AS: Rusia Habiskan Rp4,4 Triliun untuk Pengaruhi Politikus di 24 Negara

Reporter

Tempo.co

Kamis, 15 September 2022 09:30 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan di Moskow, Rusia 7 April 2021. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kabel diplomatik 'sensitif' yang dirilis oleh Amerika Serikat (AS) telah mengungkapkan lebih dari £260 juta atau Rp4,4 triliun, telah dihabiskan secara diam-diam oleh Rusia untuk mencoba mempengaruhi politikus dan pejabat lain di lebih dari dua lusin negara.

Departemen Luar Negeri AS mengambil langkah yang tidak biasa dengan merilis telegram, yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken, yang dikirim pada Senin ke kedutaan besar dan konsulat AS di luar negeri, banyak dari mereka di Eropa, Afrika dan Asia Selatan, menyampaikan keprihatinan.

Seperti dilansir Sky News Kais 15 September 2022, dokumen itu tidak ditujukan untuk audiens asing tetapi tidak diklasifikasikan. Dokumen ini berisi serangkaian poin pembicaraan yang diperintahkan oleh diplomat AS untuk disampaikan kepada pemerintah tuan rumah mereka mengenai dugaan campur tangan Rusia.

Dokumen itu tidak menyebutkan target spesifik Rusia, tetapi mengatakan AS sekarang memberikan informasi rahasia ke negara-negara tertentu. Menurut isinya, para pejabat intelijen percaya bahwa Rusia berencana untuk mentransfer "setidaknya ratusan juta lebih dolar” untuk mendanai pihak-pihak dan pejabat yang simpatik terhadap Moskow di seluruh dunia.

Kabel itu tidak mengatakan bagaimana para pejabat intelijen memperoleh angka total tersebut. Atau, mengatasi kekhawatiran bahwa Rusia atau musuh lain mungkin lagi mencoba ikut campur dalam politik AS.

Advertising
Advertising

Berdasarkan dokumen itu, para diplomat AS diberitahu untuk merekomendasikan termasuk sanksi, larangan perjalanan dan eksposur pembiayaan rahasia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan para wakilnya telah lama menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin ikut campur dalam politik dalam negeri.

Seorang pejabat senior di pemerintahan AS mengatakan kepada Associated Press ada dugaan pengaruh Rusia dalam pemilihan baru-baru ini di Albania, Bosnia dan Montenegro - semua negara Eropa timur yang telah menghadapi tekanan historis dari Moskow.

Baru minggu lalu, Presiden AS Joe Biden memperpanjang deklarasi darurat nasional yang membahas ancaman lanjutan dari campur tangan pemilu asing. Pertama kali dideklarasikan pada September 2018, dia mengatakan akan diperpanjang untuk satu tahun lagi, mencakup pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat yang berlangsung pada November.

"Kami mempromosikan koordinasi dengan rekan-rekan demokratis kami," kata pejabat itu. "Dan kami akan bertukar pelajaran, semua untuk memajukan keamanan pemilu kolektif kami, tetapi juga keamanan pemilu kami di sini di dalam negeri."

Tidak seperti upaya yang dinyatakan oleh pemerintah asing untuk melobi inisiatif yang lebih disukai, pengaruh rahasia Rusia melibatkan penggunaan organisasi untuk menyalurkan uang ke tujuan atau politisi yang disukai. Itu termasuk lembaga think tank di Eropa dan perusahaan milik negara di Amerika Tengah, Asia, Timur Tengah, dan Afrika Utara.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price menyebut pendanaan rahasia Rusia sebagai "serangan terhadap kedaulatan". "Ini adalah upaya untuk mengurangi kemampuan orang di seluruh dunia untuk memilih pemerintah yang mereka anggap paling cocok untuk mewakili mereka, untuk mewakili kepentingan mereka, dan untuk mewakili nilai-nilai mereka," katanya.

Baca juga: Putin dan Xi Jinping Bertemu Besok, Bahas Ukraina hingga Taiwan

SKY NEWS

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

3 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Mama Lauren Meninggal 14 Tahun Lalu, Ini Akhir Kisah Perjalanannya dan Ramalan Kiamat Kecil

1 hari lalu

Mama Lauren Meninggal 14 Tahun Lalu, Ini Akhir Kisah Perjalanannya dan Ramalan Kiamat Kecil

Sebelum meninggal 14 tahun lalu, pada 17 Mei 2010, Mama Lauren sempat memberikan ramalan terakhirnya. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

14 Tahun Mama Lauren Berpulang, Berikut Ramalan dan Pesan Terakhirnya: Politikus Jangan Serakah

1 hari lalu

14 Tahun Mama Lauren Berpulang, Berikut Ramalan dan Pesan Terakhirnya: Politikus Jangan Serakah

Mama Lauren kondang sebagai peramal, ia meninggal 14 tahun lalu. Apa ramalan terakhirnya?

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

4 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya