Buku Paling Berbahaya di Dunia, Mein Kampf, dari Adolf Hitler: Terbit 97 Tahun Lalu

Senin, 18 Juli 2022 17:30 WIB

Mein Kampf [TIME]

TEMPO.CO, Jakarta -Pada hari ini 97 tahun lalu, tepat 18 Juli 1925, salah satu buku yang kelak dicap dan dinilai sebagai buku paling berbahaya di dunia, yaitu Mein Kampf, karya Adolf Hitler, diterbitkan.

Awal Mula Penerbitan Mein Kampf

Mein Kampf (My Struggle atau Perjuanganku) merupakan sebuah manifesto karangan diktator ternama asal Jerman, Adolf Hitler. Dikutip dari Britannica, buku ini ditulis oleh Hitler sewaktu ia dijebloskan ke penjara di Landsberg, Jerman sekitar selama 13 bulan.

Mulanya buku ini diterbitkan dalam dua volume yang dirilis pada tahun 1925 dan 1927. Namun, pada tahun 1930, muncul edisi singkat dari Mein Kampf. Kemudian, ragam versi Mein Kampf pada tahun 1939 telah terjual hingga sekitar 5,2 juta eksemplar dan telah diterjemahkan ke dalam 11 bahasa.

Akan tetapi, pada tahun 1946, buku ini ditarik dari peredaran dan sempat dibekukan hak ciptanya selama 7 dekade. Penarikan ini dilandasi oleh ketakutan bahwa buku ini mampu menumbuhkan bibit-bibit pemikiran Nazism pada pembacanya. Selama pembekuan, hak cipta penerbitan buku ini diberikan pada Negara Bagian Bavaria di Jerman.

Kemudian, sejak 1 Januari 2016, pembekuan hak cipta Mein Kampf telah berakhir. Alhasil, buku ini diterbitkan ulang dengan ragam anotasi, tafsiran, dan keterangan yang diberikan oleh sejarawan dari Institut Sejarah Kontemporer Munich, seperti dilansir dalam Britannica.

Advertising
Advertising

Para korban Holocaust yang berada di balik pagar kawat berduri setelah dibebaskan dari kamp konsentrasi Nazi di Auschwitz-Birkenau, Polandia, pada 1945. Courtesy of Yad Vashem Archives/Handout via REUTERS

Walaupun sempat dicap sebagai buku yang paling berbahaya, catatan Fortune.com, menunjukkan bahwa edisi terbaru, Mein Kampf: A Critical Edition, sangat diminati di Jerman hingga dicetak ulang lebih dari 80.000 eksemplar.

Bahkan, majalah asal Jerman,
Der Spiegel, mencatat bahwa buku tersebut masuk sebagai buku nonfiksi terlaris selama 35 minggu.

4 Tesis Utama

Apabila merujuk pada HistoryCrunch.com, setidaknya terdapat empat tesis utama dalam buku ini. Pertama, antisemitism, yaitu dasar pemikiran dalam gerakan Partai Nazi yang menganggap bangsa Yahudi sekadar parasit dan ras Arya sebagai ras yang murni dan agung. Pemahaman ini berujung pada pembantaian besar-besaran bangsa Yahudi di wilayah Eropa. Salah satu peristiwa yang terkenal adalah meninggalnya jutaan bangsa Yahudi di kamp konsentrasi Auschwitz.

Kedua, anti-communism. Hitler memandang bahwa komunisme hanya menantang kebangkitannya untuk berkuasa dan menghambat pewujudan cita-cita fasisme. Secara ideologis, komunisme mendukung gagasan kepemilikan publik atas alat-alat produksi, sedangkan fasisme mengizinkan kepemilikan pribadi selama itu mendukung tujuan nasionalistis negara.

Ketiga, nasionalisme ekstrem Jerman. Beberapa sejarawan menyebut ide tersebut sebagai ultranasionalism. Pemikiran ini menjadi dasar penganiayaan Nazi terhadap orang-orang Yahudi sebagai bentuk promosi rasa nasionalisme mereka sendiri di atas rasa nasionalisme bangsa lain.

Keempat, ide terakhir dalam buku ini adalah lebrensaum, yaitu ide Hitler untuk mencari ruang hidup dan ekspansi bagi ras Arya agar memiliki tempat hidup yang layak sehingga dapat menggandakan populasi dengan cepat.

Ide terakhir inilah yang menjadikan Mein Kampf dinilai sebagai buku yang berbahaya. Sebab, ide tersebut mengimplikasikan seruan Adolf Hitler untuk memperluas wilayah Jerman dan memurnikan ras Arya. Alhasil, lahirlah tragedi Holocaust di beberapa wilayah Eropa seperti yang kita ketahui saat ini.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Baca: Ravensbruck, Saksi Bisu Pembantaian 50.000 Wanita Jerman

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

2 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

2 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

8 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

8 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

8 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

11 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

14 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

14 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

15 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya