. Bagaimana negosiasinya, sangat sulit," kata Retno.

Ukraina bukan anggota G20, tapi isu invasi Moskow dan dampaknya ke ekonomi dunia memperlihatkan penting peran negara tersebut. Presiden Jokowi sudah mengundang langsung Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk hadir ke KTT G20 di Bali.

Baik pihak Biden, Putin, atau Zelensky belum ada yang mengkonfirmasi bentuk partisipasinya di KTT G20 nanti, apakah secara tatap muka atau daring. Kementerian Luar Negeri RI sebelumnya meyakinkan nama delegasi akan jelas menjelang penyelenggaraan KTT G20.

Kantor Kepresidenan Ukraina beberapa waktu lalu menyebut Presiden Zelensky akan datang langsung ke KTT G20 Bali kalau Putin juga hadir secara tatap muka. Kendati demikian, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin ragu kalau Presiden Zelensky mau datang untuk berdamai.

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

8 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

8 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

13 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

1 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

2 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Lengser Tahun Ini, Jokowi dan Lee Hsien Loong Jembatani Keberlanjutan Kerja Sama RI-Singapura

2 hari lalu

Lengser Tahun Ini, Jokowi dan Lee Hsien Loong Jembatani Keberlanjutan Kerja Sama RI-Singapura

Jokowi dan Lee Hsien Loong akan menelaah balik 10 tahun kerja sama yang sudah dilakukan sambil menyatakan komitmen kerja sama.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

2 hari lalu

Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut, Indonesia akan tetap menjalankan diplomasi guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya