Joe Biden: Caplok Ukraina, Tanda Putin dalam Posisi Sulit

Reporter

Daniel Ahmad

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 1 Oktober 2022 11:30 WIB

Seorang pendera Ortodoks memimpin kebaktian bagi para tentara cadangan yang direkrut sebagai bagian dari mobilisasi parsial, dalam upacara keberangkatan mereka ke pangkalan militer, di Sevastopol, Krimea, 27 September 2022. REUTERS/Alexey Pavlishak

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden menyebut pencaplokan sebagian Ukraina oleh Vladimir Putin merupakan tanda bahwa Presiden Rusia itu sedang dalam posisi sulit. Namun dia menegaskan, Amerika Serikat dan sekutu tidak akan terintimidasi oleh Putin.

Pasukan Rusia di salah satu dari empat wilayah yang dianeksasi menghadapi pengepungan oleh pasukan Ukraina, menunjukkan betapa lemahnya cengkeraman Rusia di beberapa wilayah yang diklaimnya.

Di wilayah Donetsk timur, garnisun Rusia di kota Lyman berada dalam masalah serius dengan laporan dari kedua belah pihak yang mengatakan pasukan Rusia hampir terkepung.

Ukraina mengatakan memiliki semua rute pasokan ke benteng Rusia di garis bidik artileri di timur, dan mengatakan kepada Moskow bahwa mereka harus mengajukan permohonan ke Kyiv jika ingin pasukannya diizinkan keluar.

Dalam kesempatan terpisah, Biden mengutuk upaya Rusia mencaplok wilayah Ukraina. Menurutnya, Rusia melanggar hukum internasional, menginjak-injak Piagam PBB, dan menunjukkan penghinaannya terhadap negara-negara damai di seluruh dunia.

"Jangan salah, tindakan ini tidak memiliki legitimasi. Amerika Serikat akan selalu menghormati perbatasan Ukraina yang diakui secara internasional," kata Biden dalam pernyataan Jumat, 30 September 2022, dikutip dari situs Gedung Putih.

Advertising
Advertising

Amerika Serikat, menurut Biden, akan terus mendukung upaya Ukraina untuk mendapatkan kembali kendali atas wilayahnya baik secara militer atau diplomatik. Minggu ini, Gedung Putih akan mengirim bantuan keamanan senilai US$ 1,1 miliar atau Rp 16 triliun.

Presiden Putin merayakan pencaplokan wilayah Ukraina dengan pesta meriah di Moskow, Jumat malam, 30 September 2022, dan kembali berjanji Rusia akan menang dalam "operasi militer khusus" di negara tetangganya itu.

Dengan memegang tangan pejabat wilayah Ukraina yang dikuasai, Putin pun dengan lantang meneriakkan "Rusia! Rusia!".

Wilayah Ukraina yang diduduki Rusia -Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson, menyetujui proposal untuk menjadi bagian dari Rusia. Referendum dilakukan selama empat hari sampai Selasa, 27 September 2022. Total wilayah tersebut sekitar 15 persen dari teritorial Ukraina.

Aneksasi itu ditolak mentah-mentah oleh Ukraina dan negara-negara Barat, yang menilainya sebagai tindakan ilegal. Amerika Serikat, Inggris dan Kanada pun mengumumkan sanksi baru.

Tak lama setelah pengumuman aneksasi Putin, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan negaranya telah secara resmi mengajukan aplikasi jalur cepat untuk bergabung dengan aliansi militer NATO. Zelensky menegaskan tidak akan mengadakan pembicaraan damai dengan Rusia selama Putin masih menjadi presiden.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menuduh Putin memprovokasi eskalasi perang paling serius sejak Rusia mulai invasi pada 24 Februari. Kendati demikian, dia mengatakan Putin tidak akan berhasil menghalangi aliansi untuk mendukung Kyiv.

Joe Biden memperingatkan Rusia bahwa Amerika Serikat akan mempertahankan "setiap inci" wilayah NATO.

Tensi perang Ukraina makin meninggi setelah pada pekan lalu Putin mengumumkan mobilisasi militer parsial untuk mendongkrak perang Ukraina dan mendukung wacana referendum empat wilayah Ukraina yang mencuat. Warga Rusia banyak yang protes dan kabur dari tanah airnya karena menolak wajib militer.

Whitehouse.gov, Reuters

Berita terkait

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

10 jam lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

1 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

1 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

1 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

1 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

1 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

1 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

2 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

2 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

3 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya