Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev Masuk Daftar Buronan Ukraina

Reporter

Daniel Ahmad

Selasa, 11 Oktober 2022 15:00 WIB

Presiden Russia Dmitry Medvedev saat sedang rapat di Moskow, 17-04, 2012. REUTERS/Maxim Shemetov.

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev masuk dalam daftar buronan yang disusun oleh pejabat keamanan Ukraina selama lebih dari setengah tahun. Dinas Keamanan Ukraina atau SBU mengkonfirmasi perihal ini pada Senin, 11 Oktober 2022.

Mantan Presiden Medvedev di ketahui pula sebagai sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin. SBU menyebut Medvedev, yang sekarang menjabat Wakil Ketua Keamanan Rusia, masuk dalam daftar buronan Ukraina karena dianggap telah melanggar hukum yang berkaitan dengan perusakan integritas teritorial Ukraina dan perbatasannya. Sebagian besar anggota Dewan Keamanan Rusia juga ada dalam daftar buronan Ukraina.

Alasan mengapa Ukraina tidak merilis informasi itu lebih cepat atau mengapa baru mengumumkannya sekarang, tidak diungkap. Selain Medvedev, orang Rusia terkemuka lainnya yang masuk dalam daftar orang yang dicari adalah Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, Ketua Majelis Rendah Parlemen Rusia Vyacheslav Volodin, Ketua Majelis Tinggi Valentina Matviyenko, dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev.

Advertising
Advertising

"Dinas Keamanan Ukraina menegaskan bahwa Dmitry Medvedev, Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia dan mantan presiden negara agresor, dinyatakan sebagai buronan. Ini terjadi pada Maret 2022 di awal agresi skala penuh Rusia," demikian pernyataan SBU seperti dilansir Reuters.

Baca juga: Presiden Erdogan Ajukan Jadi Juru Damai Perang Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin bersama Perdana Menteri Dmitry Medvedev, saat menghadiri rapat di Moskow, 15 Januari 2020. Sputnik/Dmitry Astakhov/Pool via REUTERS

Medvedev dipandang punya sikap moderat ketika menjabat sebagai Presiden Rusia periode 2008 - 2012. Saat itu, dia bertukar jabatan dengan Vladimir Putin, yang menjadi Perdana Menteri Rusia. Dalam beberapa tahun terakhir, dia telah menyuarakan beberapa pandangan garis keras Rusia tentang Ukraina.

Mengomentari naiknya serangan Rusia ke sejumlah kota di Ukraina pada Senin, 10 Oktober 2022, Medvedev mengatakan serangan itu hanya episode pertama. Dia menyebut tujuan Rusia di Ukraina adalah membongkar total rezim politik Kyiv.

Serangan Senin, Peringatan Putin

Layanan Darurat Ukraina menyatakan sedikitnya 11 orang tewas dan 64 luka-luka dalam serangan pada Senin pagi, 10 Oktober 2022, di seluruh Ukraina. Agresi itu yang terbesar dan terluas sejak hari-hari awal perang. Ibu kota Ukraina, Kyiv, dihantam oleh beberapa rudal Rusia, yang pertama sejak akhir Juni 2022.

Walikota Kyiv Vitali Klitschko menyebut, ledakan menghantam distrik Shevchenko di ibu kota Ukraina, area luas di pusat kota yang mencakup kota tua bersejarah serta beberapa kantor pemerintah. Beberapa rudal Rusia menghantam dekat kantor pusat pemerintah di jantung Kota Kyiv, di mana parlemen dan situs utama lainnya berada. Sebuah kantor perumahan menara kaca rusak parah, sebagian besar jendela berwarna biru pecah.

Rusia juga melancarkan serangan ke beberapa kota lain di Ukraina, terutama menargetkan infrastruktur energi. Pemadaman listrik dilaporkan terjadi di beberapa wilayah, termasuk kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv, dan wilayah sekitarnya, ditambah wilayah Sumy timur laut, wilayah Zhytomyr di utara dan wilayah Khmelnytskyi di barat.

Presiden Putin memperingatkan Kyiv bahwa serangan Rusia terhadap Ukraina akan lebih berat setelah serangan di Krimea. Sementara Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangkaian serangan sudah tepat sasaran. Semua target telah tercapai.

“Tidak mungkin membiarkan (serangan Ukraina) tidak terjawab. Jika upaya serangan teroris terus berlanjut, tanggapan dari Rusia akan parah dan sesuai dengan tingkat ancaman. Tidak ada keraguan tentang itu," kata Putin pada Senin, 10 Oktober 2022, di awal pertemuan Dewan Keamanan Rusia yang disiarkan televisi.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan tentara Rusia meluncurkan puluhan rudal dan drone buatan Iran ke Ukraina pada serangan Senin, 10 Oktober 2022. Sasarannya adalah wilayah sipil dan fasilitas energi di 10 kota. Zelensky menegaskan pihaknya tidak akan gentar dengan ancaman teror Rusia. Dia menyatakan pihaknya akan terus maju di medan pertempuran.

REUTERS | AL JAZEERA | PESIDENT.GOV.UA

Baca juga: Dmitry Medvedev Ingatkan Serangan Senjata Nuklir ke Ukraina Bukan Mustahil

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

2 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

5 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

5 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

5 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

6 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

7 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya