Hari Ini 88 Tahun Lalu, Adolf Hitler Naik Menguasai Jerman dan Menjadi Fuhrer

Selasa, 2 Agustus 2022 22:44 WIB

Rudolf Hess (depan tengah) bersama Adolf Hitler dan petinggi Nazi lain. [4rs.neocities.org]

TEMPO.CO, Berlin -Hari ini 88 tahun yang lalu, Adolf Hitler berkuasa memimpin Jerman dengan gelar Führer. Kepemimpinan Hitler dimulai usai kematian Presiden Jerman Paul von Hindenburg. Hitler lantas mengkomandoi Jerman dengan ideologi fasis yang diusungnya.

Gerakan Hitler dimotori oleh Nazi, partai berideologi totalitarian Jerman yang dibentuknya.

Mengutip buku “Hidup dan Mati Adolf Hitler” karya Agus Nur Cahyo, Hitler bergabung dengan Partai Buruh Jerman pada September 1919 dan menjadi pemimpin propaganda. Bergabungnya Hitler membuat Partai Buruh Jerman berkembang pesat.

Hitler dengan cemerlang memanfaatkan kekacauan di masa-masa awal Republik Weimar, guna menciptakan suatu gerakan yang pada akhirnya menjadi kekuatan politik utama di Jerman.

Pada 1920, nama Partai Buruh Jerman diubah oleh Hitler menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP) atau Partai Buruh Nasional-Sosialis Jerman, yang disingkat menjadi Partai Nazi.

Memasuki tahun 1921, Hitler yang sangat jago dalam melancarkan propaganda sehingga namanya pun semakin bergaung di luar partainya. Pada Juli 1921, Hitler resmi dinobatkan sebagai ketua partai.

Adolf Hitler dan Naiknya Partai Nazi

Melansir laman United States Holocaust Memorial Museum, ketika pemilu parlemen Jerman digelar September 1930, yakni hampir setahun usai masa Depresi Besar, Nazi secara mengejutkan sukses meraup 18 persen suara, menjadikan partai tersebut menjadi yang terbesar kedua di Jerman.

Adolf Hitler bersama Nazi mendapatkan pengikut melalui janji-janji untuk menciptakan Jerman yang kuat, yakni:

  • Memperbaiki kondisi ekonomi dan membuat orang kembali bekerja
  • Mengembalikan Jerman ke status kekuatan besar Eropa, bahkan dunia
  • Memperoleh kembali wilayah yang lepas dari genggaman Jerman dalam Perang Dunia I
  • Menciptakan pemerintahan Jerman otoriter yang kuat
  • Menyatukan seluruh warga Jerman berdasarkan garis ras dan etnis.
Advertising
Advertising

Selain itu, Nazi memainkan harapan, ketakutan, dan prasangka orang-orang Jerman. Mereka juga menyediakan kambing hitam, yakni kaum Yahudi dan Komunis yang dianggap harus disalahkan atas semua permasalahan Jerman. Klaim ini merupakan bagian dari ideologi antisemit dan rasis Nazi.

Dengan pendekatan ini, Nazi semakin banyak dipercaya pemilih pada awal 1930-an. Dalam pemilu parlemen pada Juli 1932, Nazi memenangkan 37 persen suara, angka yang lebih banyak daripada yang diperoleh partai lain.

Pada November 1932, suara yang diperoleh Nazi turun menjadi 33 persen meskipun terbilang masih lebih banyak daripada yang diperoleh partai lain. Perolehan angka tersebut membuat Partai Nazi berhasil meraup 230 kursi dari 608 kursi di Parlemen Jerman.

Kesuksesan Nazi dalam pemilu membuat mereka...

Berita terkait

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

3 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

3 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

3 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

6 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

7 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

10 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

10 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

10 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

11 hari lalu

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

12 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya