Rusia Belum Rencana Tutup Perbatasan untuk Mencegat Warga yang Hindari Wajib Militer

Reporter

magang_merdeka

Selasa, 27 September 2022 18:00 WIB

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin, 26 September 2022 mengumumkan pihaknya belum mengambil keputusan apakah akan menutup perbatasan Rusia untuk mencegah laki-laki Rusia yang ingin kabur dari negara itu karena menghindari wajib militer.

"Saya tidak tahu apa-apa tentang ini. Saat ini, belum ada keputusan yang diambil mengenai hal ini," katanya kepada wartawan.

Tentara Rusia berdiri di sebelah pusat rekrutmen bergerak untuk dinas militer di bawah kontrak di Rostov-on-Don, Rusia, 17 September 2022. Mobilisasi ini disebut-sebut untuk menambah pasukan yang dikirim ke Ukraina sejak invasi yang dimulai pada Februari 2021. REUTERS/Sergey Pivovarov

Advertising
Advertising

Laporan kalau Rusia mungkin menutup perbatasan, telah menciptakan kekacauan semenjak Presiden Rusia Vladimir Putin memberi perintah pekan lalu untuk merekrut ratusan ribu tentara cadangan untuk eskalasi terbesar dari perang Ukraina. Invasi Rusia ke Ukraian sudah berlangsung selama tujuh bulan.

Penerbangan keluar dari Rusia telah terjual habis dan mobil menumpuk di pos pemeriksaan perbatasan. Laporan menyebut terjadi antrian selama 48 jam di satu-satunya perbatasan jalan ke Georgia, tetangga pro-Barat yang memungkinkan warga Rusia masuk tanpa visa.

"Setiap orang yang dalam usia wajib militer harus dilarang bepergian ke luar negeri dalam situasi saat ini," kata Sergei Tsekov, anggota parlemen senior Rusia yang mewakili Krimea di majelis tinggi parlemen Rusia.

Mobilisasi militer Rusia ke Ukraina telah mendapat penolakan dari warga. Sebuah kelompok pemantau menyebut sejauh ini setidaknya ada 2 ribu orang ditangkap. Semua kritik publik terhadap operasi militer khusus dilarang.

Pengumuman soal mobilisasi militer Ukraina ini disampaikan berbarengan dengan referendum untuk menentukan masa depan empat provinsi di Ukraina, yang saat ini diduduki oleh tentara Rusia. Negara-negara Barat menyebut referendum ini merupakan sebuah dalih palsu untuk merebut wilayah yang direbut secara paksa.

Proses referendum ini berlangsung sampai Selasa, 27 September 2022. Pemungutan suara aneksasi diadakan di provinsi Kherson, Zaporizhzhia, Luhansk dan Donetsk, yang wilayahnya seukuran Portugal.

.

Dalam beberapa hari terakhir, Pemerintah Rusia untuk pertama kalinya sejak perang Ukraina meletup, dibanjiri kritik. Pro-Kremlin mencela otoritas Rusia karena mengajak orang yang terlalu tua untuk berperang.

Pada sebuah acara bincang-bincang di saluran utama Rusia, kritikus pro-Kremlin menuntut hukuman berat bagi petugas wajib militer yang memanggil orang yang salah.

Pihak berwenang belum merinci siapa yang akan dipanggil mengikuti wajib militer karena masih ada perintah Putin yang dirahasiakan. Akan tetapi, otoritas mengatakan mereka akan merekrut sekitar 300 ribu orang. Prioritas akan diberikan pada yang sudah punya pengalaman militer.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada Senin, 26 September 2022, ada puluhan ribu orang menerima surat panggilan wajib militer. Mereka diperkirakan akan dikirim dengan cepat ke garda depan di mana mereka kemungkinan akan menderita tingkat gesekan yang tinggi.

“Kurangnya pelatih militer, dan Rusia yang tergesa-gesa dalam memobilisasi, menunjukkan banyak dari pasukan yang direkrut akan dikerahkan ke garis depan dengan persiapan minimal yang relevan,” demikian keterangan Kementerian Pertahanan Inggris.

Sejumlah foto yang beredar di internet menunjukkan bentrokan antara massa dan polisi, terutama di daerah di mana etnis minoritas mendominasi, seperti Dagestan yang mayoritas Muslim di selatan dan Buryatia, yang merupakan rumah bagi umat Buddha Mongol di Siberia.

Media lokal Kavkaz Realii mewartakan lebih dari 70 orang ditahan dalam protes menentang mobilisasi di Makhachkala, ibukota regional Dagestan. Dikatakan, pasukan keamanan menggunakan senjata bius, pentungan, dan semprotan merica terhadap pengunjuk rasa.

Penasihat Keamanan Nasional Amerika Jake Sullivan mengatakan pada Minggu, 25 September 2022 kalau Amerika Serikat akan menanggapi dengan tegas setiap penggunaan senjata nuklir Rusia, dan secara pribadi telah memberi tahu Moskow maksud dari hal ini.

REUTERS | NESA AQILA

Baca juga: Warga Rusia Ramai-ramai Hengkang Hindari Wamil

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

3 jam lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

7 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Jang Ki Yong Comeback Setelah Wamil, Jadi Ayah dalam The Atypical Family

2 hari lalu

Jang Ki Yong Comeback Setelah Wamil, Jadi Ayah dalam The Atypical Family

Drama terbaru Jang Ki Yong setelah wamil The Atypical Family akan tayang Sabtu-Minggu mulai 4 Mei 2024

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

2 hari lalu

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

Gal Gadot aktor asal Israel yang sukses berkiprah dalam dunia industri hiburan Hollywood. Berikut beberapa filmnya, bukan hanya Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya