Mengenal Giorgia Meloni, Kandidat Kuat Perdana Menteri Italia Baru

Reporter

Daniel Ahmad

Rabu, 28 September 2022 08:00 WIB

Giorgia Meloni. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kemenangan sementara aliansi konservatif di Italia dalam pemilihan umum pada Minggu, 25 September 2022, membuat Pemimpin Partai Brothers of Italy, Giorgia Meloni, menjadi kandidat paling kuat sebagai Perdana Menteri Italia selanjutnya.

Bahu - membahu dengan Partai Liga Salvini dan Fora Italia milik Silvio Berlusconi dalam pemilu kali ini, Meloni telah diuntungkan dengan menjadi satu-satunya partai besar yang tidak ikut campur dalam pemerintahan Perdana Menteri Mario Draghi selama 18 bulan terakhir.

Giorgia Meloni, 45 tahun, memang sangat kontras dengan kaum laki-laki yang sangat mendominasi politik Italia. Dia dan partainya sangat mementingkan citra pribadinya. Meloni akan menjadi perdana menteri perempuan pertama di Negeri Pizza seandainya dia benar terpilih.

Advertising
Advertising

“Saya Giorgia, saya seorang perempuan, ibu, saya orang Italia dan saya Kristen,” katanya dalam pernyataan yang terkenal pada rapat umum 2019 di Ibu Kota Roma.

Layaknya kelompok dengan spektrum sayap kanan lainnya, dia menentang segala macam kebijakan progresif pro-eropa, penerimaan imigran, sampai hak-hak reproduksi hingga apa yang dia sebut "Lobi LGBT". Dia kerap kali menyinggung bayangan arah kebijakan politik melalui pidato kampanyenya.

Brothers of Italy tumbuh dari gerakan pasca-fasis di Italia. Meloni telah berusaha menjauhkan diri dari masa lalu ini, namun menolak untuk meninggalkan identitas tersebut sepenuhnya.

Meloni membantu mendirikan partainya pada 2012, meskipun mereka hanya mendapatkan empat persen suara pada 2018. Berdasarkan hasil pemilu yang diterbitkan kantor berita pemerintah, RAI, pada Minggu, 25 September 2022, Brothers of Italia berhasil merebut sekitar 22-26 persen suara. Angka itu terbesar di antara partai koalisi lain.

Panggung politik bagi Meloni sudah didalami sejak usia remaja. Dia menapaki karir politiknya saat menjadi aktivis sayap pemuda Gerakan Sosial Italia (MSI), yang dibentuk oleh pendukung diktator fasis Benito Mussolini setelah Perang Dunia II. Pada usia 19 tahun, ia berkampanye untuk Aliansi Nasional sayap kanan. Meloni mengatakan kepada televisi Prancis bahwa Mussolini adalah politikus yang baik karena segala hal yang dia lakukan untuk Italia.

Setelah terpilih sebagai anggota parlemen untuk Aliansi Nasional pada 2006, ia mengulangi klaim populer di kalangan sayap kanan di Italia bahwa keputusan diktator untuk memberlakukan hukum rasial dan memasuki Perang Dunia II di pihak Hitler adalah "kesalahan".

Dua tahun kemudian atau saat dia berusia 31 tahun, Meloni diangkat menjadi menteri pemuda di pemerintahan mantan Perdana Menteri Silvio Berlusconi. Meloni menjadi menteri termuda di Italia di era pasca-perang.

“'Kebenaran Italia' telah menyerahkan fasisme ke sejarah selama beberapa dekade sekarang,” kata Meloni.

Dia bersikeras bahwa tidak ada ruang bernostalgia di dalam partainya. Partai Meloni mengambil namanya dari baris pertama lagu kebangsaan Italia dan logonya mencakup nyala api yang sama yang digunakan oleh MSI, dalam warna hijau, putih dan merah dari bendera negara tersebut.

Dia telah menolak seruan untuk mengubah logo, dengan mengatakan bahwa dia bangga akan hal itu. Meloni pun bersikeras bahwa api itu tidak ada hubungannya dengan fasisme.

Meloni, yang lahir di Roma, dibesarkan dalam lingkungan kelas pekerja Garbatella oleh ibunya, setelah ayahnya pergi. Dia menggambarkan dirinya di media sosialnya sebagai "Romawi, politikus dan jurnalis, namun yang utama adalah Italia.

Meloni memiliki seorang putri, yang lahir pada 2006, buah cinta dengan kekasihnya yang seorang wartawan TV. Meloni pandai berbahasa Inggris, Spanyol dan Prancis dan dilaporkan memiliki kontak dekat dengan partai-partai sayap kanan Eropa, terutama Vox Spanyol dan partai Hukum dan Keadilan Polandia.

THE LOCAL ITALIA | REUTERS

Baca juga: Putra Perdana Menteri Fiji Didakwa atas Kekerasan Domestik di Australia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

2 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

2 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

4 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

6 hari lalu

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

7 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

7 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

10 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

12 hari lalu

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian

Baca Selengkapnya

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

13 hari lalu

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.

Baca Selengkapnya

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

14 hari lalu

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.

Baca Selengkapnya