Ukraina Merayakan Hari Kemerdekaan di Tengah 6 Bulan Invasi Rusia

Reporter

Daniel Ahmad

Rabu, 24 Agustus 2022 12:00 WIB

Seorang wanita berpose dengan bendera nasional saat mengunjungi pameran kendaraan dan senjata militer Rusia yang hancur jelang Hari Kemerdekaan di tengah serangan Rusia di Ukraina, di pusat Kyiv, Ukraina 21 Agustus 2022. Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan ke-31 negara itu, Ukraina memamerkan peralatan dan senjata militer yang hancur termasuk tank dan sistem artileri bermotor milik tentara Rusia. REUTERS / Valentyn Ogirenko

TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina merayakan Hari Kemerdekaan ke-31 tahun pada Rabu, 24 Agustus 2022. Peringatan itu dirayakan di tengah invasi Rusia yang sudah genap berlangsung 6 bulan.

Warga Ukraina di Ibu Kota Kyiv bersukacita merayakannya di jalan-jalan, walaupun serangan Moskow meningkat dalam beberapa hari ke belakang. Perasaan mencekam sempat muncul pada Selasa, 23 Agustus 2022, ketika Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ukraina mengimbau warganya untuk meninggalkan wilayah tersebut sebagai antisipasi kemungkinan serangan rudal Rusia di Hari Kemerdekaan.

Warga mengunjungi pameran kendaraan dan senjata militer Rusia yang hancur jelang Hari Kemerdekaan di tengah serangan Rusia di Ukraina, di pusat Kyiv, Ukraina 21 Agustus 2022. REUTERS / Valentyn Ogirenko

Advertising
Advertising

Hari Kemerdekaan merupakan hari libur nasional di Ukraina, yang biasanya ditandai dengan parade militer. Otoritas Kyiv sebelumnya sudah mengimbau warga untuk tidak menggelar acara publik pada perayaan tahun ini karena takut malah terjadi unjuk rasa.

Hari kemerdekaan Ukraina adalah momen bersejarah saat negara itu lepas dari Uni Soviet. Mayoritas warga Ukraina memberikan suara mendukung negaranya merdeka dari Uni Soviet dalam sebuah referendum pada Agustus 1991.


Beberapa hari menjelang hari kemerdekaan, warga Ukraina turun ke jalan raya dan berjalan ke pusat kota. Mereka meramaikan hari itu dengan berpose untuk foto di dekat bangkai tank Rusia dan makan permen benang berwarna kuning-biru bendera nasional. Para pemuda mencoba mengangkat tong-tong tangki di atas kepala mereka seolah-olah mereka sedang angkat besi.

Baju besi yang ditampilkan seakan menjadi ironi, setelah berbulan-bulan lalu, pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov yang merupakan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin menggembar-gemborkan rencana parade militer Moskow di Kyiv. Agresi Moskow di Kyiv itu sendiri dihentikan pada Maret 2022 dan titik invasi Rusia sekarang berfokus di timur Ukraina.

"Putin (Presiden Rusia) memimpikan sebuah parade di Khreshchatyk, yah - ini dia (faktanya, kami yang berada di jalanan Kyiv)," kata Pavel Pidreza, 62, seorang pensiunan tentara Ukraina yang mengagumi tank-tank yang sedang berjalan-jalan.

Dalam ketegarannya menghadapi invasi Rusia, warga Ukraina juga berbicara dengan jelas tentang kesedihan mereka. Selama enam bulan, perang telah menewaskan ribuan orang, membuat jutaan orang mengungsi, hingga meratakan seluruh kota.

Musim dingin yang akan datang diprediksi bisa menjadi yang terburuk sejak 1991, dengan kekurangan gas alam dan batu bara yang mengancam segalanya mulai dari pasokan listrik hingga pemanas di rumah.

Di antara orang-orang yang bersuka ria di pusat kota Kyiv pada Senin, 22 Agustus 2022, adalah seorang laki-laki bernama Oleksandr yang tenggelam dalam air mata. Ia merenungkan enam bulan kehancuran dan berseru dengan suara gemetar bahwa destruksi di kampung halamannya tidak bisa dilukiskan kata-kata.

Warga lain, Yevhen Pamararchuk, mengatakan invasi ini malah mempererat jalinan solidaritas di kalangan warga Ukraina lebih erat dari sebelumnya.

"Kami selalu memiliki beberapa ketegangan internal di negara ini, tetapi sejak 2014, dan terutama sejak Februari, kami bersatu lebih dari sebelumnya," kata Pamararchuk, yang berharap warga Ukraina dapat kembali merebut wilayah di selatan dalam serangan balasan dari Kyiv setelah mendapat senjata Barat.

"Orang-orang lelah dengan perang, tetapi mereka optimis. Senjata dari Barat membantu kami. Semua orang menunggu kesuksesan besar pertama militer kami," kata Pamararchuk.

Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022. Moskow mengatakan apa yang dilancarkannya sebagai sebuah operasi militer untuk denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina. Negara-negara Barat mengecam Kremlin dengan menjatuhkan sanksi ekonomi dan mengirim bantuan senjata ke Ukraina.

Puluhan ribu orang tewas selama perang dan jutaan warga Ukraina pindah ke luar negeri untuk mengungsi. Barat menganggap Rusia melakukan genosida di Ukraina. Moskow berulang kali membantah serangannya menargetkan warga sipil.

Beberapa titik penting perang Rusia dan Ukraina baru-baru ini termasuk ledakan yang menghantam Krimea dan serangan rudal di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Pivdennoukrainsk.

Pejabat Ukraina mengkhawatirkan, serangan di PLTN Pivdennoukrainsk dan penembakan baru di dekat PLTN Zaporizhzhia, fasilitas nuklir terbesar di Eropa, memicu kekhawatiran baru akan kecelakaan nuklir selama perang.

Kharkiv, yang berada di timur laut juga menjadi target pemboman jarak jauh nan mematikan dari Rusia dalam beberapa hari ini. Akibat meningkatnya agresi Rusia, wali kota Kharkiv Ihor Terekhov, memperpanjang jam malam reguler mulai pukul 4 sore sampai 7 pagi, yang secara efektif berlaku mulai Selasa, 23 Agustus 2022 sampai Kamis, 25 Agustus 2022.

REUTERS

Baca juga: Di depan DPR, Kapolri Tegaskan Timnya Solid Tangani Kasus Ferdy Sambo

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

5 jam lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

19 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

19 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

20 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

1 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya