Polisi yang Terlibat dalam Pembunuhan George Floyd Divonis 2,5 Tahun Penjara

Reporter

Tempo.co

Jumat, 22 Juli 2022 13:00 WIB

Proses penangkapan pria keturunan Afro-Amerika bernama George Floyd, 46 tahun, saat dibekuk polisi Derek Chauvin pada Senin 25 Mei lalu. George Floyd meninggal dalam waktu 30 menit. internewscast.com

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang mantan perwira polisi di Minneapolis divonis hukuman 2,5 tahun penjara atas perannya dalam pembunuhan warga sipil kulit hitam Amerika Serikat George Flyod. Kematian Floyd telah memicu gelombang protes di dunia menolak ketidak-adilan ras.

Juru bicara pengadilan Minneapolis mengatakan perwira tersebut adalah Thomas Lane, yang disidangkan di pengadilan federal di St. Paul. Dia didakwa telah merampas hak-hak sipil Floyd dan menyebabkan Floyd tewas dalam sebuah upaya untuk menahannya.

Hakim distrik Paul Magnuson memerintahkan agar Lane berada dalam pengawasan dua tahun setelah masa pembebasannya dari hukuman penjara.

Advertising
Advertising

Suasana peringatan kematian George Floyd di Brooklyn, New York, 25 Mei 2021. Ribuan warga turun ke jalan dengan menggelar aksi unjuk rasa untuk memperingati setahun kematian George Floyd. REUTERS/Jeenah Moon

Lane, 39 tahun, adalah satu dari empat petugas, yang dipanggil ke sebuah toko di Minneapolis pada 25 Mei 2020. Dia mencoba membawa Floyd ke tahanan atas dugaan kalau dia telah menggunakan uang USD 20 palsu untuk membeli rokok.

Sebelumnya, Keluarga mendiang Floyd kecewa dengan vonis 22,5 tahun yang hakim berikan kepada Derek Chauvin. Mereka menilai hukuman bagi personel kepolisian Minneapolis itu terlalu ringan dibanding penderitaan keluarga.

Chauvin adalah aparat kepolisian yang menekuk Floyd selama 8 menit lebih hingga Floyd tewas karena kehabisan nafas. Floyd sempat meronta-ronta, meminta Chauvin berhenti menindihnya karena ia tak bisa bernafas. Namun Chauvin bergeming, tetap menindih Floyd hingga ia menghembuskan nafas terakhirnya.

Selain Lane dan Chauvin, dua apart kepolisian lainnya yang ada di TKP dalam upaya membekuk Floyd adalah J. Alexander Kueng dan Tou Thao. Semuanya sudah dipecat dari Kepolisian Amerika Serikat dan didakwa karena dianggap gagal memberikan pertolongan medis pada Floyd.

Thao dan Kueng didakwa melanggar hak Floyd untuk bebas dari penangkapan yang tidak masuk akal dengan tidak melakukan intervensi untuk menghentikan Chauvin yang menekuk leher Floyd dengan lututnya, yang saat itu sudah diborgol.

Video yang menunjukkan Chauvin menekan leher Floyd dengan lutut selama penangkapan menyebabkan kemarahan di seluruh dunia dan gerakan protes terbesar yang terlihat di Amerika Serikat dalam beberapa dekade. Chauvin adalah aparat kepolisian berkulit putih.

Sumber: Reuters

Baca juga: Mengenal Sosok George Floyd yang Tewas Dicekik Polisi

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

12 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

13 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

13 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

14 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

15 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

15 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

22 jam lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

1 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

1 hari lalu

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

Setelah ditangkap karena kasus penistaan agama, seleb TikTok Galih Loss tampak tampil gundul. Bagaimana aturan menggunduli tahanan?

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya