Dua Warga AS Mengaku Bersalah Curi Buku Harian Putri Biden

Reporter

Tempo.co

Jumat, 26 Agustus 2022 09:19 WIB

Ashley Biden. Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Dua warga Amerika Serikat mengaku bersalah pada Kamis waktu setempat karena mencuri dan menjual buku harian pribadi putri Presiden Joe Biden, Ashley Biden.

Aimee Harris dan Robert Kurlander menjual buku harian tersebut seharga US$40.000 atau Rp591 juta, ketika Biden mencalonkan diri melawan Donald Trump pada 2020.

Seperti dilansir France24, Departemen Kehakiman AS mengumumkan pengakuan bersalah Harris dan Kurlander dalam pengajuan kd pengadilan. Mereka menyebut korban sebagai putri "Calon-1" - yang secara luas dipahami sebagai Biden.

Menurut pengajuan, pasangan itu pertama-tama berusaha menjual buku harian itu ke kampanye Trump - disebut sebagai "Calon-2" - dan ketika ditolak, mereka membawanya ke kelompok aktivis konservatif.

Kelompok itu, yang sebelumnya diidentifikasi sebagai Project Veritas, menawari mereka masing-masing $20.000. Kelompok ini diduga mendorong mereka untuk kembali mencuri barang-barang lain, seperti file digital foto keluarga, yang ditinggalkan Ashley Biden, 41 tahun, di rumah seorang teman di Florida.

Advertising
Advertising

Project Veritas adalah operasi independen yang berpihak pada Partai Republik. Mereka memiliki catatan berusaha untuk menyusup dan mengelabui kelompok progresif ke dalam tindakan yang dapat digunakan untuk mempermalukan mereka secara politik.

Meskipun organisasi tersebut tidak pernah menerbitkan buku harian itu, sebuah situs web konservatif bernama National File melakukannya. Situs ini mengatakan bahwa mereka memperolehnya dari seseorang di Project Veritas, yang memicu penyelidikan FBI.

Departemen Kehakiman mengatakan Harris dan Kurlander mengaku bersalah dalam kesepakatan yang menyebabkan mereka untuk kehilangan uang yang mereka peroleh dan bekerja sama dalam penyelidikan yang sedang berlangsung.

Mereka masing-masing menghadapi hukuman lima tahun penjara atas satu tuduhan konspirasi untuk membawa barang curian.

Project Veritas membela diri dalam sebuah pernyataan, dengan mengatakan "pengumpulan beritanya etis dan legal." "Penerimaan sah seorang jurnalis atas materi yang kemudian diduga dicuri adalah hal rutin, biasa, dan dilindungi oleh Amandemen Pertama" Konstitusi AS, kata mereka.

FBI juga dilaporkan telah menyelidiki masalah isi laptop milik putra Biden, Hunter. Laptop ini ditinggalkan di bengkel komputer yang diduga dibagikan dengan kelompok konservatif dan media arus utama.

Email yang konon menyarankan Hunter Biden dan ayahnya terlibat dalam transaksi gelap di Ukraina diterbitkan oleh New York Post tepat sebelum pemilihan November 2020.

Sejak itu The Washington Post, The New York Times dan lain-lain juga telah melaporkan beberapa isi komputer, termasuk 129.000 email. File-file tersebut terus digunakan dalam upaya untuk merusak presiden secara politis, dan dilaporkan merupakan bagian dari penyelidikan FBI yang sedang berlangsung atas transaksi keuangan Hunter Biden.

Baca juga: 5 Fakta Soal Putri Joe Biden, Seorang Aktivis Hingga Pegawai Toko Pizza

SUMBER: FRANCE24

Berita terkait

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

2 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

4 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

18 Negara Ini Desak Hamas Terima Kesepakatan Bebaskan Sandera

5 hari lalu

18 Negara Ini Desak Hamas Terima Kesepakatan Bebaskan Sandera

Sekelompok 18 negara meminta Hamas untuk segera membebaskan sandera dan menerima perjanjian gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Protes Kebijakan Biden di Gaza, Juru Bicara Deplu AS Mengundurkan Diri

5 hari lalu

Protes Kebijakan Biden di Gaza, Juru Bicara Deplu AS Mengundurkan Diri

Jubir bahasa Arab untuk Deplu AS telah mengundurkan diri dari jabatannya karena penentangannya terhadap kebijakan Biden di Gaza.

Baca Selengkapnya

Unjuk rasa Pro-Palestina di Kampus-kampus AS Terus Berlangsung, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Unjuk rasa Pro-Palestina di Kampus-kampus AS Terus Berlangsung, Apa Penyebabnya?

Unjuk rasa Pro-Palestina mahasiswa di AS atas perang Gaza kian intensif dan meluas selama seminggu terakhir, termasuk di Yale dan New York University.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

7 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

9 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

10 hari lalu

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Punya 12 Perayaan Unik yang Jatuh Setiap Tanggal 14, Apa Itu?

15 hari lalu

Korea Selatan Punya 12 Perayaan Unik yang Jatuh Setiap Tanggal 14, Apa Itu?

Tanggal 14 menjadi angka spesial dalam kalender Korea Selatan. Tak hanya Black day, ternyata Korea punya 12 perayaan unik yang berkaitan dengan cinta.

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

15 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya