Kekeringan di Kawasan Tanduk Afrika Terburuk dalam 40 Tahun
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Kamis, 22 September 2022 09:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah negara di dunia pada Rabu, 21 September 2022, berjanji akan mengucurkan ratusan juta dolar sebagai dana bantuan tambahan untuk tanduk Afrika. Tambahan bantuan ini menyusul bencana kekeringan di kawasan itu dan naiknya kelaparan di Somalia serta negara lainnya di Afrika.
Wilayah tanduk Afrika sedang mengalami kekeringan terburuk dalam 40 tahun. Sejumlah ahli mengatakan kawasan itu diprediksi akan kembali gagal mengalami musim hujan untuk kelima kalinya.
PBB telah memperingatkan kalau sebagian wilayah Somalia akan mengalami kelaparan dalam beberapa bulan ke depan, yang mungkin lebih para dari bancana kelaparan pada 2011. Musibah kelaparan pada 2011 silam menewaskan lebih dari satu perempat juga warga Somalia, yang separuh dari jumlah itu adalah perempuan dan anak-anak
“Sekarang ini saatnya mengambil tindakan,” kata utusan khusus Somalia bidang kekeringan, Abdirahman Abdishakur Warsame, dalam Sidang Umum PBB. Dia pun mendesak negara-negara di dunia agar menjadi negara yang pemurah.
Sekjen PBB Antonio Guterres memperingatkan warga di kawasan tanduk Afrika sudah mulai melihat adanya jurang bencana kemanusiaan. Ini bukan hal yang dilebih-lebihkan.
“Jika kita bertindak sekarang, maka kita bisa mencegah hal yang buruk terjadi,” kata Guterres.
Kepala USAID Samantha Power mengatakan pihaknya akan memberikan pendanaan sebesar USD 151 juta (Rp 2,2 triliun) untuk memenuhi kebutuhan yang ada di Somalia.
“Ada banyak tantangan yang sedang dihadapi dunia, namun tidak ada yang seakut yang ini. Kesempatan kita untuk memiliki peluang mencegah kelaparan di kawasan tanduk Afrika masih sempit,” kata Power.
Italia, Inggris, dan Qatar sudah berjanji akan mengucurkan pendanaan untuk mengatasi krisis itu. Namun kepala bidang bantuan PBB Martin Griffiths mengatakan masih banyak hal yang dibutuhkan.
Sumber: Reuters
Baca juga: PBB Ingatkan Bencana Kelaparan di Somalia Ada di Depan Mata
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.