Kepala Amnesti Internasional di Ukraina Mengundurkan Diri

Reporter

Tempo.co

Minggu, 7 Agustus 2022 13:00 WIB

Seorang pria melihat apartemen yang hancur di Kota Sievierodonetsk, Luhansk, Ukraina, 30 Juni 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Amnesti Internasional cabang Ukraina Oksana Pokalchuk pada Jumat malam, 5 Agustus 2022, mengumumkan mengundurkan diri. Keputusan itu diambil setelah lembaganya menuduh militer Ukraina membahayakan warga sipil karena mengerahkan pasukan ke kawasan pemukiman selama invasi Rusia.

Amnesti Internasional adalah sebuah lembaga bidang HAM. Pada Kamis, 4 Agustus 2022, Amnesti Internasional mempublikasi sebuah laporan yang menarik kritik dari Pemerintah Ukraina.

Seorang pria melihat apartemen yang hancur di Kota Sievierodonetsk, Luhansk, Ukraina, 30 Juni 2022. Ukraina juga telah menarik seluruh pasukannya dari kota tersebut. REUTERS/Alexander Ermochenko

Advertising
Advertising

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Amnesti Internasional sedang mencoba mengubah tanggung jawab dari pelaku penyerangan menjadi korban. Sedangkan Pokalchuk mengatakan dia mengundurkan diri karena dia menentang agar laporan dari lembaganya itu jangan dipublikasi. Ketika lembaga pimpinanya berkeputusan mempublikasikannya, dia pun memahami hal itu tak dapat diubah atau dihapusnya.

“Amnesti Internasional tanpa disadari telah membuat materi yang terdengar seperti mendukung narasi Rusia soal invasi tersebut. Dalam sebuah upaya untuk melindungi warga sipil, studi ini menjadi sebuah alat propaganda Rusia,” kata Pokalchuk.

Dia mengakui langkah lembaganya telah menyakitkan baginya. Terjadi silang pendapat pada nilai-nilai kepemimpinan di Amnesty Internasional sehingga Pokalchuk pun memutuskan mengundurkan diri dari organisasi tersebut.

“Oksana telah menjadi staf Amnesty Internasional yang berharga dan telah memimpin Amnesty Internasional di Ukraina selama tujuh tahun dengan kesuksesan HAM yang signifikan. Kami sedih mendengar dia mengundurkan diri, namun kami menghormati keputusannya dan mendoakan yang terbaik untuknya,” kata Agnes Callamard, Juru bicara Amnesti Internasional.

Menjawab pertanyaan soal banjir kritik atas laporan Amnesty Internasional cabang Ukranina, Callamard memastikan pihaknya telah mempersiapkan pernyataan untuk menjawab kritikan-kritikan tersebut. adapun otoritas Ukraina mengatakan mereka akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengevakuasi warga sipil dari wilayah – wilayah yang menjadi medan pertempuran.

Rusia menyangkal telah mengincar warga sipil. Negeri Beruang Merah itu menggambarkan yang mereka lakukan di Ukraina adalah sebuah operasi militer khusus.

Sumber: Reuters

Baca juga: AS Serahkan Lagi Bantuan Senjata ke Ukraina Rp 15 T, Terbesar dalam Sejarah

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

18 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

5 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

6 hari lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

6 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

6 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

6 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

7 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

7 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya