Prancis Usir Imam Keturunan Maroko, Disebut Anti-Semit dan Rendahkan Perempuan

Reporter

Tempo.co

Rabu, 31 Agustus 2022 20:55 WIB

Prancis mengusir imam asal Maroko bernama Hassan Iquioussen yang dituding menyebarkan paham radikal (INSTAGRAM)

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan tinggi administratif Prancis memberi lampu hijau pada Selasa, 30 Agustus 2022 untuk mengusir seorang imam. Menurut Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin, ia dituduh melakukan ujaran kebencian kepada Maroko.

"Hassan Iquioussen akan diusir dari wilayah nasional, dalam kemenangan besar bagi republik," tulis Darmanin di Twitter, mengutip keputusan Dewan Negara.

Kasus itu dibawa ke pengadilan tertinggi setelah hakim Paris memblokir deportasi Iquioussen. Pada akhir Juli, Kementerian Dalam Negeri meminta agar sang imam diusir karena pidato anti-Semit yang dianggap sangat mematikan. Ia juga disebut menyerukan agar perempuan menyerah kepada laki-laki.

Iquioussen, 58, memiliki puluhan ribu pengikut di akun YouTube dan Facebook. Ia tinggal di rumahnya di Prancis utara. Meski lahir di Prancis, ia tetap memegang kewarganegaraan Maroko.

Pengacaranya berhasil mengajukan untuk memblokir permintaan tersebut ke pengadilan Paris. Pengusiran Iquioussen akan menciptakan kerugian yang tidak proporsional untuk kehidupan pribadi dan keluarganya.

Advertising
Advertising

Seorang pengacara Kementerian Dalam Negeri pekan lalu mengatakan kepada Dewan Negara bahwa Iquioussen telah bertahun-tahun menyebarkan ide-ide berbahaya yang menghasut, menyebarkan kebencian, diskriminasi dan kekerasan.

Namun pengacara sang imam menjawab bahwa beberapa pernyataan termasuk pidato anti-Semit atau misoginis sudah lebih dari 20 tahun. Selama itu pula pidatonya tidak pernah tidak pernah dituntut.

"Ya, Tuan Iquioussen adalah seorang konservatif. Dia telah membuat pernyataan mundur tentang tempat perempuan di masyarakat," kata Lucie Simon. "Tapi itu bukan ancaman serius bagi ketertiban umum."

Perwakilan Kementerian Dalam Negeri membalas bahwa kata-kata imam itu menciptakan lahan subur bagi separatisme dan bahkan terorisme. Ia bersikeras bahwa Iquioussen tetap anti-Semit.

Baca: Macron Ajak Aljazair Kubur Sejarah Kelam, Demi Gas Pengganti Pasokan Rusia?

FRANCE 24

Berita terkait

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

12 jam lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

17 jam lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

3 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

4 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

4 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

4 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

10 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

15 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

20 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

28 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya