Protes Anti-Mobilisasi Putin Pecah di Rusia, 1.300 Orang Ditahan

Reporter

Daniel Ahmad

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 22 September 2022 11:02 WIB

Polisi Rusia menahan peserta protes terhadap mobilisasi pasukan cadangan yang diperintahkan oleh Presiden Vladimir Putin, di Moskow, Rusia 21 September 2022. REUTERS/REUTERS PHOTOGRAPHER

TEMPO.CO, Jakarta - Protes anti-mobilisasi militer pecah di Rusia pada Rabu, 21 September 2022. Kelompok HAM mengkonfirmasi 1.300 orang ditangkap saat demo menolak kebijakan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mendongkrak invasi ke Ukraina.

Menurut informasi yang dikumpulkan kelompok pemantau protes OVD-Info, setidaknya 1.311 orang ditahan hingga Rabu larut malam. Angka itu merupakan kalkulasi dari 38 kota di Rusia.

Jumlah warga sipil yang ditangkap itu termasuk setidaknya 502 di Moskow, 524 di St Petersburg, kota terpadat kedua di Rusia.

Pejabat Kementerian Dalam Negeri Rusia Irina Volk, dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor berita Rusia, mengatakan, aksi anti-mobilisasi itu ilegal.

"Ini semua dihentikan. Dan orang-orang yang melanggar hukum ditahan dan dibawa ke kantor polisi untuk penyelidikan," kata Volk, dikutip dari Reuters, Kamis, 22 September 2022.

Advertising
Advertising

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu, 21 September 2022, memerintahkan mobilisasi militer untuk perang Ukraina. Putin memperingatkan negara-negara Barat bahwa dia tidak hanya menggertak dan siap menggunakan senjata nuklir demi membela Rusia.

"Jika integritas teritorial negara kami terancam, kami tanpa ragu akan menggunakan semua cara yang tersedia untuk melindungi Rusia dan rakyat kami - ini bukan gertakan," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi Rusia.

Itu akan menjadi mobilisasi militer pertama Rusia sejak Perang Dunia II yang dilakukan Presiden Putin. Melalui pidato televisi pagi hari, Putin menyatakan, tenaga tambahan diperlukan untuk memenangkan perang, yang tidak hanya melawan Ukraina tetapi juga para pendukung Baratnya.

Secara terpisah, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Rabu 21 September 2022 mengumumkan Rusia tengah menargetkan 300 ribu pasukan cadangan untuk mendukung kampanye militernya di Ukraina.

Harga penerbangan satu arah dari Rusia meroket dan terjual habis dengan cepat pada Rabu, 21 September 2022, setelah Putin mengumumkan mobilisasi militer parsial untuk menghadapi perang di Ukraina.

REUTERS

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

7 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

7 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

8 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

12 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya