Kementerian Luar Negeri Tanggapi Kapal Cina Mondar-mandir di Natuna

Reporter

Daniel Ahmad

Kamis, 15 September 2022 21:00 WIB

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri buka suara perihal kapal Cina yang disebut melintas di wilayah Natuna, Riau, dalam satu minggu terakhir. Mengacu pada Konvensi PBB mengenai Hukum Laut (UNCLOS), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah menyebut kapal asing boleh melintas di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

"Di ZEE negara pantai hanya memiliki hak berdaulat, terkait eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam. Kapal asing tetap boleh melintas," kata Faizasyah kepada Tempo, Kamis, 15 September 2022.

Teuku Faizasyah, Plt Juru bicara Kementerian Luar Negeri. Sumber: Suci Sekar/TEMPO

Advertising
Advertising

Sebelumnya dikabarkan kapal penjaga pantai Cina (China Coast Guard) kembali kedapatan masuk perairan Natuna pada 8 September 2022. Kapal tidak hanya melintas secara damai, tetapi diduga melakukan intimidasi kepada nelayan lokal yang sedang melaut.

"Saya mau melintas menuju koordinat satu lagi, dia (kapal penjaga pantai Cina) datang dari depan menghadang saya, kemudian mengelilingi saya, ibarat kita bawa motor, dikelilingi orang, bagaimana rasanya," kata nelayan lokal, Dedi kepada media melalui pertemuan daring, Senin 12 September 2022.

Sementara itu, Kepala Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Wisnu Pramandita membenarkan kabar kapal Cina itu melintasi Natuna. Kapal CCG 5403 terakhir terpantau di Laut Natuna Utara pada Selasa 13 september 2022 pukul 16:45 WIB dan saat ini belum terdeteksi kembali.

"Hanya melintas aja, tidak berhenti," kata Wisnu melalui pesan singkat kepada Tempo pada Kamis, 15 September 2022. Humas Bakamla menambahkan masih memantau langsung ke Natuna.

Hingga berita ini ditulis, belum ada penjelasan Pemerintah Cina atas masuknya kapal penjaga pantainya ke wilayah ZEE Indonesia. Saat ditanya mengenai komunikasi diplomatik ihwal dugaan intimidasi nelayan RI, Faizasyah mengatakan pihaknya masih perlu konfirmasi data dan fakta oleh Bakamla.

Baca juga: Akhir Pekan Berlibur ke Natuna? Jangan Lewatkan 3 Destinasi Wisata Ini

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

17 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

1 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

1 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

2 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

2 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

2 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

KPK Setor Rp126 Miliar ke Negara dari Uang Pengganti Kasus Korupsi di Bakamla

3 hari lalu

KPK Setor Rp126 Miliar ke Negara dari Uang Pengganti Kasus Korupsi di Bakamla

KPK menyetorkan uang pengganti kasus suap satelit Bakamla dengan terpidana korporasi PT Merial Esa.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

4 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

7 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya