Finlandia Batasi Visa Turis Rusia, PM: Negaranya Membunuh Orang di Ukraina

Reporter

Daniel Ahmad

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 17 Agustus 2022 14:00 WIB

Penumpang kereta Allegro dari St Petersburg, Rusia, berjalan di stasiun kereta api pada Minggu sore di Helsinki, Finlandia 27 Maret 2022. Lehtikuva/Seppo Samuli via REUTERS/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Finlandia akan membatasi jumlah visa yang dikeluarkan untuk turis Rusia hingga 10 persen dari volume saat ini, mulai 1 September 2022. Otoritas Finlandia menyatakan, kebijakan itu diambil karena membludaknya wisatawan Rusia di tengah perang Ukraina.

“Visa turis tidak akan berhenti total, tetapi jumlahnya akan berkurang secara signifikan,” kata Menteri Luar Negeri Pekka Haavisto di Helsinki pada Selasa, 16 Agustus 2022.

Menurut, Haavisto keputusan itu datang ketika turis Rusia memanfaatkan Finlandia dan bandara Helsinki-Vantaa sebagai pintu gerbang ke destinasi liburan Eropa. Gelombang itu dipicu pembatasan perbatasan terkait pandemi yang dicabut Moskow sebulan lalu.

Visa turis dari Rusia akan dibatasi dengan mengurangi jam buka yang diberikan untuk aplikasi visa pariwisata, karena larangan langsung berdasarkan kewarganegaraan tidak dimungkinkan. “Artinya, jenis visa lain – kunjungan kerabat, kontak keluarga, pekerjaan, studi – akan diberikan preferensi dan lebih banyak waktu,” kata Haavisto .

Haavisto mengatakan kepada Yle secara terpisah, bahwa saat ini, Finlandia memproses sekitar 1.000 aplikasi visa Rusia dalam sehari. Selain pengurangan, Finlandia juga akan mempertimbangkan untuk menetapkan kategori visa kemanusiaan tertentu, yang tidak dimiliki negara tersebut.

Advertising
Advertising

“Ini bisa membuat situasi dalam keadaan tertentu lebih mudah bagi jurnalis atau pekerja LSM”, kata Haavisto.

Hanya beberapa hari setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari lalu, Finlandia dan sejumlah negara Barat menutup wilayah udara mereka untuk pesawat Rusia. Hasilnya warga Rusia sulit untuk melakukan perjalanan ke Eropa.

Menteri luar negeri juga mengumumkan bahwa Finlandia dan Baltik akan bersama-sama mengusulkan agar Uni Eropa menghentikan perjanjian fasilitasi visa dengan Rusia. Ini akan meningkatkan harga visa turis dari 35 menjadi 80 euro atau dari Rp525 ribu menjadi Rp1,2 juta. Finlandia bermaksud mengangkat masalah ini pada pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa (UE) berikutnya di Republik Ceko pada 30 Agustus.

Negara Nordik itu telah mengajukan keanggotaan NATO setelah invasi Moskow ke Ukraina. Namun mereka berniat tetap menjadi satu-satunya tetangga Rusia tanpa pembatasan visa turis.

“Tidak benar bahwa warga Rusia dapat memasuki Eropa, wilayah Schengen, menjadi turis, sementara Rusia membunuh orang di Ukraina. Itu salah”, kata Perdana Menteri Sanna Marin, Senin.

Meskipun jumlahnya masih jauh di bawah tingkat sebelum Covid-19, tercatat ada lebih dari 230.000 penyeberangan perbatasan dari Rusia pada Juli. Angka itu naik dari 125.000 yang terlihat pada Juni.

Menurut aturan UE, seorang turis harus mengajukan permohonan visa dari negara yang ingin mereka kunjungi tetapi dapat memasuki area Schengen tanpa pemeriksaan perbatasan dari titik mana pun dan melakukan perjalanan di sekitarnya hingga 90 hari dalam periode 180 hari.

Oleg Morozov, seorang anggota parlemen Rusia, mengatakan dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh kantor berita RIA Novosti bahwa Moskow harus berhenti mengizinkan orang Finlandia masuk ke negara itu kecuali untuk hal-hal seperti perawatan medis atau menghadiri pemakaman.

AL JAZEERA | REUTERS

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

5 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

14 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

5 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

6 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya