Deretan Fakta Kasus Penembakan Massal di Thailand yang Menewaskan Anak-Anak

Jumat, 7 Oktober 2022 14:38 WIB

Petugas penyelamat membawa peti mati berisikan jenazah korban penembakan massal di Yayasan Song Serm Tham setelah dipindahkan dari rumah sakit Udon Thani di provinsi Udon Thani, Thailand 7 Oktober 2022. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan penembakan massal terjadi di tempat penitipan anak di distrik Nong Bua, Lamphu, Thailand, pada Kamis, 8 Oktober 2022. Penembakan massal di Thailand berakibat korban meninggal lebih dari 30 jiwa. Pelaku penembakan bekas perwira polisi bernama Panya Khamrab. Ia dipecat dari kepolisian sejak tahun lalu.

Foto Panya Khamrap, mantan Polisi Thailand yang diidentifikasi sebagai pelaku penembakan massal di tempat penitipan anak di Uthai Sawan, Thailand, Kamis, 6 Oktober 2022. Pelaku menewaskan 34 orang, 23 di antaranya anak-anak dengan senjata api dan pisau. ViralPress/Dailymail

Fakta tentang penembakan massal

1. Tidak ada korban warga Indonesia

Advertising
Advertising

Kementerian Luar Negeri RI mengonfirmasi tidak ada warga Indonesia atau WNI yang menjadi korban penembakan massal di Thailand. Kabar ini dipastikan setelah KBRI Bangkok berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Thailand dan simpul-simpul WNI di negara berjuluk Negeri Gajah Putih itu.

"Hingga saat ini tidak terdapat informasi WNI yang menjadi korban peristiwa penembakan di Distrik Nong Bua, Provinsi Lamphu Thailand," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, Kamis, 6 Oktober 2022.

2, Korban termuda berusia 2 tahun

Chakkraphat Wichitvaidya, inspektur di kantor kepolisian Na Klang, Thailand mengonfirmasi korban termuda dari penembakan massal balita berusia 2 tahun.

Baca juga: Penembakan Massal di Thailand, 30 Tewas Mayoritas Anak-anak

3. Dipecat dari kepolisian

Merujuk pernyataan pejabat polisi distrik Chakkraphat Wichitvaidya, pelaku telah dipecat dari dinas kepolisian karena kasus narkoba. Menurut laporan di Bangkok Post, pria itu membawa senjata dan pisau. Ia memaksa masuk ke dalam pusat penitipan anak dan melepaskan tembakan.

4. Membunuh istri dan anaknya

Kata juru bicara kepolisian, Paisan Luesomboon, kepada televisi ThaiPBS, Panya Khamrab gelisah saat tiba di fasilitas penitipan anak. Khamrab tidak menemukan anaknya di sana, sebelum menembak orang-orang di sekitar dan mengendarai kendaraannya ke arah mereka.Luesomboon mengatakan, Khamrab pulang, kemudian membunuh istri dan anaknya sebelum mengarahkan senjatanya ke dirinya.

5. Menembak ibu hamil

Sekitar 30 anak berada di pusat penitipan anak ketika Panya Khamrab datang pada waktu makan siang. Seorang pejabat distrik Jidapa Boonsom mengatakan, Khamrab pertama kali menembak empat atau lima staf, termasuk seorang guru yang sedang hamil delapan bulan.

6. Jarang terjadi

Penembakan massal jarang terjadi di Thailand. Aksi penembakan massal terakhir terjadi pada 2020 saat seorang tentara yang marah atas kesepakatan properti. Ia menembaki sedikitnya 29 orang dan melukai 57 orang selama mengamuk di empat titik lokasi.

Baca: Tidak Ada Korban WNI dalam Penembakan Massal di Thailand

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

1 hari lalu

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

Pernah terima ancaman atau teror? Tindakan ini yang harus dilakukan. Ketahui sanksi hukum bagi pelaku ancaman tersebut.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

3 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

4 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

4 hari lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya