Rusia Diduga Menggunakan Bom Klaster secara Ekstensif di Ukraina

Reporter

Daniel Ahmad

Jumat, 26 Agustus 2022 12:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta -Human Rights Watch melaporkan penggunaan berulang bom klaster oleh pasukan Rusia yang menyebabkan kerusakan jangka panjang bagi warga sipil Ukraina.

Baik Rusia dan Ukraina disarankan tidak menggunakan bom klaster yang dilarang sesuai perjanjian internasional 2008.

Dalam laporan Global Cluster Munition Monitor 2022 setebal 100 halaman yang dirilis Kamis, 25 Agustus 2022, Human Rights Watch menyebutkan penggunaan bom klaster seluruh dunia saat ini hanya terjadi di Ukraina.

Ratusan serangan bom, yang juga dikenal dengan amunisi tandan itu, diduga dilancarkan Rusia di setidaknya 10 dari 24 wilayah atau oblast Ukraina.

Data awal menunjukkan setidaknya 689 korban sipil dari serangan munisi tandan di Ukraina terjadi antara Februari dan Juli 2022. Pasukan Ukraina juga tampaknya telah menggunakan roket munisi tandan setidaknya dua kali.

Advertising
Advertising

“Penderitaan langsung dan jangka panjang yang diakibatkan amunisi tandan oleh warga sipil membuat penggunaannya hari ini di Ukraina tidak masuk akal dan selalu melanggar hukum,” kata Mary Wareham, direktur advokasi senjata di Human Rights Watch dan editor Monitor Munisi Tandan 2022.

“Semua negara harus mengutuk penggunaan senjata ini dalam keadaan apa pun.”

Amunisi tandan dapat ditembakkan dari tanah dengan artileri, roket, dan mortir, atau dijatuhkan oleh pesawat terbang. Bom itu biasanya digunakan terbuka di udara, bisa juga menyebarkan beberapa bom, atau submunisi di area yang luas.

Banyak bom gagal meledak pada benturan awal, meninggalkan serpihan berbahaya yang tanpa pandang bulu dapat melukai dan membunuh, seperti ranjau darat selama bertahun-tahun, sampai mereka dibersihkan dan dihancurkan.

Penyelidikan Human Rights Watch di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, menemukan bahwa pada Mei dan Juni 2022, pasukan Rusia meluncurkan roket amunisi tandan yang submunisinya mengenai rumah, jalan kota, dan taman, serta klinik rawat jalan di rumah sakit bersalin, rumah sakit umum, hingga pusat kebudayaan.

Berita terkait

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

17 menit lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

47 menit lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

5 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

23 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya