Siapa Nancy Pelosi? Ketua DPR AS Dulu Cekcok dengan Trump, Kini Panaskan China-Taiwan

Jumat, 5 Agustus 2022 10:24 WIB

Ketua DPR AS Nancy Pelosi menghadiri pertemuan dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen di kantor kepresidenan di Taipei, Taiwan 3 Agustus 2022. Taiwan Presidential Office/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Taipei -Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi tengah viral. Hal itu karena kunjungannya ke Taiwan setelah dari Singapura dan Malaysia. Lawatan tersebut menuai banyak kontroversi sebab konflik China Taiwan belum reda.

Siapa Nancy Pelosi?

Nancy Patricia D'Alesandro Pelosi atau yang lebih dikenal dengan Nancy Pelosi lahir pada 26 Maret 1940 di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat. Ia merupakan anak ke-6 dari 6 bersaudara, ia sekaligus menjadi satu-satunya anak perempuan diantara seluruh saudaranya.

Anak bungsu dari 6 bersaudara tersebut bersekolah di Institute of Notredame high school. Kemudian ia juga sempat berkuliah di Trinity College, Washington DC, pada 1962. Disanalah ia juga bertemu dengan Paul Pelosi yang di kemudian hari menjadi suaminya.

Darah politikus sudah mengalir dalam darah Nancy, sebab kedua orang tuanya berlatar belakang politikus. Ayahnya Thomas D'Alesandro Jr. pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan AS dari Maryland. Sedangkan ibunya adalah organisator perempuan partai Demokrat.

Tokoh dari Partai Demokrat ini mengawali karir politiknya di partai pasca anaknya memasuki bangku SMA. Ia menjadi ketua pengurus cabang partai di North Carolina dan bergabung dengan pimpinan Demokrat lainnya, seperti Phillip Burton dari California.

Pada Januari 1987, Nancy menjadi anggota Dewan Perwakilan AS selepas Sala Burton, istri Phillip Burton, mengundurkan diri akibat penyakit kanker. Sala menyarankan Nancy Pelosi untuk maju ke dalam pemilihan untuk menggantikannya. Sejak itu Nancy berturut-turut terpilih mewakili Distrik ke-8 California.

Advertising
Advertising

Nancy Pelosi pernah mencatat sejarah dengan menjadi Anggota Komite Tetap Intelijen terlama, jabatannya tersebut berlangsung dari 1993-2003. Ia menjadi inisiator dalam kebijakan keamanan nasional Amerika. Wanita itu juga dihormati di luar negeri dalam mempromosikan nilai-nilai demokrasi.

Pada 2019, namanya sempat mencuat saat meluncurkan pemakzulan mantan Presiden AS Donald Trump. Saat itu, Trump dianggap melanggar sumpah jabatannya dengan meminta intervensi asing dalam pemilihan presiden mendatang dan menahan bantuan yang diberikan Kongres ke Ukraina.

Bahkan di tahun 2021 lalu, DPR kembali memakzulkan Trump untuk kedua kalinya setelah ia menghasut pemberontakan yang menargetkan US Capitol dan berusaha membatalkan hasil pemilihan umum. Nancy kemudian memimpin DPR dalam membentuk Komite untuk Menyelidiki Serangan 6 Januari di gedung tersebut.

Trump telah mendesak para pendukungnya untuk datang ke Washington untuk memprotes persetujuan resmi Kongres atas kemenangan Biden. Beberapa anggota parlemen Republik mendukung seruannya, meskipun tidak ada bukti kecurangan atau kesalahan yang meluas dalam pemilu AS seperti dituduhkan Trump.

Yang terbaru, pada bulan Agustus ini ia menggemparkan dunia dengan kunjungannya ke Taiwan.

Ia tiba di Taiwan pada selasa, 2 Agustus 2022 malam waktu setempat. Pada lawatannya tersebut, Nancy mengadakan pertemuan singkat dengan beberapa petinggi parlemen Taiwan serta Presiden Taiwan Tsai Ing Wen.

Politisi 82 tahun tersebut menuturkan jika kedatangannya ke negara tersebut sebagai bentuk dukungan pada Taiwan pasca berbagai tekanan China kepada Taiwan. “Delegasi kami datang ke Taiwan untuk memperjelas bahwa kami tidak akan meninggalkan Taiwan. Mulai sekarang, solidaritas Amerika dengan Taiwan menjadi hal yang sangat penting dan itulah pesan yang kami bawa ke Taiwan hari ini” ujarnya.

Merespons kedatangan Nancy, China langsung mengadakan serangkaian latihan perang di perbatasan yang berdekatan dengan Taiwan. Kementerian pertahanan Taiwan mengungkapkan bahwa 27 pesawat tempur Chna telah memasuki zona pertahanan udara Taiwan hanya berselang beberapa jam pasca kunjungan Nancy Pelosi.

DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca : China Tuding Kunjungan Pelosi ke Taiwan sebagai Dukungan Terhadap Separatis Taiwan

Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

13 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

13 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

13 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

14 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

16 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

17 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya