Buntut Pelosi ke Taiwan, China Putuskan Dialog dengan AS di Bidang Iklim hingga Militer

Reporter

Daniel Ahmad

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 6 Agustus 2022 12:50 WIB

Presiden Joe Biden menyapa Pemimpin Cina Xi Jinping saat pertemuan virtual di Gedung Putih, Washington, 16 November 2021. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - China menghentikan dialog dengan AS di sejumlah bidang sebagai reaksi atas kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwan. Pemutusan itu termasuk komunikasi antara komandan militer tingkat-teater dan isu perubahan iklim.

Kementerian luar negeri China pada Jumat, 5 Agustus 2022, menyatakan, pihaknya juga menangguhkan pertukaran dengan Amerika Serikat untuk melawan kejahatan lintas batas dan perdagangan narkoba.

Menanggapi langkah China itu, Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menyatakan bahwa langkah Beijing itu pada dasarnya tidak bertanggung jawab. Kirby menegaskan kepada wartawan kemarin, bahwa China bisa secepatnya meredakan ketegangan dengan menghentikan retorika dan latihan militernya di Selat Taiwan.

China belum menyebutkan penangguhan pembicaraan militer di tingkat paling senior, seperti dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley. Sementara, Pentagon mengatakan China bereaksi berlebihan dan Washington masih terbuka untuk membangun mekanisme komunikasi krisis.

Beijing marah karena Pelosi ngotot mengunjungi Taiwan pada Selasa, 2 Agustus 2022. Akibatnya, China meluncurkan latihan militer di laut dan langit di sekitar Taiwan pada Kamis. Mereka menggelar latihan tembakan langsung, terbesar yang pernah dilakukan oleh China di Selat Taiwan. Latihan itu dijadwalkan akan berlanjut sampai Minggu siang.

Advertising
Advertising

Kementerian pertahanan Taiwan pada Jumat menyatakan, pihaknya mengerahkan jet untuk memperingatkan pesawat China yang dikatakan telah memasuki zona pertahanan udara pulau itu. Beberapa di antaranya diklaim telah melintasi garis tengah Selat Taiwan, penyangga tidak resmi yang memisahkan kedua belah pihak. Sebanyak 68 pesawat militer China dan 13 kapal angkatan laut disebut telah melakukan misi di selat itu.

Komando Teater Timur China dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengatakan dalam bahwa mereka melakukan latihan udara dan laut di utara, barat daya dan timur Taiwan pada hari Jumat "untuk menguji kemampuan tempur pasukan gabungan."

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Washington telah berulang kali menjelaskan kepada Beijing bahwa pihaknya tidak mencari ribut dengan tur 'Indo-Pasifik' Pelosi.

"Tidak ada pembenaran untuk respons militer yang ekstrem, tidak proporsional, dan meningkat ini. Sekarang, mereka telah mengambil tindakan berbahaya ke tingkat yang baru," kata Blinken dalam konferensi pers di sela-sela pertemuan regional ASEAN di Kamboja.

Blinken menekankan bahwa Amerika Serikat tidak akan mengambil tindakan untuk memprovokasi krisis, tetapi akan terus mendukung sekutu regional dan melakukan transit udara dan laut standar melalui Selat Taiwan. "Kami akan terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan," katanya.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat media briefing setelah pertemuan ASEAN menuding informasi yang disampaikan Blinken keliru. Wang mengatakan timpalannya itu bohong. "Kami ingin mengeluarkan peringatan kepada Amerika Serikat: Jangan bertindak gegabah, jangan menciptakan krisis yang lebih besar," katanya.

Sebelumnya, China sudah menjatuhkan sanksi kepada Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan keluarga dekatnya. Kementerian Luar Negeri China pada Jumat menyatakan, kebijakan itu diberlakukan sebagai tanggapan atas kunjungan Pelosi ke Taiwan yang "kejam" dan "provokatif".

Pelosi adalah pejabat tinggi AS pertama yang mengunjungi Taiwan dalam 25 tahun. Secara struktur pemerintahan ia orang ketiga paling berkuasa setelah presiden dan wakil presiden AS. China menganggap Taiwan bagian dari wilayahnya. Kunjungan Pelosi dianggap sebagai ancaman terhadap perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

REUTERS

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

13 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

17 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

19 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

19 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

21 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

22 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

22 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

23 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

23 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya