TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin mengirimkan pesan ucapan duka cita atas meninggalnya Ratu Elizabeth II dari Kerajaan Inggris. Putin adalah salah satu pemimpin dunia yang menyampaikan belasungkawa kepada keluarga kerajaan Inggris. Dalam sebuah pesan kepada Charles, raja baru Inggris, Putin mengatakan bahwa Ratu "berhak menikmati cinta dan rasa hormat dari rakyatnya, serta otoritas di panggung dunia."

"Saya berharap Anda memiliki keberanian dan ketahanan dalam menghadapi kehilangan yang sulit dan tidak dapat diperbaiki ini. Perkenankan saya meminta Anda untuk menyampaikan belasungkawa dan dukungan yang tulus kepada anggota keluarga kerajaan dan seluruh rakyat Inggris Raya."

Meski menyampaikan ucapan duka cita, Putin tidak akan menghadiri pemakaman sang Ratu. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Jumat, 9 September 2022 menegaskan hal itu.

Peskov mengatakan bahwa meskipun orang Rusia menghormati Ratu Elizabeth II, namun kehadiran Putin di pemakaman bukanlah suatu pilihan. Ia menambahkan pemerintah Rusia segera memutuskan siapa yang akan diutus untuk menghadiri pemakaman Ratu.

Ratu Elizabeth II meninggal dunia di usia 96 tahun. Kabar resmi ini diumumkan dari pihak Istana Buckingham, London pada Kamis sore, 8 September 2022. Kepergiannya setelah memegang tahta kerajaan Inggris selama 7 dekade, membuatnya dinobatkan sebagai penguasa terlama dibanding pemimpin sebelumnya.

Dalam dokumen rencana pemakaman atau yang dikenal dengan Operation London Bridge, disebutkan bahwa Inggris akan berkabung selama kurang lebih 10 hari. Meskipun demikian, belum ada informasi resmi kapan ratu akan dimakamkan.

Upacara pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II akan berlangsung di Westminster Abbey sekitar 10 hari setelah kematiannya. Ratu nantinya akan dimakamkan di Kapel King George VI, Kastil Windsor. Setelah Ratu dimakamkan di Kapel, Pangeran Philip yang sebelumnya dimakamkan di Royal Vault, St. Georges Chapel, akan dipindahkan ke Kapel, bersamanya.

Baca: Pidato Raja Charles Ungkap Cintanya Pada Ratu Elizabeth: Mama Tersayang, Terimakasih

POLITICO | REUTERS