Protes Pemakaman Kenegaraan Shinzo Abe, Demonstran Bakar Diri Dekat Kantor PM Jepang

Reporter

Tempo.co

Rabu, 21 September 2022 10:30 WIB

Petugas polisi dan petugas pemadam kebakaran menyelidiki di lokasi di mana seorang pria yang memprotes pemakaman negara bagian untuk mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe membakar dirinya, dekat kediaman resmi Perdana Menteri Fumio Kishida di Tokyo, Jepang 21 September 2022, Mandatory credit Kyodo via REUTERS

Tempo.co, JEPANG--Seorang pria yang memprotes pemakaman kenegaraan bagi mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, membakar dirinya sendiri di dekat kantor Perdana Menteri Fumio Kishida. Hal ini dilaporkan televisi Asahi pada Rabu 21 September 2022.

Menurut laporan itu, pria tersebut tidak sadarkan diri karena menderita luka bakar di sekujur tubuhnya. Sementara seorang polisi yang berusaha memadamkan api ikut terluka. Keduanya lalu dibawa ke rumah sakit.

Pria itu, berusia 70-an, tidak sadarkan diri ketika pertama kali ditemukan tetapi kemudian mengatakan kepada polisi bahwa dia sengaja menyiram dirinya dengan minyak, kata media. Sebuah surat tentang pemakaman kenegaraan Abe berada di dekatnya, dan bertuliskan kata-kata "Saya sangat menentangnya.”

Polisi menolak untuk mengkonfirmasi insiden tersebut, yang terjadi pada hari ulang tahun Abe yang ke-68.

"Saya telah mendengar bahwa polisi menemukan seorang pria yang menderita luka bakar di dekat kantor-kantor pemerintah, dan saya mengetahui bahwa polisi sedang menyelidikinya," kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno dalam konferensi pers.

Advertising
Advertising

Shinzo Abe, perdana menteri terlama di Jepang yang mengundurkan diri pada tahun 2020 dengan alasan kesehatan yang buruk. Abe dibunuh pada 8 Juli dan pemakamannya akan digelar secara kenegaraan pada 27 September. Sekitar 6.000 orang dari Jepang dan luar negeri diperkirakan akan menghadiri pemakaman itu.

Namun, penentang acara kenegaraan tersebut semakin banyak setelah pembunuhan itu mengungkap kaitan antara Partai Demokratik Liberal yang berkuasa dan Gereja Unifikasi asal Korea Selatan yang kontroversial.

Tersangka pembunuh Abe mengatakan Gereja Unifikasi telah membuat ibunya bangkrut dan dia merasa sang mantan PM mendukung gereja itu.

Apalagi, biaya pemakaman Shinzo Abe terbilang cukup fantastis. Pemerintah Jepang memperkirakan biaya keamanan untuk pemakaman akan mencapai sekitar ¥ 800 juta, sementara menjamu delegasi asing akan menelan biaya sekitar ¥ 600 juta, menurut Matsuno.

"Jika kami memberikan perkiraan yang disederhanakan, saya kira totalnya akan mendekati apa yang Anda katakan," katanya. Ia menanggapi pertanyaan apakah total pemakaman kenegaraan akan menjadi sekitar ¥ 1,7 miliar atau Rp178 miliar.

Mayoritas warga Jepang kini menentang pemakaman Shinzo Abe. Protes-protes rencananya akan digelar menjelang acara itu dan pada hari pelaksanaan. Situasi tersebut telah menurunkan dukungan bagi PM Fumio Kishida.

Baca juga: Jadi Kontroversi, Pemakaman Eks PM Jepang Shinzo Abe Habiskan Biaya Rp 178 M

REUTERS

Berita terkait

Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

2 hari lalu

Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

Joko Pinurbo juga meninggalkan karya-karyanya yang sangat lekat dengan pembaca

Baca Selengkapnya

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

2 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

Keluarga sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin tampak begitu terpukul atas berpulangnya sang penyair pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

3 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

3 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

4 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

4 hari lalu

Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "masih banyak yang harus dilakukan" untuk menghentikan protes pro-Palestina di kampus-kampus AS.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

8 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

PM Jepang Ucapkan Selamat ke Prabowo Jadi Presiden RI ke-8

39 hari lalu

PM Jepang Ucapkan Selamat ke Prabowo Jadi Presiden RI ke-8

PM Jepang Fumio Kishida memberi ucapan selamat kepada Prabowo Subianto usai dinyatakan menang pilpres 2024 oleh KPU semalam.

Baca Selengkapnya

Diduga Rebut Spanduk Protes Emak-emak di Depan Jokowi, Apa Kata Paspampres?

41 hari lalu

Diduga Rebut Spanduk Protes Emak-emak di Depan Jokowi, Apa Kata Paspampres?

Beredar video viral yang diduga anggota Paspampres merebut spanduk protes emak-emak saat kunjungan Jokowi di Sumut. Apa kata Paspampres?

Baca Selengkapnya

Ribuan Jemaah Antar Pemakaman Habib Hasan bin Jafar Assegaf di Depok

46 hari lalu

Ribuan Jemaah Antar Pemakaman Habib Hasan bin Jafar Assegaf di Depok

Ribuan orang takziah dan mengantarkan pemakaman Habib Hasan bin Jafar Assegaf di Masjid Majelis Nurul Musthofa Center di Depok, Kamis, 14 Maret 2024.

Baca Selengkapnya