FBI Temukan 11 Ribu Lebih Dokumen Negara di Rumah Donald Trump

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 3 September 2022 15:00 WIB

Donald Trump tiba di Trump Tower sehari setelah agen FBI menggerebek rumahnya di Mar-a-Lago Palm Beach, di New York City, AS, 9 Agustus 2022. REUTERS/David 'Dee' Delgado

TEMPO.CO, Jakarta - FBI menemukan lebih dari 11 ribu dokumen negara dan foto-foto pada 8 Agustus 2022 selama penggeledahan di rumah mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Florida. Ada 48 folder yang diberi tanda classified menurut catatan pengadilan dan dibuka pada Jumat, 2 September 2022.

Dokumen tersebut dibuka oleh hakim distrik Aileen Cannon berselang sehari setelah dia mendengar adu argument antara pengacara Trump dengan dua jaksa kontra-intelijen di Kementerian Kehakiman Amerika Serikat terkait apakah dia harus menunjuk ahli khusus untuk melakukan sebuah evaluasi terhadap materi-materi yang di sita atas permintaan Trump.

Foto udara rumah milik mantan Presiden AS Donald Trump, di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, AS, 15 Agustus 2022. Trump mengatakan bahwa agen FBI menggerebek rumah tersebut pada 8 Agustus 2022. Trump membeli rumah Mar-a-Lago pada tahun 1985 dengan harga sekitar USD 10 juta atau setara Rp 148,6 miliar. REUTERS/Marco Bello

Advertising
Advertising

Cannon masih menunda keputusan soal perlu atau tidaknya ahli untuk mengevaluasi dokumen sitaan Trump tersebut. Namun dia setuju untuk membuka dua dokumen yang disorongkan oleh Kementerian Kehakiman Amerika Serikat.

Mantan Jaksa Agung Amerika Serikat William Barr mempertanyakan penunjukan semacam itu (ahli untuk mengevaluasi dokumen Trump). Barr dulu menjadi Jaksa Agung karena ditunjuk oleh mantan Presiden Trump.

“Saya rasa pada level ini, karena mereka sudah mengerahkan FBI untuk melihat keseluruhan dokumen sitaan tersebut. Jadi, saya rasa ini membuang waktu untuk merekrut ahli khusus,” kata Barr dalam sebuah wawancara dengan Fox News.

Barr, yang pensiun pada Desember 2020, menentang Trump dengan tidak mendukung klaim palsu milioner itu, yang menuduh ada penipuan dalam pemilu Presiden pada 2020 dan diyakini Trump harusnya dimenangkan olehnya.

Menurut Barr, dia tidak melihat adanya alasan yang sah bagi Trump untuk memiliki dokumen-dokumen tersebut di rumahnya di Florida, jika dokumen itu termasuk kategori classified.

“Sejujurnya saya skeptis atas klaim ini (Trump). Sebab saya rasa ini hal yang tidak mungkin dan jika dia diberi setumpuk kotak-kotak dokumen tanpa tahu jelas apa isi di dalamnya, maka saya bisa katakan mendeklasifikasikan semua yang ada di sini akan menjadi sebuah pelecehan, yang memperlihatkan kecerobohan yang lebih buruk daripada mengambil dokumen-dokumen ini,” kata Barr.

Sumber: Reuters

Baca juga: Trump Bungkam saat Diperiksa soal Bisnis Keluarga, Kaitkan dengan Penggeledahan FBI

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

2 hari lalu

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

Cara membuat daftar isi di Google Docs cukup mudah dilakukan. Anda dapat membuatnya secara otomatis tanpa perlu repot lagi. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

2 hari lalu

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

Laporan terbaru UNDP menemukan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membangun kembali rumah-rumah Gaza yang hancur dibom adalah 80 tahun.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

2 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

4 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

7 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

8 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

8 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

10 hari lalu

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

Di mata tetangga, Galih Loss disebut jarang bercengkerama dengan warga sekitar.

Baca Selengkapnya