Pria China Dieksekusi Mati karena Bakar Mantan Istri Secara Live

Reporter

Daniel Ahmad

Minggu, 24 Juli 2022 11:34 WIB

Amuchu alias Lamu, vlogger asal Tibet yang dibunuh mantan suaminya. Daily Mail

TEMPO.CO, Jakarta -Seorang pria China yang membunuh mantan istrinya dengan menyiramkan bensin dan membakarnya hidup-hidup telah dieksekusi. Istrinya itu merupakan seorang vlogger dan dia dibakar secara live dalam kontennya.

Amuchu, vlogger Tibet berusia 30 tahun yang dikenal di media sosial sebagai Lamu, disiram bensin dan dibakar oleh mantan suaminya Tang Lu pada September 2020. Ribuan pemirsa saat itu dibikin ngeri atas brutalitas Tang.

Lamu menderita luka bakar pada 90 persen dari tubuhnya. Dia meninggal karena luka-lukanya di rumah sakit dua minggu kemudian.

"Kejahatan Tang Lu sangat kejam dan dampak sosialnya sangat buruk," kata pengadilan di Prefektur Aba dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Daily Mail pada Sabtu, 23 Juli 2022. Pengadilan mengatakan menghukumnya dengan berat sesuai kaidah berlaku.

Amuchu menceraikan Tang pada Juni 2020, hanya tiga bulan sebelum dia dibunuh di rumah ayahnya. Menurut pengadilan, Tang memiliki rekam jejak kekerasan rumah tangga terhadap Lamu.

Advertising
Advertising

Ibu dua anak ini disebut sempat melapor ke polisi soal dugaan pelecehan suaminya saat mereka menikah. Akan tetapi dia hanya diingatkan, itu adalah masalah keluarga.

Lamu adalah seorang blogger video Tibet populer yang tinggal di prefektur pegunungan Aba. Daerah itu merupakan pedesaan terpencil di barat daya provinsi Sichuan dengan sejumlah besar penduduk etnis Tibet. Dia memiliki ratusan ribu pengikut yang menonton videonya tentang kehidupan pedesaan di provinsi pegunungan.

Pada saat itu, kematiannya memicu kecaman netizen atas isu kekerasan dalam rumah tangga yang kurang diperhatikan di komunitas pedesaan. Hal itu dianggap mempengaruhi etnis minoritas. China hanya mengkriminalisasi kekerasan dalam rumah tangga pada 2016.

Menurut survei pada 2013 oleh Federasi Wanita Seluruh China, sekitar satu dari empat wanita China yang sudah menikah pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga.

Di tahun yang sama, PBB juga membuat studi serupa yang melibatkan 1.000 pria di sebuah daerah di China. Penelitian itu menemukan bahwa setengah dari pria yang diwawancarai mengaku telah menggunakan kekerasan fisik atau seksual terhadap pasangan wanita selama hidupnya.

Ada juga kekhawatiran bahwa perubahan baru-baru ini pada hukum perdata China dapat mempersulit para korban untuk meninggalkan pernikahan yang melecehkan. Undang-undang itu memperkenalkan periode 'pendinginan' wajib selama 30 hari bagi pasangan yang ingin bercerai.

Situasinya dianggap sangat buruk sehingga kota Yiwu, di provinsi Zhejiang, di China bahkan memperkenalkan sistem yang memungkinkan orang yang menikah memeriksa apakah pasangan mereka memiliki riwayat pelecehan.

Baca juga: Cek potensi KDRT di China: Sebelum menikah, warga kota Yiwu dapat memeriksa riwayat hidup 'latar belakang kekerasan' calon suami

SUMBER: DAILY MAIL

Berita terkait

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

22 menit lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

10 hari lalu

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

Jokowi menginginkan adanya percepatan studi kelayakan trayek kereta cepat hingga Surabaya.

Baca Selengkapnya

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

13 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.

Baca Selengkapnya

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

18 hari lalu

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.

Baca Selengkapnya

Menengok Tradisi Mudik di China, Malaysia, Jepang dan Jazirah Arab

20 hari lalu

Menengok Tradisi Mudik di China, Malaysia, Jepang dan Jazirah Arab

Di China, tradisi mudik tidak hanya berlangsung saat Lebaran, melainkan terjadi pada saat perayaan Tahun Baru Imlek.

Baca Selengkapnya

Permintaan Ekspor Komoditas Durian Tinggi di China

25 hari lalu

Permintaan Ekspor Komoditas Durian Tinggi di China

Ekspor komoditas buah durian masih di bawah nanas dan pisang.

Baca Selengkapnya

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

27 hari lalu

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

Pasukan Israel pada Senin mundur dari kompleks rumah sakit terbesar Al Shifa di Gaza itu setelah pengepungan selama dua pekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Jembatan Termahal di Dunia

27 hari lalu

Inilah 5 Jembatan Termahal di Dunia

Jembatan merupakan infrastruktur penting sehingga pembangunannya dapat menghabiskan biaya yang mahal. Berikut sederet jembatan termahal di dunia.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Jembatan Terpanjang di Dunia

27 hari lalu

Inilah 5 Jembatan Terpanjang di Dunia

Jembatan Danyang-Kunshan Grand Bridge di China saat ini menjadi jembatan terpanjang di dunia. Panjanganya mencapai 164 kilometer.

Baca Selengkapnya