TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim pihaknya terus mendapatkan hasil baik di garda depan pertempuran. Di tengah isu referendum yang mengencang dari sebagian wilayah Ukraina, Zelensky mencatat pertempuran sengit dengan Rusia masih terjadi di garis depan dengan total panjang lebih dari 2 ribu kilometer.
"Ini adalah wilayah Donetsk, ini adalah wilayah Kharkiv kami, wilayah Kherson, serta wilayah Mykolaiv dan Zaporizhia. Kami memiliki hasil positif di beberapa arah," kata Zelensky dalam pidato rutin, Minggu, 25 September 2022.
Presiden Volodymyr Zelensky.[Kyiv Post]
Empat wilayah di Ukraina yang diduduki Rusia adalah Luhansk, Donetsk, Kherson dan Zaporizhzhia. Keempat wilayah itu akan menggelar referendum pada Jumat, 23 September 2022 untuk menentukan apakah akan bergabung dengan Rusia atau bertahan dengan Ukraina. .
Kyiv dan negara-negara Barat melihat referendum itu sebagai upaya Rusia untuk mencaplok wilayah Ukraina. Sebab warga Ukraina diancam dengan hukuman jika mereka tidak memilih.
Pemungutan suara dimulai setelah Ukraina pada awal bulan ini merebut kembali sebagian besar wilayah timur laut dalam serangan balasan terhadap invasi yang dimulai pada 24 Februari 2022.
Zelensky, dalam pidato kenegaraannya pada Minggu malam, mengatakan dia tidak peduli pada apa yang terjadi Minggu ini di Rusia. Dia juga tidak peduli dengan strategi politik atau militer Moskow.
"Tugas Ukraina, tidak dapat berubah. Kita berjuang untuk hidup dan kebebasan bagi semua warga Ukraina," tutur Zelensky.
Pemimpin Ukraina itu menambahkan upayanya di garis depan perlu dibarengi dengan pembebasan pasukannya, yang ditangkap oleh Rusia. Upaya pembebasan tahanan perang ini akan terus diupayakan.
Sebelumnya pada Rabu, 21 September 2022, Presiden Putin memerintahkan mobilisasi militer untuk menghadapi perang Ukraina. Putin memperingatkan negara-negara Barat kalau dia tidak hanya menggertak, namun juga siap menggunakan senjata nuklir demi membela Rusia.
Menindaklanjuti kebijakan Presiden Putin, secara terpisah Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Rabu 21 September 2022 mengumumkan Rusia tengah menargetkan 300 ribu pasukan cadangan untuk mendukung kampanye militernya di Ukraina.
Kantor Kepresidenan Ukraina | Reuters
Baca juga: Volodymyr Zelensky Minta Warga Rusia Memprotes Mobilisasi Militer Rusia ke Ukraina
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini