TEMPO.CO, Jakarta - Pemanggilan sekitar 300.000 tentara cadangan telah menyebabkan protes berkelanjutan pertama di Rusia sejak invasi ke Ukraina dimulai. Menurut kelompok pemantau memperkirakan setidaknya 2.000 orang ditangkap. Semua kritik publik terhadap "operasi militer khusus" Rusia dilarang.
Penerbangan dari Rusia telah terjual habis dan ratusan mobil terlibat kemacetan parah di pos pemeriksaan perbatasan, Selasa, 27 September 2022. Terjadi antrian 48 jam di satu-satunya perbatasan ke Georgia, tetangga pro-Barat yang memungkinkan warga Rusia masuk tanpa visa.
Ditanya tentang prospek penutupan perbatasan, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan pada hari Senin, "Saya tidak tahu apa-apa tentang ini. Belum ada keputusan yang diambil mengenai hal ini."
Rusia memperhitungkan jutaan mantan wajib militer sebagai cadangan resmi. Pihak berwenang belum merinci siapa yang akan dipanggil, karena bagian dari perintah Putin itu dirahasiakan.
Mobilisasi itu juga menjadi kritik pertama yang berkelanjutan terhadap pihak berwenang dalam media yang dikendalikan negara sejak perang dimulai.
Tetapi Sergei Tsekov, seorang anggota parlemen senior yang mewakili Krimea yang dicaplok Rusia di majelis tinggi parlemen Rusia, mengatakan kepada kantor berita RIA, "Setiap orang yang dalam usia wajib militer harus dilarang bepergian ke luar negeri dalam situasi saat ini."
Dua situs berita Meduza dan Novaya Gazeta Eropa melaporkan bahwa pihak berwenang berencana untuk melarang pria pergi, mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya.
Moskow mengatakan ingin menyingkirkan kaum nasionalis Ukraina dan melindungi komunitas berbahasa Rusia. Kyiv dan Barat menggambarkan tindakan Rusia sebagai perang agresi yang tidak beralasan.
Senin malam, Zelensky menggambarkan situasi militer di Donetsk sebagai "sangat parah."
"Kami melakukan segalanya untuk menahan aktivitas musuh. Ini adalah tujuan No. 1 kami saat ini karena Donbas masih menjadi tujuan No. 1 bagi penjajah," katanya, merujuk pada wilayah yang lebih luas yang meliputi Donetsk dan Luhansk.
Rusia melakukan setidaknya lima serangan terhadap target di wilayah Odesa menggunakan drone Iran dalam beberapa hari terakhir, menurut pemerintah regional.
Rudal Rusia menghantam bandara di Kriviy Rih, kota asal Zelenski di Ukraina tengah, menghancurkan infrastruktur dan membuat bandara tidak dapat digunakan, Valentyn Reznichenko, gubernur wilayah Dnipropetrovsk, mengatakan di Telegram.
Lebih banyak dana Amerika Serikat tampaknya sedang dalam perjalanan karena negosiator RUU pengeluaran stop-gap di Kongres telah setuju untuk memasukkan hampir $ 12 miliar dalam bantuan militer dan ekonomi baru ke Ukraina.