Filipina Batal Beli Helikopter Rusia dan Pilih Chinook AS, Sudah DP 38 Juta Dolar

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 15 Agustus 2022 13:34 WIB

Pentagon mengirimkan tiga helikopter Angkatan Darat AS, CH-47 Chinook untuk membantu misi penyelamatan di Afghanistan. Helikopter CH-47 Chinook dikenal sebagai kendaraan angkut berat yang dapat digunakan untuk mengangkut pasukan, persediaan logistik, amunisi, dan kebutuhan kargo lainnya. Foto: Boeing

TEMPO.CO, Jakarta - Filipina akan membeli helikopter angkat berat dari Amerika Serikat, Chinook, setelah membatalkan kesepakatan dengan Rusia bernilai 12,7 miliar peso (Rp3,3 triliun) untuk menghindari sanksi, kata Duta Besar Manila untuk Washington, Senin, 15 Agustus 2022.

Pada bulan Juni, beberapa hari sebelum Presiden Rodrigo Duterte mengakhiri masa jabatan enam tahunnya, Filipina membatalkan kesepakatan untuk membeli 16 helikopter Mi-17 Rusia karena kekhawatiran sanksi AS terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina.

"Pembatalan kontrak ini terutama dipicu oleh perang di Ukraina. Meskipun ada sanksi yang diperkirakan datang dari Amerika Serikat dan negara-negara barat, jelas bukan kepentingan kami untuk melanjutkan dan mengejar kontrak ini," kata Duta Besar Jose Manuel Romualdez kepada wartawan dalam forum virtual.

Romualdez mengatakan Chinook akan menggantikan perangkat keras yang digunakan untuk pergerakan pasukan dan dalam kesiapsiagaan bencana di negara Asia Tenggara itu.

Helikopter Polandia Mi-17 saat ikut serta dalam latihan militer Dragon-17 di Drawsko Pomorskie, Polandia, 21 September 2017. Agencja Gazeta/Cezary Aszkielowicz via REUTERS

Amerika Serikat bersedia untuk menyediakan helikopter dalam jumlah sama yang telah disepakati antara Filipina dan Rusia, kata Romualdez, menambahkan kesepakatan dengan Washington kemungkinan akan mencakup pemeliharaan, layanan dan suku cadang.

Filipina sedang melakukan diskusi dengan Rusia soal pengembalian uang muka $38 juta untuk helikopter, yang pengirimannya seharusnya dimulai pada November tahun depan, atau 24 bulan setelah kontrak ditandatangani.

Advertising
Advertising

Filipina berada di akhir dari modernisasi perangkat keras militer usang senilai 300 miliar peso selama lima tahun yang mencakup kapal perang dari Perang Dunia Kedua dan helikopter yang digunakan oleh Amerika Serikat dalam Perang Vietnam.

Selain kesepakatan militer, Filipina, di bawah Presiden baru Ferdinand Marcos Jr, juga menginginkan peningkatan pertukaran ekonomi dengan Amerika Serikat termasuk di bidang manufaktur, infrastruktur digital dan energi bersih, termasuk tenaga nuklir modular, kata Romualdez.

Reuters

Berita terkait

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

1 jam lalu

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

USAID bekerja sama dengan Kementerian Agama RI mengadakan yang ditujukan memberikan informasi praktis bagi para santri soal beasiswa di Amerika Serika

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

3 jam lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

4 jam lalu

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

Joe Biden untuk pertama kali mengutarakan ke publik akan menahan senjata untuk Tel Aviv jika tentara Israel melakukan invasi ke Rafah

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

6 jam lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

19 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

20 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

1 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

1 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya