Dinesh Gunawardena, Sekutu Rajapaksa yang Dilantik sebagai Perdana Menteri Sri Lanka

Reporter

Tempo.co

Jumat, 22 Juli 2022 17:00 WIB

Dinesh Gunawardena dilantik sebagai Perdana Menteri baru di hadapan Presiden Ranil Wickremesinghe, di tengah krisis ekonomi negara itu, di Kolombo, Sri Lanka 22 Juli 2022. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Dinesh Gunawardena dilantik sebagai perdana menteri baru Sri Lanka, hanya beberapa jam setelah tentara dan polisi membersihkan lokasi protes anti-pemerintah di ibu kota Kolombo pada Jumat 22 Juli 2022.

Gunawardena, seorang anggota veteran Front Rakyat Sri Lanka yang berkuasa dan sekutu keluarga Rajapaksa, dilantik di hadapan Presiden Ranil Wickremesinghe. Wickremesinghe diangkat menjadi kepala negara dari perannya sebagai perdana menteri dengan pemungutan suara di parlemen pada Rabu lalu.

Kedua pria itu telah menjadi teman sekolah dan teman sejak usia tiga tahun. Namun, keduanya memimpin partai politik yang bertentangan secara ideologis.

Wickremesinghe, 73 tahun, adalah pendukung pasar bebas dan politisi pro-Barat. Sedangkan Gunawardena adalah seorang nasionalis Sinhala yang percaya pada sosialisme dan menginginkan kontrol negara yang lebih besar atas ekonomi.

Kabinet dijadwalkan akan dilantik pada Jumat nanti. Keamanan ketat dikerahkan di luar kantor perdana menteri selama upacara pelantikan.

Advertising
Advertising

Penunjukan Gunawardena dilakukan beberapa jam setelah pasukan keamanan melakukan beberapa penangkapan dan membersihkan kamp protes di dekat istana presiden di Kolombo, tempat para demonstran berkumpul selama 104 hari terakhir.

Pasukan keamanan Sri Lanka menghancurkan situs anti-pemerintah utama, mengusir para aktivis dalam serangan malam hari yang menimbulkan kekhawatiran internasional.

Pasukan yang memegang tongkat dan bersenjatakan senapan serbu otomatis menyerbu para pengunjuk rasa yang menghalangi sekretariat presiden.

Ratusan tentara dan polisi dari pasukan komando Satgas Khusus menyingkirkan barikade demonstran di luar gedung depan laut, sementara pengunjuk rasa terakhir yang tersisa di tempat itu – beberapa masih di tangga – digusur.

Pada pagi hari, pasukan – dipersenjatai dengan senapan serbu otomatis – mengepung kompleks dan jalan-jalan utama menuju daerah itu tetap ditutup. Juru bicara polisi Nihal Thalduwa mengatakan keputusan untuk menggunakan lebih dari 1.000 tentara dan polisi untuk membersihkan kamp protes semalam telah dibuat untuk memungkinkan kantor presiden melanjutkan pekerjaannya lagi.

"Polisi dan aparat keamanan bertindak untuk membersihkan pengunjuk rasa yang menduduki Sekretariat Presiden, gerbang utama dan sekitarnya," kata polisi dalam sebuah pernyataan.

Ia menambahkan bahwa sembilan orang ditangkap, termasuk dua terluka.

Warga Sri Lanka telah turun ke jalan selama berbulan-bulan menuntut para pemimpin mereka mengundurkan diri karena krisis ekonomi yang membuat negara pulau berpenduduk 22 juta orang itu kekurangan barang-barang penting seperti obat-obatan, makanan, dan bahan bakar.

Protes memaksa mantan Presiden Gotabaya Rajapaksa keluar pekan lalu. Keluarganya telah memerintah Sri Lanka untuk sebagian besar dari 20 tahun terakhir, tetapi kemarahan publik atas krisis ekonomi memaksa beberapa anggota keluarga untuk meninggalkan jabatan kementerian di awal krisis.

Baca juga: Militer Sri Lanka Bubarkan Kemah Demonstran Sehari setelah Wickremesinghe Berkuasa

SUMBER: AL JAZEERA

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

3 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

7 hari lalu

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

11 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Lee Hsien Loong Umumkan akan Mundur pada 15 Mei 2024

17 hari lalu

PM Singapura Lee Hsien Loong Umumkan akan Mundur pada 15 Mei 2024

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengumumkan pengunduran dirinya mulai 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Israel Waspadai Iran hingga Presiden Iran Belasungkawa Pemimpin Hamas

20 hari lalu

Top 3 Dunia: Israel Waspadai Iran hingga Presiden Iran Belasungkawa Pemimpin Hamas

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 12 April 2024 diawali oleh kabar Israel bersiaga atas serangan musuh bebuyutannya, Iran.

Baca Selengkapnya

Partai Oposisi Menang Pemilu, PM Korea Selatan Putuskan Mundur

21 hari lalu

Partai Oposisi Menang Pemilu, PM Korea Selatan Putuskan Mundur

Perdana Menteri Korea Selatan mundur setelah partai oposisi menang telak.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

30 hari lalu

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

Uang sedekah dari Sri Lanka itu ditujukan untuk membantu anak-anak Palestina di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

32 hari lalu

Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

Tim dokter dan kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan operasi hernia yang dijalani Benjamin Netanyahu berjalan sukses.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Arab Saudi dan Perdana Menteri Palestina Bahas Gencatan Senjata di Gaza

32 hari lalu

Menteri Luar Negeri Arab Saudi dan Perdana Menteri Palestina Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menteri Luar Negeri Arab Saudi memberi selamat kepada Mohammad Mustafa atas penunjukannya sebagai Perdana Menteri Palestina.

Baca Selengkapnya