Aktivis Belarus, Rusia, dan Ukraina Memenangkan Nobel Perdamaian

Reporter

Daniel Ahmad

Sabtu, 8 Oktober 2022 04:21 WIB

Medali Nobel Prize. (intelligentcollector.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis asal Belarus Ales Bialiatski, organisasi Rusia Memorial, dan kelompok Pusat Kebebasan Sipil Ukraina telah memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2022. Mereka dianugerahi penghargaan ini atas upaya mereka untuk mendokumentasikan pelanggaran hak.

Pengumuman itu disampaikan pada Jumat, 7 Oktober 2022, di Institut Nobel Norwegia di ibukota Norwegia, Oslo. Dalam acara itu, Ketua Komite Berit Reiss-Andersen meminta kepada Pemerintah Belarusia, supaya Bialiatski, salah satu peraih pengharagaan yang kini sedang dipenjara untuk segera dibebaskan.

“Komite Nobel Norwegia ingin menghormati tiga juara luar biasa hak asasi manusia, demokrasi dan hidup berdampingan secara damai di negara-negara tetangga Belarus, Rusia dan Ukraina,” kata Berit Reiss-Andersen.

Advertising
Advertising

Kelompok Pusat Kebebasan Sipil Ukraina adalah organisasi yang didirikan pada 2007 untuk mempromosikan hak-hak asasi manusia dan demokrasi di Ukraina. Reiss -Andersen mengatakan organisasi itu telah mengambil sikap untuk memperkuat masyarakat sipil Ukraina dan menekan pihak berwenang untuk menjadikan Ukraina demokrasi yang utuh dan untuk mengembangkan Ukraina menjadi negara yang diatur oleh hukum.

Setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, kelompok tersebut telah bekerja mendokumentasikan kejahatan perang Rusia terhadap warga sipil Ukraina.

“Pusat tersebut memainkan peran perintis dengan maksud untuk meminta pertanggungjawaban pihak yang bersalah atas kejahatan mereka,” kata Reiss-Andersen

Pemenang Nobel Perdamaian berhak atas hadiah uang sekitar US$900 ribu atau sekitar Rp 14 miliar. Hadiah ini akan diberikan di Ibu Kota Oslo pada 10 Desember 2022. Tanggal itu sekalian peringatan kematian industrialis Swedia Alfred Nobel, yang mendirikan penghargaan Nobel dalam wasiatnya 1895.

“Para penerima Hadiah Perdamaian mewakili masyarakat sipil di negara asal mereka. Mereka telah bertahun-tahun mempromosikan hak untuk mengkritik kekuasaan dan melindungi hak-hak dasar warga negara,” demikian pernyataan Komite Nobel Norwegia.

Komite Nobel Norwegia juga menulis pemenang Nobel Perdamaian dinilai telah melakukan upaya luar biasa untuk mendokumentasikan kejahatan perang, pelanggaran HAM, dan penyalahgunaan kekuasaan. Bersama-sama mereka menunjukkan pentingnya masyarakat sipil untuk perdamaian dan demokrasi.

Sedangkan Organisasi Memorial dari Rusia mengatakan memenangkan penghargaan ini adalah pengakuan atas upayanya memperjuangkan HAM dan rekan-rekannya yang terus menderita serangan dan pembalasan yang tak terkatakan di Rusia.

“Ini mendorong kami untuk bertekad mendukung rekan-rekan Rusia kami untuk melanjutkan pekerjaan mereka di lokasi baru, meskipun MEMORIAL International dibubarkan secara paksa di Moskow,” kata Anke Giesen, anggota dewan Memorial Anke Giesen.

Baca juga: Goenawan Mohamad akan Dianugerahi Japan Foundation Awards

Adapun Pusat Kebebasan Sipil, perwakilannya Volodymyr Yavorskyi mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa penghargaan itu penting karena selama bertahun-tahun mereka bekerja di negara yang tidak terlihat.

“Kami terkejut. Bahkan di pagi ini kami tidak tahu apa-apa. Kami bersyukur atas penghargaan ini karena kami telah melakukan upaya besar di altar perdamaian, demokrasi, dan kebebasan. Upaya yang masih berlangsung. Penghargaan ini akan memberi kami lebih banyak kekuatan dan inspirasi dalam upaya kami selanjutnya," kata Oleksandra Matviichuk, kepala Pusat Kebebasan Sipil, mengatakan kepada Al Jazeera.

AL JAZEERA

Baca juga : Peraih Nobel Perdamaian Uskup Belo dari Timor Leste Dituding Lecehkan Anak Laki-laki

Berita terkait

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

10 jam lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

17 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

1 hari lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

1 hari lalu

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

Penghargaan itu diharapkan akan semakin memotivasi keluarga besar Universitas Jember untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

4 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya