Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kilas Balik Holocaust, Pembinasaan Keturunan Yahudi oleh Nazi di Kecamuk Perang Dunia II

image-gnews
Kawat besi di kamp konsentrasi milik NAZI pada perang dunia ke-2. Pada perang tersebut jutaan orang Yahudi dan ras lain yang berbeda dengan ras arya mati sia-sia di kamp ini, 10 Desember 2014. REUTERS.
Kawat besi di kamp konsentrasi milik NAZI pada perang dunia ke-2. Pada perang tersebut jutaan orang Yahudi dan ras lain yang berbeda dengan ras arya mati sia-sia di kamp ini, 10 Desember 2014. REUTERS.
Iklan

TEMPO.CO, Berlin -Hari ini, 81 tahun yang lalu, Adolf Hitler, penguasa Third Reich Jerman, dalam Perang Dunia II memerintahkan anak buahnya untuk melakukan pembinasaan jutaan orang Yahudi, yang dikenal sebagai Holocaust.

Dilansir dari encyclopedia.ushmm.org, Holocaust merupakan penganiayaan dan pembantaian sistematis yang dilakukan oleh negara terhadap 6 juta orang Yahudi Eropa oleh rezim Nazi Jerman dan sekutunya.

Holocaust merupakan peristiwa yang berkembang dan terjadi di seluruh Eropa antara tahun 1933 hingga 1945.

Dikutip dari dnktv.uinjkt.ac.id, Holocaust berasal dari bahasa Yunani, yaitu Holos yang berarti utuh dan Kaustos yang memiliki makna terbakat. Secara historis, peristiwa ini merupakan gambarankorban persembahan yang dibakar di atas alter. Atas dasar hal ini, kemudian Adolf Hitler sebagai pemimpin Jerman, mempresentasikan sebagai orang-orang Yahudi yang dibantai di kamp-kamp konsentrasi.

dnktv.uinjkt.ac.id, juga menjelaskan bahwa munculnya Holocaust lahir dari pemikiran teosentrisme pada abad pertengahan. Teosentrisme adalah konsep kepercayaan yang dimana Tuhan adalah pusat tatanan dunia. Kemudian, pemikiran ini secara perlahan menghilang hingga digantikan dengan pemikiran antroposentrisme yang dimana manusia menjadi pusat dari alam semesta.

Lantas mengapa Nazi hanya menyasar orang Yahudi? Dilansir dari encyclopedia.ushmm.org, Nazi menganggap bahwa bangsa Yahudi sebagai penyebab dari masalah sosial, ekonomi, politik, dan budaya dari Jerman. Secaa khusus, Nazi mengkambing hitamkan bangsa Yahudi atas kekalahan mereka dalam Perang Dunia 1 yang terjadi aantara 1914 dan 1918.

Dalam kilas sejarah, encyclopedia.ushmm.org menjelaskan bahwa bangsa Eropa sebenarnya telah memiliki prasangka mengenai bangsa Yahudi yang dianggap telah bertanggung jawab atas kematian Yesus. Akhirnya, sebagian besar rakyat Eropa mulai mengucilkan bangsa Yahudi. Pada abad ke 19, sebagian bangsa eropa keliru menganggap bahwa Yahudi bertanggung jawab atas banyak masalah sosial dan politik yang ada di industri modern. Akhirnya, Nazi memanfaatkan kebencian ini untuk menggolong-golongkan berbagai ras terhadap orientasi pandangan dunia.

Dengan penggolonan ini, Nazi menggolongkan orang Jerman sebagai ras Arya  yang lebih unggul daripada ras lainnya. Selanjutnya, mereka menggolongkan ras Yahudi sebagai ras paling rendah dan berbahaya dari semua ras yang ada. Menurut Nazi, orang-orang Yahudi adalah bahaya yang perlu disingkirkan dari Jerman.

Melansir encyclopedia.ushmm.org, berikut bentuk-bentuk tindakan represif Nazi terhadap warga Yahudi.

  • Diskriminasi. Nazi melakukan diskriminasi pada warga Yahudi dengan menyusun Undang-Undang Ras Nrember dan undang-undang lainnya yang banyak berisi diskriminasi pada ras Yahudi.
  • Penghinaan Publik. Nazi juga melakukan boikot terhadap bisnis milik orang Yahudi, penghinaan secara terang-terangan, dan penggunaan lencana bintang Yahudi pada ban lengan atau pakaian.
  • Kekerasan Terorganisir. Tragedi Pogrom dan Kristallnacht merupakan bukti nyata tindakan represif dari Nazi terhadap bangsa Yahudi.
  • Pemindahan Secara Paksa. Para tentara Nazi menggunakan wewenang mereka untuk melakukan emigrasi secara paksa, pengusiran pemukiman, pengiriman bangsa Yahudi ke kamp konsentrasi, dan deportasi untuk mengusik dan menggusur komunitas Yahudi.
  • Penjarahan. Nazi juga melakukan penyitaan properti, harta benda, dan barang berharga milik bangsa Yahudi.
  • Kerja Paksa. Selain itu, Nazi juga memerintahkan orang Yahudi untuk melakukan kerja paksa sebagai tambahan tenaga dalam menghadapi Perang Dunia ke Dua dan untuk memperkaya militer dan bisnis swasta.

Lebih dari 6 juta orang Yahudi tewas akibat perisitiwa ini selama Perang Dunia II, tetapi pembantaian sebelum 1941 bukanlah kebijakan dari Nazi. Walaupun demikian, mulai 1941 Adolf Hitler sebagai pemimpin dari Nazi memutuskan untuk melakukan pembantaian massal sebagai “Solusi Akhir untuk Persoalan Yahudi”.

MUHAMMAD SYAIFULLOH
Baca juga : Formula 1 Kanada Usai, Ini Sejarah Balap Formula 1 Sempat Terhenti Efek Perang Dunia II


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Korban TPPO Ferienjob UNJ: Mahasiswa Dilarang Beli Tiket Sendiri

25 menit lalu

Kampus UNJ.  Foto : UNJ
Korban TPPO Ferienjob UNJ: Mahasiswa Dilarang Beli Tiket Sendiri

Muchlis korban TPPO Ferienjob mahasiswa di UNJ. Dia pinjam duit orang tua untuk ke Jerman. Ada perintah beli tiket harga mahal di travel Purnama.


Cerita Enik Waldkonig Ihwal Ferienjob Sampai Diusut Polisi: Tak Ada Surat Panggilan Tiba-Tiba jadi Tersangka

2 jam lalu

Ferienjob. Istimewa
Cerita Enik Waldkonig Ihwal Ferienjob Sampai Diusut Polisi: Tak Ada Surat Panggilan Tiba-Tiba jadi Tersangka

Enik Waldkonig menjelaskan tidak pernah mendapat surat panggilan dari Bareskrim Polri soal ferienjob. Tiba-tiba tersangka.


Enik Waldkonig, Pemilik SHB Ceritakan Awal Mula 4 Mahasiswa Ferienjob Lapor ke KBRI: Bilang Kalau Bukan Program Magang

4 jam lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Enik Waldkonig, Pemilik SHB Ceritakan Awal Mula 4 Mahasiswa Ferienjob Lapor ke KBRI: Bilang Kalau Bukan Program Magang

Enik Waldkonig menceritakan empat mahasiswa ferienjob akhirnya melaporkan kejadian yang mereka alami ke KBRI Jerman.


Cerita Korban Ferienjob UNJ: Mendapat Kekerasan dan Rasisme di Tempat Kerja

4 jam lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Cerita Korban Ferienjob UNJ: Mendapat Kekerasan dan Rasisme di Tempat Kerja

Keluhan Achmad Muchlis tentang beban kerja tak pernah digubris saat ferienjob di Jerman yang berkedok magang mahasiswa


Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

4 jam lalu

Ilustrasi TPPO. Shutterstock
Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

"Bapak Sihol Situngkir sudah tidak menjabat lagi sebagai rektor di Unika Santo Thomas," kata Maidin,


Ferienjob: TPPO, Salah Prosedur atau Penipuan?

6 jam lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Ferienjob: TPPO, Salah Prosedur atau Penipuan?

Polisi menyebut kasus Ferienjob atau magang mahasiswa di Jerman sebagai TPPO, sementara Migrant Watch menyebutnya salah prosedur.


Enik Waldkonig Tersangka TPPO Berkedok Ferienjob Bantah Telantarkan Mahasiswa di Bandara Frankfurt

6 jam lalu

Ferienjob. Istimewa
Enik Waldkonig Tersangka TPPO Berkedok Ferienjob Bantah Telantarkan Mahasiswa di Bandara Frankfurt

Bareskrim Polri menetapkan Enik Waldkonig sebagai tersangka dugaan perdagangan orang berkedok magang mahasiswa ferienjob


Cerita Bos PT SHB Tersangka TPPO Berkedok Magang Ferienjob saat Pertama Kali Libatkan Mahasiswa Indonesia

7 jam lalu

Enik Waldkonig, WNI tinggal di Jerman tersangka dugaan  TPPO, FOTO: istimewa
Cerita Bos PT SHB Tersangka TPPO Berkedok Magang Ferienjob saat Pertama Kali Libatkan Mahasiswa Indonesia

Bos PT SHB, Enik Waldkonig, menyebut ia pertama kali melibatkan mahasiswa Indonesia di program ferienjob pada 2022


Mau Magang? Ini Syarat Serta Cara Legal untuk Magang di Jerman dan Australia

8 jam lalu

Ferienjob. Istimewa
Mau Magang? Ini Syarat Serta Cara Legal untuk Magang di Jerman dan Australia

Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berkedok program magang terungkap setelah 4 mahasiswa yang sedang mengikuti ferienjob mendatangi KBRI.


Kejati Jambi Periksa Kasus TPPO Berkedok Magang di Jerman, Tunjuk 5 Jaksa Peneliti

15 jam lalu

Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Kejati Jambi Periksa Kasus TPPO Berkedok Magang di Jerman, Tunjuk 5 Jaksa Peneliti

Polda Jambi sedang menyelidiki kasus dugaan TPPO ferienjob dengan tiga orang terlapor.