Revolusi Irak 64 Tahun Lalu: Nasionalisme, Ujung Monarki dan Sosok Saddam Hussein

Jumat, 15 Juli 2022 09:30 WIB

Arloji bergambar Saddam Hussein.[Arab News]

TEMPO.CO, Baghdad -Pada 14 juli 1958 menjadi hari monumental bagi sejarah Republik Irak. Hal tersebut tak lepas dari revolusi yang terjadi pada 64 tahun lalu tersebut.

Meninggalnya Raja Faisal II sekaligus menandai berakhirnya sistem monarki dalam negara tersebut.

Faisal II lahir di Baghdad, 2 Mei 1935. Ia memerintah kerajaan irak sejak umur 3 tahun, tepatnya pada 4 april 1939 sebab ayahnya, Ghazi I meninggal dunia dalam kecelakaan mobil. Namun, sejak 1939 tersebut hingga 1953, pamannya yakni Abd al-llah dari Hejaz menjadi wali raja hingga Faishal II dinilai cukup usia. Sehingga barulah pada 2 Mei 1953, ia mendapatkan kekuasaan absolut di negara timur tengah tersebut.

Kerusuhan di Irak 1958

Hingga pada tahun 1958, meletus kerusuhan di Irak yang menyebabkan revolusi di bawah pimpinan Abdul Karim Qasim. Revolusi masif itu berujung terjungkalnya Raja Faishal II.

Pada 14 Juli 1958 Faishal II dihukum mati bersama keluarganya dan menjadi raja terakhir di Irak.

Pasca kejadian tersebut, sistem kerajaan dihapuskan dan berganti menjadi Republik. Mayor jenderal Abdul Karim Qasim yang merupakan pemimpin aksi revolusi menjadi Presiden perdana bagi Republik Irak untuk periode 1958-1963.

Diantara hal yang memberikan inspirasi kepada kelompok revolusioner di Irak untuk mengkudeta rezim monarki Irak pimpinan Raja Faisal II ialah pertempuran Suez antara Mesir dan Kerajaan Inggris pada tahun 1956. kelompok militer di Irak memandang Mesir pimpinan Presiden Gamal Abdul Nasser sebagai negara yang mampu membangkitkan persatuan nasional dan menjamin kehidupan bagi rakyat Arab.

Hingga muncul partai Baath sebagai kekuatan baru dalam dunia perpolitikan Irak. Partai ini sangat cepat meluas dan berkembang di Irak. Saddam Hussein, tokoh terkenal dalam partai ini bergabung pada 1957 di usianya yang baru 20 tahun.

Advertising
Advertising

Partai Baath didirikan oleh Michel Aflaq dan Salahudin Bitar pada 7 April 1946 dengan tiga tujuan utamanya yakni Persatuan, Kemerdekaan, dan Sosialisme.

Misi perjuangan Partai Baath adalah...
<!--more-->

Misi perjuangan Partai Baath adalah mencita-citakan sebuah bangsa Arab yang bersatu dan merdeka di bawah ideologi nasionalisme dan sosialisme. Cita-cita tersebut dicoba digapai melalui slogan revolusi Arab. Kongres Partai ini diadakan pertama kali pada bulan April 1947.

Bangun dan Jatuhnya Saddam Hussein

Awalnya, Partai Baath sempat dilarang pada 19058, namun partai sosialis ini terus bergerak di bawah tanah. Sampai akhirnya merebut kekuasaan pada tahun 1968. Sejak saat itu Republik Irak dikuasai Partai Baath.

Dalam roda pemerintahan Irak, Partai Baath menunjukkan peran militer sangat dominan ketimbang peran para politikus.

Perebutan kekuasaan pada tahun 1968, tepatnya Saddam Hussein dan kelompokny berhasil melancarkan kudeta terhadap Presiden Irak saat itu, Abdul Rahman Arif. Penggulingan tersebut dipimpin oleh ketua partai baath sendiri, Hassan al-Bakr dengan bantuan kepala intelijen Irak, Abdel Razek Nayef. Pasca kudeta, Hassan al-Bakr, mengangkat dirinya sebagai Presiden Irak dan menunjuk Saddam Hussein sebagai Wakil Presiden.

Saddam Hussein kemudian menjadi Presiden Irak pada tahun 1979 setelah berhasil mengkudeta Hassan alBakr. Selama pemerintahannya, ia melakukan berbagai perang untuk mempertahankan kekuasaannya seperti Perang Teluk I dan Perang Teluk II. Akibat dari kebijakan dan sistem pemerintahnnya tersebut, Saddam Hussein dianggap sebagai penjahat internasional dan melarikan diri

Pelarian Saddam Hussein tersebut berakhir dengan ditangkapnya ia pada tahun 2003 dan dihukum mati pada tahun 2006.

Selepas pemerintahan Saddam Hussein jatuh, Partai Baath secara resmi dibubarkan dan menjadi partai terlarang di Irak.

Pada tanggal 13 Juli 2003, dibentuklah Dewan Pemerintahan Sementara Irak. Pembentukan dewan ini bertujuan untuk menjamin kepentingan rakyat Irak diwakili. Dewan Pemerintahan Sementara tersebut beranggotakan 25 orang terdiri dari berbagai latar belakang etnis, agama, politik, dan tokoh pemimpin mazhab agama. Hal ini dipandang sebagai langkah awal menuju sistem demokrasi pasca kepemimpinan Saddam Hussein.

ARCHIVE | UNY

DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca juga: Wabah Demam Berdarah Maut Serang Irak, Penderita Tewas Kehabisan Darah

Berita terkait

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

2 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Maarten Paes Selesai Naturalisasi, Arbitrase hingga Kariernya sebagai Kiper

13 jam lalu

Maarten Paes Selesai Naturalisasi, Arbitrase hingga Kariernya sebagai Kiper

Kiper klub Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat FC Dallas, Maarten Paes, telah menjadi warga negara Indonesia (WNI)

Baca Selengkapnya

Gagal Melaju di Final Piala Asia U-23 2024, Ini Fakta-Fakta Timnas Indonesia Kalah dari Uzbekistan

1 hari lalu

Gagal Melaju di Final Piala Asia U-23 2024, Ini Fakta-Fakta Timnas Indonesia Kalah dari Uzbekistan

Hilang sudah asa Timnas Indonesia U-23 berlaga di partai final Piala Asia U-23 2024. Garuda Muda dikalahkan Timnas Uzbekistan U-23.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

2 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Jepang vs Irak akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar pada Selasa dinihari.

Baca Selengkapnya

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

4 hari lalu

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Parlemen Irak melarang hubungan sesama jenis. Didukung oleh mayoritas partai Syiah.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

4 hari lalu

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

Piala Asia U-23 2024 mulai mendekati laga puncak. Empat tim akan bersaing pada babak semifinal yang akan dimainkan hari Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

4 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Preview Laga Irak vs Vietnam di Perempat Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

5 hari lalu

Preview Laga Irak vs Vietnam di Perempat Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Irak vs Vietnam akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Al Janoub pada Sabtu dinihari, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

8 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pangkalan Militer Irak Diguncang Ledakan, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

11 hari lalu

Pangkalan Militer Irak Diguncang Ledakan, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

Ledakan mengguncang pangkalan militer Irak, sehari setelah klaim bahwa Iran diserang Israel.

Baca Selengkapnya