Bom Meledak di Pakistan hingga 8 Tewas, Taliban Mengaku Bertanggung Jawab

Rabu, 14 September 2022 18:17 WIB

Pemberontak Taliban mengibarkan bendera Taliban saat berkeliling melewati Pashtunistan Square dengan menaiki truk, di Jalalabad, Afganistan, 15 Agustus 2021. Jatuhnya Jalalabad ke tangan Taliban telah memberikan kelompok radikal itu kontrol untuk mengendalikan sebuah jalan raya yang mengarah ke Kota Peshawar di Pakistan. Jalan itu sekarang menjadi salah satu jalan yang ditutup oleh Taliban. Social media website/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah bom meledak di barat laut Pakistan seperti telah dikonfirmasi pihak keamanan pada Rabu, 14 September 2022. Mantan kepala milisi pro-pemerintah dan tujuh orang lainnya jadi korban. Taliban setempat mengklaim serangan tersebut.

Ledakan itu terjadi pada Selasa malam waktu setempat, 13 September 2022, di kota Kabal, lembah Swat. Wilayah itu sebagian besar dikuasai oleh Taliban Pakistan selama pemberontakan 2007-09.

Selama bertahun-tahun Islamabad mendorong pasukan pedalaman yang dikenal sebagai komite perdamaian, untuk mempertahankan desa mereka dari militan. Sebagian besar kelompok itu telah dibubarkan, tepatnya sejak pemberontakan yang terjadi secara meluas berakhir dan keamanan ditingkatkan di seluruh negeri.

Petugas polisi distrik Swat, Zahid Nawaz Marwat, mengatakan kepada AFP seperti dilansir CNA, bahwa mantan kepala komite perdamaian Idrees Khan tewas ketika truk pick-upnya dihantam bom pinggir jalan.

Pejabat polisi setempat lainnya mengkonfirmasi jumlah korban tewas, termasuk dua polisi setempat, dua penjaga swasta dan tiga buruh.

Advertising
Advertising

Serangan itu diklaim oleh Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) yang telah dilarang oleh pemerintah. Kelompok itu menuding Khan terlibat dalam pembunuhan anggota mereka.

Kelompok itu juga mengaku bertanggung jawab atas bentrokan dengan militer Pakistan yang menewaskan tiga tentara di distrik Kurram pada Selasa malam. Wilayah itu berbatasan dengan Afghanistan.

TTP mendeklarasikan gencatan senjata yang tidak terbatas pada Juni 2022 untuk memfasilitasi pembicaraan damai yang ditengahi oleh Afghanistan. Akan tetapi bentrokan terus terjadi sejak saat itu.

Sejak Taliban kembali berkuasa di Afghanistan tahun lalu, Islamabad secara teratur mengeluhkan serangan oleh TTP, terutama di sepanjang perbatasan mereka yang keropos. Taliban Pakistan dan Afghanistan adalah kelompok yang terpisah tetapi memiliki ideologi yang sama.

Baca: Lawan Taliban, Sekolah Menengah Siswa Perempuan di Afghanistan Timur Kembali Dibuka

CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

8 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

14 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

15 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

25 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

26 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

49 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

55 hari lalu

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

55 hari lalu

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

56 hari lalu

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.

Baca Selengkapnya

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

57 hari lalu

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri

Baca Selengkapnya