Editor RT.com Protes Mobilisasi Militer Rusia ke Ukraina

Reporter

Tempo.co

Minggu, 25 September 2022 17:45 WIB

Tentara Rusia berdiri di sebelah pusat rekrutmen bergerak untuk dinas militer di bawah kontrak di Rostov-on-Don, Rusia, 17 September 2022. Mobilisasi ini disebut-sebut untuk menambah pasukan yang dikirim ke Ukraina sejak invasi yang dimulai pada Februari 2021. REUTERS/Sergey Pivovarov

TEMPO.CO, Jakarta - Margarita Simonyan, editor kanal berita asal Rusia RT.com pada Sabtu, 24 September 2022, mengutarakan kemarahannya atas keputusan Pemerintah Rusia memobilisasi militer ke Ukraina. Simonyan menyebut petugas pendaftaran militer Rusia telah mengirimkan surat panggilan ke orang-orang yang salah.

Sebelumnya pada Rabu, 21 September 2022m Rusia mengumumkan akan memobilisasi militernya ke Ukraina. Itu adalah yang pertama kalinya dilakukan Negeri Beruang Merah setelah perang dunia II. Pengumuman tersebut telah memicu serangan di area perbatasan dan lebih dari seribu demonstran di tahan. Bukan hanya itu, kegelisahan dikalangan warga Rusia pun meluas.

Kanal berita RT.com merupakan media milik Pemerintah Rusia dan selama ini pemberitaannya pro-Rusia.

Advertising
Advertising

“Sudah diumumkan kalau akan ada perekrutan laki-laki usia sampai 35 tahun. Mereka telah membuat orang marah. Ini adalah hal yang disengaja, yang seolah-olah karena dendam ke Kyiv dan seolah mereka orang kiriman Kyiv,” kata Simonyan melalui aplikasi Telegram.

Ukraina Mobilisasi Militernya Serbu Separatis Pro-Rusia

Pengumuman mobilisasi militer ke Ukraina, juga menuai kritikan dari para pendukung Kremlin, di mana kritikan itu belum pernah tercetus sebelumnya sejak Rusia melakukan invasi ke Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Wakil Menteri Pertahanan Rusia yang bertanggung jawab bidang logistik, Dmitry Bulgakov sudah dicopot dan dipindahkan ke pos lain. Jabatan itu sekarang diisi oleh Mikhail Mizintsev.

Mizintsev berstatus dikenai sanksi oleh Australia, Inggris dan Uni Eropa. Di dijuluki oleh Uni Eropa sebagai tukang jagal Mariupol karena perannya melakukan pembantaian di Kota Mariupol pada awal perang Ukraina meletup. Kejadian itu telah menewaskan ribuan warga sipil.

Sejumlah media di Rusia mewartakan Rusia tampaknya akan secara resmi mencaplok wilayah Ukraina pada pekan depan. Hal ini diikuti dengan diselenggarakannya referendum di empat wilayah di Ukraina, yang dimulai pada Jumat, 23 September 2022.

Kyiv dan negara-negara Barat mencela proses pemungutan suara itu dengan menyebutnya sebagai hal yang memalukan. Mereka menyebut hasil referendum tersebut hanya akan mendukung ankesasi yang sudah ditentukan sebelumnya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Pelabuhan Ukraina Berhasil Ekspor 4,7 Juta Ton Gandum

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

2 jam lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

16 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

17 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

17 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

22 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya