Pemimpin Iran Tertinggi Pertama Kali Komentari Kematian Mahsa Amini

Reporter

Tempo.co

Selasa, 4 Oktober 2022 09:00 WIB

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan pidato yang disiarkan televisi pada Tahun Baru Iran, di Teheran, Iran 20 Maret 2020. [Situs web resmi Khamenei / Handout via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Iran tertinggi Ayatollah Ali Khamenei pada Senin, 3 Oktober 2022, mengutarakan dukungan penuh pada aparat keamanan Iran untuk menindak tegas demonstran yang brutal, menyusul terjadinya gelombang unjuk rasa kemarahan atas kematian Mahsa Amini di dalam tahanan.

“Kematian Amini sungguh membuat saya bersedih. Ini adalah insiden yang pahit, yang diprovokasi oleh musuh-musuh Iran,” kata Khamenei, dalam pernyataannya yang pertama terkait kematian Amini.

Kematian Mahsa Amini, 22 tahun, memancing unjuk rasa di Iran. Dia meninggal saat ditahan oleh kepolisian bidang pelanggaran moral. Sumber: Reuters

Advertising
Advertising

Amini, 22 tahun, tewas dalam tahanan. Dia ditahan pada September lalu oleh kepolisian unit moral karena menggunakan pakaian yang dianggap tak pantas.

“Tugas aparat keamanan kami, termasuk polisi, untuk memastikan keamanan Iran sebagai sebuah negara dari orang-orang yang menyerang aparat kepolisian, membuat warga Iran tak berdaya melawan preman, perampok dan pemeras,” kata Khamenei.

Aparat kemanan ikut menjadi korban luka-luka dan tewas dalam gelombang protes atas kematian Amini. Sejumlah kelompok HAM menyebut ribuan orang ditahan dan ratusan orang luka-luka. Sedangkan korban tewas sudah lebih dari 130 orang.

Pihak berwenang Iran melaporkan cukup banyak aparat keamanan yang tewas saat unjuk rasa berubah menjadi kerusuhan. Protes kemarahan atas kematian Amini telah dimanfaatkan kubu oposisi Iran, di mana banyak demonstran yang menyerukan agar kepemimpinan Khamenei, yang sudah empat dekade, diakhiri.

Khamenei mengatakan aparat keamanan telah menghadapi ketidak adilan selama unjuk rasa berlangsung.

“Ada sejumlah orang telah menyebabkan ketidak amanan di jalan-jalan,” kata Khamenei, yang digambarkannya sebagai kerusuhan dan sangat dikecamnya.

Bukan hanya itu, Khamenei juga menuduh Amerika Serikat dan Israel sebagai otak dibalik gelombang unjuk rasa tersebut. Kedua negara yang disebut Khamenei itu adalah musuh bebuyutan Iran. Protes atas kematian Amini dalam tahanan sudah memasuki pekan ketiga.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kematian Mahsa Amini, Aparat Keamanan Iran Bentrok dengan Mahasiswa

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

23 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

1 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

2 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

2 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

2 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

2 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

3 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya