Mobilisasi Militer Rusia Ditolak di Dagestan, 100 Orang DItahan

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 26 September 2022 07:55 WIB

Petugas penegak hukum Rusia menahan seseorang demonstran yang menyerukan protes terhadap mobilisasi pasukan cadangan di Moskow, Rusia 24 September 2022. REUTERS/REUTERS PHOTOGRAPHER

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 100 orang ditahan karena protes menentang mobilisasi parsial di Dagestan, wilayah selatan Rusia yang penduduknya mayoritas Muslim, Minggu, 25 September 2022. Presiden Vladimir Putin memerintahkan mengirim ratusan ribu orang untuk berperang di Ukraina dengan merekrut warga lewat mobilisasi parsial.

Mobilisasi militer pertama Rusia sejak Perang Dunia Kedua ini, diumumkan oleh Putin pada Rabu lalu, telah memicu protes di puluhan kota di seluruh negeri. Kemarahan publik tampaknya sangat kuat di wilayah etnis minoritas yang miskin seperti Dagestan, wilayah mayoritas Muslim yang terletak di tepi Laut Kaspia di pegunungan Kaukasus utara.

Kelompok pemantau protes OVD-Info mengatakan setidaknya 100 orang ditahan di ibu kota regional Makhachkala.

Puluhan video yang diposting di media sosial menunjukkan konfrontasi dengan polisi ketika pengunjuk rasa berteriak "tidak untuk perang!"

Satu video menunjukkan sekelompok wanita mengejar seorang petugas polisi, sementara beberapa klip menunjukkan bentrokan, termasuk polisi yang duduk di atas pengunjuk rasa, ketika petugas berusaha melakukan penahanan.

Belum ada verifikasi atas video beredar, yang dibagikan secara luas di media sosial Rusia dan oleh media independen. Belum ada pernyataan resmi kepolisian Dagestan.

Pemantau hak OVD-Info mengatakan prihatin dengan rekaman "penahanan yang sangat keras" di Makhachkala.

Advertising
Advertising

Pada demo Minggu, polisi melepaskan tembakan ke udara setelah puluhan pengunjuk rasa di sebuah desa di Dagestan memblokir jalan utama sebagai protes terhadap pemanggilan lebih dari 100 pria desa dengan populasi 8.000 orang untuk dinas militer.

Dagestan kehilangan banyak warganya selama perang tujuh bulan di Ukraina. Menurut penghitungan BBC Rusia, setidaknya 301 tentara dari Dagestan telah tewas - paling banyak dari wilayah Rusia mana pun dan lebih dari 10 kali jumlah kematian dari tentara asal Moskow, yang memiliki populasi lima kali lebih besar.

Kementerian Pertahanan Rusia Rabu lalu menyatakan, hampir 6.000 tentara Rusia tewas sejak invasi 24 Februari, namun tidak mengeluarkan perincian regional dari angka korban.

2.000 orang ditahan

Demonstrasi tapa izin adalah ilegal menurut undang-undang anti-protes Rusia, dan jarang terjadi di luar kota-kota besar.

Lebih dari 2.000 orang ditahan dalam demonstrasi anti-mobilisasi di Rusia sejak Putin mengumumkan upaya tersebut, yang oleh Kremlin disebut sebagai "mobilisasi parsial" kata kelompok OVD-Info, yang memantau protes dan memberikan bantuan hukum kepada mereka yang ditahan.

Dalam upaya untuk menghilangkan kemarahan publik, Gubernur Dagestan Sergei Melikov mengatakan pada hari Minggu bahwa "kesalahan telah dibuat" dalam peluncuran mobilisasi di wilayah tersebut, dalam sebuah posting di halaman Telegram-nya.

Ada beberapa laporan dari seluruh Rusia tentang kesalahan perekrutan dengan memanggil orang-orang yang belum pernah dinas militer, atau orang tua dari anak-anak kecil. Menteri Pertahanan Sergei Shoigu sebelumnya menyatakan, mereka dikecualikan dari wajib militer ini.

Dua anggota parlemen paling senior Rusia - sekutu utama Putin - juga membahas kekhawatiran publik tentang mobilisasi, mengakui pemanggilan itu "berlebihan" sehingga memicu kemarahan publik.

Reuters

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

4 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

5 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

5 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya