Pemimpin Tertinggi Iran Salahkan Barat atas Protes Mahsa Amini

Reporter

Daniel Ahmad

Jumat, 7 Oktober 2022 20:30 WIB

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berbicara selama salat Jumat di Teheran. [REUTERS / Morteza Nikoubazl / File Foto]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyalahkan negara-negara Barat atas demonstrasi besar-besaran yang terjadi di negerinya. Gelombang unjuk rasa di Iran dipicu kematian Mahsa Amini, perempuan yang tewas usai ditahan polisi moral karena menggunakan pakaian yang kurang patut.

Berbicara dalam dalam acara wisuda taruna sejumlah Akademi Militer Angkatan Bersenjata Iran, Khamenei mengatakan, kematian Amini membuat hati semua orang di Iran terbakar. Namun, reaksi yang muncul atas peristiwa ini dia anggap tidak biasa dan normal.

"Di Iran, pejabat tiga lembaga tinggi negara telah menyampaikan belasungkawa, dan Mahkamah Agung Iran sudah berjanji untuk mengusut kasus ini sampai akhir," kata Khamenei dalam keterangan tertulis yang dibagikan Kedutaan Besar Iran di Jakarta pada Jumat, 7 Oktober 2022.

Advertising
Advertising

Seseorang wanita mencukur kepalanya saat protes atas kematian wanita Iran, Mahsa Amini di New York City, New York, AS, 27 September 2022. REUTERS/Stephanie Keith

Baca juga: Rusia Tangkap Kepala PLTN Zaporizhzhia

Ayatullah Khamenei menyebut gangguan yang menyebabkan kekacauan di Iran akan selalu terjadi. Jikalau pun tidak ada kematian Amini, dalih lain yang diciptakan oleh negara-negara berseberangan dengan Iran diyakininya akan muncul. Kendati demikian, dia mengingatkan masyarakat Iran sangat kuat.

Berbagai lapisan masyarakat di seluruh Iran berunjuk rasa sebagai bentuk kemarahan atas kematian Amini. Seperti dilansir Reuters, perempuan Kurdi Iran itu meninggal setelah ditahan di Teheran pada 13 September 2022 karena "pakaian yang tidak pantas".

Kematian seorang gadis berusia 17 tahun sejak dimulainya protes telah menjadi titik fokus kemarahan pengunjuk rasa lainnya. Aktivis di Twitter mengatakan Nika Shakarami terbunuh di Teheran saat berdemonstrasi atas kematian Amini.

Media milik pemerintah Iran menyatakan pada Rabu, 5 Oktober 2022, sebuah kasus peradilan telah dibuka atas kematian Shakarami. Para pejabat mengklaim itu tidak ada hubungannya dengan kerusuhan, dan bahwa dia telah jatuh dari atap dan tubuhnya tidak mengandung luka peluru.

Kelompok-kelompok HAM melaporkan, ribuan orang ditangkap dan ratusan luka-luka dalam tindakan keras yang dilakukan oleh pasukan keamanan termasuk Basij, yakni milisi sukarelawan yang berafiliasi dengan Garda Revolusi Iran. Kelompok HAM menyebutkan jumlah korban tewas lebih dari 150 orang.

Ayatullah Khamenei menuding beberapa orang yang turun ke jalan adalah sisa-sisa oknum yang sebelumnya mendapatkan pukulan dari Pemerintah Iran seperti kelompok teroris MKO, kelompok separatis, kelompok monarki, dan keluarga dinas intelijen Shah Iran yaitu Savak. Dia meminta, Mahkamah Agung Iran mengadili serta menghukum mereka sesuai tingkat keterlibatan dalam perusakan dan gangguan keamanan di jalan-jalan.

Kerusuhan nasional yang dipicu oleh kematian Amini, telah menjadi tantangan terbesar para pemimpin Iran selama bertahun-tahun. Pengunjuk rasa menuntut ada pergantian sistem di Republik Islam Iran, yang didirikan pada 1979.

Baca juga: WNI di Iran Diminta Tak Ikut Unjuk Rasa Kematian Mahsa Amini

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

7 jam lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

17 jam lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

21 jam lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

1 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

2 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

3 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

3 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

3 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

4 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya