Sejarah Dunia Hari Ini di 1990: Bersatunya Lagi Jerman Timur dan Jerman Barat

Reporter

Rindi Ariska

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 3 Oktober 2022 17:04 WIB

Seorang tentara perbatasan Jerman Timur melihat seorang pria yang memalu bagian Tembok Berlin dekat pos pemeriksaan sekutu Checkpoint Charlie, 2 Juni 1990. [REUTERS / File]

TEMPO.CO, Berlin -Hari ini di tahun 1990, bertepatan dengan peristiwa bersejarah dunia yakni reunifikasi atau bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur.

Selama 45 tahun, Jerman terpecah menjadi dua. Beberapa generasi orang Jerman mengalami trauma dan masih mengingat kehidupan seperti dulu yakni Timur dikelola oleh Uni Soviet dan Barat oleh Sekutu Barat.

Melansir dari Bisnis.com, reunifikasi Jerman (Deutsche Wiedervereinigung) berlangsung pada tanggal 3 Oktober 1990, ketika wilayah-wilayah bekas Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) dimasukkan ke dalam Republik Federal Jerman (Jerman Barat).

Setelah runtuhnya rezim Nazi pada tahun 1945, kekuatan Sekutu yang menang membagi Jerman menjadi empat zona pendudukan. Melansir dari Britannica, pada mulanya Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet masing-masing memerintah satu. Tapi politik perang dingin menyebabkan perpecahan dua arah timur-barat.

Pada tahun 1952, Jerman Timur yang komunis menutup perbatasannya dengan Barat. Kemudian, pada tanggal 6 Mei 1955, NATO menyambut Jerman Barat sebagai anggota, sehari setelah statusnya sebagai negara pendudukan berakhir (konvensi Bonn-Paris mulai berlaku pada 5 Mei 1955). Jerman Timur menjadi anggota Pakta Warsawa ketika dibentuk beberapa hari kemudian pada 22 Mei 1955.

Advertising
Advertising

Pada tahun 1961, Republik Demokratik Jerman, seperti yang kemudian dikenal, mendirikan tembok melalui pusat Berlin untuk mencegah warganya melarikan diri ke Jerman Barat yang berorientasi pasar yang makmur.

Sejak 1961 Jerman Terbelah Jadi Pusat Spionase Perang Dingin

Sejak saat itu, Jerman menjadi pusat kegiatan spionase dan militer selama Perang Dingin dan panggung utama sikap diplomatik. Berlin yang diduduki Soviet tetap menjadi ibu kota Jerman Timur sementara Jerman Barat memilih Bonn.

Warga Jerman Timur memanjat tembok Berlin di Gerbang Brandenburg ketika mereka merayakan pembukaan perbatasan Jerman Timur, 10 November 1989. [REUTERS / File]

Berpuluh tahun kemudian, pada tahun 1989, Hongaria yang komunis membuka perbatasannya dengan Austria, memberikan jalan keluar bagi Jerman Timur ke Barat. Setelah pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev menolak permintaan Jerman Timur untuk campur tangan secara militer, warga Berlin Timur dan Barat mulai meruntuhkan Tembok Berlin.

Namun runtuhnya Tembok Berlin 9-10 November 1989 ditandai perubahan radikal dalam hubungan internasional, melambangkan awal dari era baru. Penyatuan kembali Jerman yang mengikutinya merupakan langkah maju lainnya bagi Jerman dan seluruh Eropa.

Mengutip dari www.nato.int, kedua Jerman menandatangani perjanjian reunifikasi resmi pada 31 Agustus 1990.

Dengan penyatuan kembali Jerman pada 3 Oktober 1990, Berlin dipulihkan sebagai ibu kota Jerman bersatu dan Lander dari bekas Republik Demokratik Jerman bergabung dengan Republik Federal Jerman dalam keanggotaannya di NATO. Jerman telah menarik diri dari Pakta Warsawa pada September 1990, hanya beberapa hari sebelum bersatunya Jerman Timur dan Jerman Barat.

RINDI ARISKA
Baca juga : Cerita Warga Jerman Bawa Palu Congkel Tembok Berlin pada 32 Tahun Lalu

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

2 hari lalu

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

3 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

3 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

5 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

5 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

11 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

11 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

12 hari lalu

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

13 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya