Iran Tuding Amerika Serikat Sebarkan Iranophobia

Reporter

Tempo.co

Minggu, 17 Juli 2022 20:30 WIB

Presiden terpilih Iran Ebrahim Raisi menghadiri konferensi pers di Teheran, Iran 21 Juni 2021.[Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Iran menuding Amerika Serikat menyebarkan Iranophobia untuk menciptakan ketegangan di kawasan Timur Tengah. Tudingan itu dilontarkan setelah Presiden AS Joe Biden menyelesaikan lawatan ke Timur Tengah.

“AS sekali lagi berusaha menciptakan ketegangan dan krisis di kawasan dengan menarik kebijakan Iranofobia yang gagal,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani, seperti dilansir Al Jazeera Ahad 17 Juli 2022.

Kunjungan pertama Biden ke Timur Tengah terjadi hanya beberapa hari sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengunjungi Teheran pada 19 Juli.

Biden melakukan tur diplomatik ke Israel, Palestina, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA). Saat bertemu Perdana Menteri Israel Yair Lapid dan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), Biden turut mendiskusikan tentang isu nuklir Iran. Ketiga negara itu sepakat akan berusaha mencegah Iran mengembangkan dan memiliki senjata nuklir.

Biden juga ikut serta dalam Jeddah Security and Development Summit yang digelar negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), bersama Mesir, Yordania, dan Irak atau lebih dikenal sebagai GCC+3 di Jeddah pada Jumat lalu. Salah satu poin dalam komunike KTT tersebut adalah tentang Iran.

Advertising
Advertising

Biden dalam KTT di Jeddah meyakinkan para pemimpin Arab bahwa Washington akan tetap sepenuhnya terlibat di Timur Tengah.“Kami tidak akan pergi dan meninggalkan kekosongan untuk diisi oleh China, Rusia atau Iran,” kata Biden.

Para pemimpin negara GCC+3 menyeru Iran agar sepenuhnya bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan negara-negara di kawasan guna menjamin wilayah itu bebas senjata pemusnah massal.

Sebelumnya Presiden Iran Ebrahim Raisi mengungkapkan, lawatan diplomatik Biden ke Timur Tengah tidak akan membawa perdamaian bagi Israel. Raisi pun menyinggung tentang upaya AS membantu Israel merangkul lebih banyak negara di kawasan untuk melakukan normalisasi diplomatik dengannya.

“Jika kunjungan pejabat Amerika ke negara-negara di kawasan itu untuk memperkuat posisi rezim Zionis dan untuk menormalkan hubungan rezim ini dengan beberapa negara, upaya mereka tidak akan menciptakan keamanan bagi Zionis dengan cara apa pun,” ujar Raisi.

Israel secara luas diyakini memiliki senjata nuklir satu-satunya di Timur Tengah tetapi tidak diumumkan.

Kesepakatan penting yang memberlakukan pembatasan pada program nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi dirusak pada 2018 oleh mantan presiden AS Donald Trump, yang membuat Iran mulai mengingkari komitmennya.

Baca juga: Iran Jatuhkan Sanksi ke 61 Warga Amerika Serikat, Hanya Basa-Basi?

SUMBER: AL JAZEERA

Berita terkait

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

5 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

10 jam lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

12 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

22 jam lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

23 jam lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

18 Negara Ini Desak Hamas Terima Kesepakatan Bebaskan Sandera

1 hari lalu

18 Negara Ini Desak Hamas Terima Kesepakatan Bebaskan Sandera

Sekelompok 18 negara meminta Hamas untuk segera membebaskan sandera dan menerima perjanjian gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Protes Kebijakan Biden di Gaza, Juru Bicara Deplu AS Mengundurkan Diri

1 hari lalu

Protes Kebijakan Biden di Gaza, Juru Bicara Deplu AS Mengundurkan Diri

Jubir bahasa Arab untuk Deplu AS telah mengundurkan diri dari jabatannya karena penentangannya terhadap kebijakan Biden di Gaza.

Baca Selengkapnya